Kalau smartphone-nya kurang menggigit karena tanpa layanan Google, perangkat IoT Huawei adalah salah satu favorit yang paling mudah saya sarankan. Karena memang berkualitas, juga hadir dengan banderol harga terjangkau. Nah, bagaimana dengan Huawei FreeBuds Pro 2 yang masuk ke kelas earphone TWS premium?

Walaupun premium, sebenarnya harganya tidak semahal itu, sih. Karena kalau dilihat-lihat lagi, masih lebih terjangkau dari AirPods Pro, TWS flagship Sony, bahkan earphone pertama Logitech yang hampir dua kali lipat. Padahal Huawei sematkan sejumlah teknologi canggih menarik, seperti ANC yang dinamis sampai berkolaborasi dengan Devialet.

Setelah menjajalnya selama beberapa hari, menurut saya kehadiran Huawei FreeBuds Pro 2 kian memperkuat posisi Huawei dalam memberikan opsi wearables terbaik, terutama untuk earphone TWS. Hadir di hampir semua segmen harga, termasuk untuk segmen premium dengan fitur dan kualitas yang kompetitif. Berikut ulasan lengkapnya.

Desain

Huawei FreeBuds Pro 2

Huawei FreeBuds Pro 2 mengusung desain yang masih mirip generasi sebelumnya, alias masih memiliki stem yang membuatnya juga terlihat seperti AirPods Pro. Tapi kalau dilihat-lihat lagi, agak sedikit berbeda sih. Stem-nya lebih mengotak, ada branding nama Huawei, dan bisa dibedakan dari opsi warna berbeda.

Selain warna Ceramic White, ada juga opsi warna lain yakni Silver Blue dan Silver Frost. Dua opsi warna terakhir bakal jadi pembeda dibandingkan kompetitor lainnya, tapi juga fingerprint magnet, mengingat permukaan earbud dibuat glossy. Kalau putih, jadi agak samar, alias selalu terlihat bersih.

Charging case-nya juga mirip AirPods Pro secara desain, tapi selain warna, ada pembeda lain yakni permukaan silver menyerupai kaca dengan branding dari Devialet. Bobot setiap earbud sekitar 6 gram, tapi sangat nyaman di telinga. Ada fitur ear fit test lewat aplikasi Huawei AI Life untuk membantu kamu memilih ukuran eartip yang tepat.

Earphone premium Huawei satu ini juga sudah punya sertifikasi IP54, jadi aman ketika digunakan (dan juga masih nyaman) saat digunakan untuk berolahraga. Apakah masih ada lagi bagian yang membuatnya mirip AirPods Pro? Masih ada, yakni untuk pengoperasian.

Baca juga: Review Huawei Band 7: Peningkatan Minor, Masih Smartband Terbaik

Fitur

Huawei FreeBuds Pro 2

Melalui tiga mikrofon di tiap earbud, Huawei FreeBuds Pro 2 mendukung fitur bernama Intelligent ANC 2.0. Secara otomatis, tingkatan active noise cancellation bakal menyesuaikan kondisi noise di sekitar, termasuk tingkat suara hembusan angin. Kamu juga bisa mengaturnya secara manual dengan tiga tingkatan berbeda; Cozy, General, & Ultra untuk peredaman maksimal.

Tingkat noise yang bisa diredam oleh Huawei FreeBuds Pro 2 cukup tinggi, sampai 47 dB. Dan ketika digunakan sehari-hari, memang sangat efektif untuk hilangkan noise kendaraan di jalan, suara angin dan kebisingan lainnya di sekitar. Karena sifatnya dinamis, jadi terasa lebih “ringan” sepanjang menggunakannya, tidak memaksakan untuk benar-benar bekerja maksimal yang terkadang bisa membuat pusing.

Ketika digunakan untuk panggilan suara, tiga mikrofon pada Huawei FreeBuds Pro 2 dikombinasikan dengan algoritma deep neural network (DNN) yang dipelajari lebih dari 100 juta ampel suara. Selain untuk meredam noise di sekitar, juga agar suara pengguna terdengar lebih jernih. Untuk bagian ini, sudah sekelas dengan earphone TWS flagship lainnya.

Pengoperasian

Huawei FreeBuds Pro 2

Khusus untuk pengguna smartphone, tablet dan ekosistem Huawei sejenis, fitur seperti pop-up auto connect dan dual-device connection hadir secara eksklusif, sayangnya tidak bisa dinikmati di Android lain. Namun setidaknya masih banyak fitur yang dapat dieksplorasi lewat aplikasi Huawei AI Life.

Ada audio connection center di mana perangkat bisa mengingat dan prioritaskan ingin tersambung ke perangkat mana saat dinyalakan, juga fitur find earphones untuk memutar suara kencang ketika earbud sedang ada di luar case. Juga ada opsi pengaktifan mode latensi rendah, yang secara default masih belum aktif.

Nah, satu fitur yang mirip AirPods Pro adalah gesturnya, karena pengguna harus mencubit perangkat ini untuk pengendalian musik. Secara default, cubit stem satu kali untuk play/pause, dua & tiga kali untuk kendali lagu, cubit dan tahan untuk ganti mode ANC, serta swipe pada bagian samping stem untuk kendali volume. Semuanya bisa dikustomisasi, alias sangat banyak opsi.

Saya sendiri paling suka dengan earphone yang punya banyak opsi gestur, karena jadi lebih praktis. Hanya saja perlu pembiasaan untuk lakukan gestur tersebut sampai bisa menguasainya tanpa membuat Huawei FreeBuds Pro 2 sedikit berubah posisinya di telinga, yang mengharuskan saya untuk sesuaikan kembali. Teman yang terbiasa menggunakan AirPods Pro tidak mengalami hal ini.

Kualitas Audio

Huawei FreeBuds Pro 2

Bekerja sama dengan Devialet, Huawei sematkan ukuran driver dinamis yang cukup besar untuk masing-masing earbud Huawei FreeBuds Pro 2, yakni berukuran 11mm. Tak hanya satu, namun ada dua, alias ditambah “planar diaphragm driver” yang diklaim bisa meningkatkan detail audio lebih jauh lagi.

Huawei FreeBuds Pro 2 juga sudah mengantongi sertifikasi Hi-Res Audio Wireless, dan kompatibel dengan codec LDAC yang bisa alirkan bitrate lebih tinggi, bisa diaktifkan di smartphone Android selain Huawei sekalipun. Bekerja sama dengan Devialet, perangkat ini ingin hadirkan kualitas audio yang lebih jernih.

Setelah menjajal Huawei FreeBuds Pro 2 bersama dengan earphone rilisan Samsung, Sony dan Apple di kelas harganya, saya bisa bilang ini yang terbaik saat ini. Detail audio yang dihasilkan benar-benar memanjakan telinga, dengan dentuman bass yang dalam tapi juga tidak berlebihan.

Huawei FreeBuds Pro 2

Saya menguji kualitas audio Huawei FreeBuds Pro 2 menggunakan beberapa smartphone termasuk Galaxy Z Fold4 & Nothing Phone (1). Kabar baiknya, output audio sama-sama optimal. Bahkan ketika tersambung dengan iPhone, tidak ada penurunan kualitas signifikan. Artinya, kamu bisa menikmati separasi audio yang mantap, serta instrumen yang kaya tanpa harus menyambungkannya ke smartphone Huawei.

Ada sejumlah preset suara yang bisa dipilih lewat aplikasi, yakni default yang dirancang bersama Devialet, Bass boost, Treble boost, & Clear vocals. Opsi default bakal pas untuk lebih banyak musik, sementara Bass boost bisa dipilih kalau kamu ingin mengubah karakteristik suara Huawei FreeBuds Pro 2 jadi lebih warm.

Baterai

Huawei FreeBuds Pro 2

Setiap earbud pada Huawei FreeBuds Pro 2 dibekali baterai 55 mAh, sementara untuk charging case yang cukup kompak, ada baterai 580 mAh yang juga mendukung wireless charging. Secara total, Huawei berikan klaim hingga 30 jam mendengarkan musik tanpa ANC, atau 18 jam dengan ANC.

Sayangnya, untuk penggunaan non-stop, durasinya jauh lebih pendek. Yakni hanya 6,5 jam tanpa ANC, dan 4 jam dengan ANC. Walaupun ada fitur seperti fast charging, agak kurang asik kalau setiap 4 jam kita harus “mengembalikan” earphone ke charging case dan menunggu proses isi daya.

Tanpa ANC pun juga masih bukan yang paling awet, dan mungkin akan mengganggu buat kamu yang biasa pakai earphone dalam perjalanan panjang di kereta atau pesawat. Mengisi daya baik charging case dan earbuds butuh waktu sekitar 1,5 jam. Sementara 10 menit earbuds masuk ke charging case, bisa menambah daya sampai 50%.

Kesimpulan

Huawei FreeBuds Pro 2

Kebetulan saya belum pernah mencoba generasi pertama dari FreeBuds Pro. Namun begitu, saya memasang ekspektasi tinggi, mengingat varian yang lebih terjangkau seperti FreeBuds 4i saja bisa berikan kemampuan ANC berkualitas. Untungnya, ekspektasi saya tercapai ketika mencoba Huawei FreeBuds Pro 2.

ANC yang bisa secara otomatis menyesuaikan noise di sekitar, kualitas audio yang prima dengan dukungan codec LDAC, serta gestur yang cukup lengkap. Hanya saja yang sedikit disayangkan, daya tahan baterai masih kurang oke dibandingkan kompetitor sekelasnya. Selebihnya, bisa jadi rekomendasi terbaik saat ini.



from Gizmologi https://ift.tt/4CYvier
via IFTTT