Jakarta, Gizmologi – Sebanyak 17 juta data pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) diduga bocor. Data pribadi pelanggan PLN itu bahkan sudah dipasarkan di forum peretas bernama ‘Breach forums”.

Diketahui, data pribadi yang diperjualbelikan meliputi informasi ID pelanggan, nama konsumen, alamat konsumen, hingga informasi besarnya penggunaan listrik dalam kWh dan tipe energi. Merujuk laman web breached.to, pemilik akun bernama “loliyta” juga membagikan 10 sampel data dari 17 juta informasi pelanggan PLN yang dijualnya.

“Kami pastikan server data milik PLN aman dan tidak dimasuki pihak lain. Data transaksi aktual pelanggan aman,” kata Juru Bicara PLN Gregorius Adi Trianto.

Gregorius memastikan data yang diduga beredar di forum hacker tersebut adalah data replikasi bukan data transaksional aktual dan sudah tidak update. PLN telah dan terus menerapkan keamanan berlapis bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk tindakan pengamanan yang sangat ketat dengan tujuan memperkuat dan melindungi data-data pelanggan.

“Kami sedang melakukan investigasi atas user-user yang terotorisasi dan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum bilamana ditemukan indikasi pelanggaran hukum menyangkut kerahasiaan data perusahaan,” pungkas Gregorius.

Dalam kesempatan berbeda, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan mendalami dugaan kebocoran 17 juta data pelanggan PLN yang beredar di forum hacker. Pihaknya meminta PT PLN (Persero) untuk membuat laporan dengan mengisi “Incident Respons Form”.

Baca Juga: Kominfo Dalami Dugaan Kebocoran Data Pelanggan PLN

17 Juta Data Pelanggan PLN

Data Pelanggan PLN

“Kominfo sendiri sudah menyampaikan dan mengirim formulir insiden, incident response form itu sudah dikirim, kita menunggu laporannya apa untuk nanti kita akan dalami dan lakukan audit apa saja yang terjadi di sana,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G.Plate, Jumat (19/8).

Menurut Johnny, potensi kebocoran data di PLN mungkin saja terjadi dan memang tengah didalami namun ia memastikan data diduga bocor itu bukan merupakan data eksisting atau yang tengah berlaku saat ini. Kementerian Kominfo pun tidak hanya berkoordinasi dengan PLN namun juga dengan Badan Siber Sandi Negara (BSSN) untuk menanggulangi masalah kebocoran ini.

“Sampai saat ini kepada saya disampaikan bisa bisa saja itu terjadi kebocoran data di PLN, namun kebocoran datanya tidak terkait dengan data eksisting di PLN mungkin saja itu data lama. Tapi data is data, harus dijaga berarti ada tata kelola data yang harus diperbaiki,” tegas Johnny.

Dari laporan PLN itu, nantinya Kementerian Kominfo akan melakukan audit menyeluruh pada teknologi untuk keamanan siber PT PLN. Jika ternyata benar ditemukan masalah dan terjadi kebocoran data, maka Kementerian Kominfo akan memberikan rekomendasi dari audit tersebut.

“Kalau bocor sudah ada aturannya. Mulai dari teguran yang paling rendah yaitu sanksi administratif, yang paling rendah pasti nanti adalah teguran-teguran. Tetapi sebelum teguran itu diberikan, Kominfo melakukan audit teknologi security yang ada di penyelenggara sistemnya,”kata Johnny.



from Gizmologi https://ift.tt/FYQgoM6
via IFTTT