Jakarta, Gizmologi – Salah satu solusi yang bisa diterapkan untuk benahi kualitas pendidikan pasca pandemi adalah dengan menerapkan metode digitalisasi. Baik dalam proses belajar mengajar sampai sistem penilaian guru, lewat sejumlah program digitalisasi sekolah yang telah berjalan setidaknya dalam dua tahun terakhir. GREDU menjadi salah satu yang mendukung hal tersebut.

Sebagai aplikasi pendidikan multiplatform, GREDU secara konsisten menggandeng sejumlah pihak untuk percepat proses digitalisasi. Platform-nya sendiri telah disesuaikan dengan Kurikulum 2013 (Kurtilas), dan berhasil bantu selesaikan ragam masalah terkait proses belajar-mengajar lewat program tersebut. Demi mempermudah penyerapan kurikulum yang tentunya berikan dampak positif untuk kualitas pendidikan di Tanah Air.

Kali ini, GREDU ingin berikan pelatihan kepada sekitar 1700 tenaga pendidik di kota Padang, Sumatera Barat dan Pekanbaru, Riau. Yaitu dengan berkolaborasi bersama dua Yayasan, yakni Yayasan Center for Education, Regulation, & Development Analysis (CERDAS) dan Yayasan Dedikasi, Edukasi, dan Kualitas (DEK). Masing-masing sama-sama bergerak untuk kembangkan pendidikan di Indonesia.

Baca juga: Cegah Learning Loss, GREDU & ClassIn Kolaborasi Hadirkan Sistem Blended Learning

Ajarkan Metode yang Pas Untuk PJJ

GREDU - Program Digitalisasi Sekolah

Lebih lanjut, Yayasan CERDAS sendiri kerap terlibat dalam beragam kegiatan peningkatan kualitas pendidik. Sementara Yayasan DEK lebih ke bidang pendidikan formal sampai non formal, memiliki beragam program pengembangan siswa mulai dari pembangunan karakter, literasi, sampai teknologi. Pelatihan yang diberikan oleh GREDU sendiri terkait pemanfaatan learning management system (LMS) dalam praktik pembelajaran berbentuk asinkronus.

Pembelajaran asinkronus sendiri merupakan sebuah metode pembelajaran yang dilakukan dalam bentuk yang lebih fleksibel, serta tak harus pada waktu yang sama. Metode satu ini dapat diterapkan di sejumlah sekolah lewat teknik pembelajaran jarak jauh (PJJ) maupun secara daring. Tidak hanya dapat meringankan pekerjaan guru, peran LMS juga bisa permudah akses belajar untuk peserta didik.

Pelatihan tersebut telah dilaksanakan pekan ini di kota Padang dan Pekanbaru secara luring. Di mana pihak GREDU mengajak pesertanya untuk praktikkan cara membuat dan bagikan materi belajar, proses absensi hingga penilaian, sampai perekapan dalam bentuk rapor sesuai format dari Dapodik.

Masih Punya Dua Tantangan Besar

GREDU - Program Digitalisasi Sekolah

Meski banyak peserta yang merasa terbantu berkat adanya materi LMS, GREDU tetap sebutkan adanya kendala dalam pengaplikasian sistem digitalisasi sekolah atau penggunaan LMS di kota Padang. Salah satu yang terbesar adalah ketersediaan akses internet, dan juga kendala dari tenaga pendidik di kedua kota tersebut yang kebanyakan telah mendekati usia pensiun. Sehingga penyerapan materi digitalisasi berjalan kurang cepat.

Para guru di kota Padang serta Pekanbaru mengapresiasi kehadiran GREDU pada masing-masing kotanya, serta berharap LMS bisa segera diimplementasikan di sejumlah sekolah kedua kota tersebut. Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jumlah sekolah dari tingkat dasar sampai atas ada 658 (kota Padang) & 688 (kota Pekanbaru).

Didukung oleh berbagai pihak seperti kepala sekolah, guru, sampai dinas pendidikan, kerja sama GREDU dengan sekolah di kota Padang & Pekanbaru telah berlangsung sejak Mei 2022. GREDU juga berencana untuk jalin kerja sama serupa dengan para pemangku kepentingan di kota lain, supaya dunia pendidikan semakin berkembang. Serta mengikuti perkembangan terkini terkait pendidikan Indonesia yang bakal cakup Kurikulum Merdeka.



from Gizmologi https://ift.tt/zTsCpOm
via IFTTT