Jakarta, Gizmologi – Pertumbuhan kripto di Indonesia dinilai semakin positif. Hal ini terlihat dari dukungan pemerintah melalui serangkaian aturan yang ada untuk menjaga ekosistem aset kripto di Indonesia.

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Tri Senjaya menyampaikan pemerintah sedang mengatur secara baik ekosistem perdagangan perdagangan kripto, kliring, kustodian, hingga pembentukan bursa kripto.

“Indonesia merupakan salah satu negara yang membuat regulasi terkait dengan transaksi aset kripto seperti regulasi, pajak, anti-money laundry, travel rule, CBDC (Central Bank Digital Currency), hingga nantinya mengenai stablecoin,” kata Senjaya dalam pernyataannya, Kamis (1/9).

Menurut Senjaya, hal tersebut turut mendukung pertumbuhan kripto di Indonesia. Di mana seluruh aturan tersebut tujuannya untuk melindungi konsumen. “Kami terus melengkapi, mengevaluasi, dan menambahkan berbagai syarat untuk melindungi konsumen.”

Sementara itu, praktisi bidang perdagangan kripto Jeth Soetoyo mengungkapkan bahwa Indonesia dengan populasi penduduk terbesar keempat di dunia menjadi sangat menarik untuk perkembangan kripto.

“Salah satunya jika berbicara tentang regulasi, Indonesia terdepan dibandingkan dengan negara-negara lainnya seperti adanya larangan aktivitas crypto di China, hingga penerapan pajak yang tinggi di India.” imbuhnya.

Sinergitas dari pelaku usaha dan inisiatif dari Bappebti terjalin sangat baik sehingga pertumbuhan kripto yang sangat pesat dapat diimbangi dengan perlindungan yang komprehensif bagi investor.

Baca Juga: Kemendag Ingatkan Regulasi dan Edukasi Aset Kripto Agar Tidak FOMO

Adopsi Aset Kripto di Indonesia

Adopsi kripto di Indonesia semakin masif, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Finder Crypto Adoption Agustus 2022 yang melakukan survei ke 217,947 orang di 26 negara, disebutkan bahwa kepemilikan aset kripto orang Indonesia mencapai 29,8 juta dengan persentase tingkat kepemilikan di mencapai 16% atau lebih tinggi dari rata-rata global 15%.

Yos Ginting, Ketua Kadin terus memantau perkembangan investasi kripto di Indonesia. Mengingat pemanfaatan teknologi blockchain masih sangat luas dengan objek yang sangat diverse lengkap.

“Penting kita pahami, kripto hanya salah satu pemanfaatan teknologi blockchain yang kebetulan menjadi fokus perhatian semua orang, karena nilai transaksinya besar dan partisipasi ekosistem didominasi oleh investasi karena ada opportunity untuk mendapatkan keuntungan,” paparnya.

Pembahasan masa depan kripto digelar dalam acara Coinfest Asia pada 25-26 Agustus 2022 berlokasi di Café Del Mar Bali. Coinfest Asia dihadiri kurang lebih 1400 partisipan terdiri dari penggiat, pelaku industri, pemerintah, hingga media dari berbagai negara di dunia.

“Saya optimistis dengan perkembangan teknologi blockchain di Indonesia, salah satunya respons yang sangat positif pada gelaran acara Coinfest Asia ini yang menarik animo masyarakat,” kata Yos.



from Gizmologi https://ift.tt/t4Zgw5e
via IFTTT