Jakarta, Gizmologi – Platform investasi multi-aset, Pluang mencatat peningkatan investor pada kelas aset saham-saham AS. Tercatat animo investor pada investasi saham Amerika Serikat mengalami kenaikan hingga 10 kali lipat sejak Februari hingga September 2022.

Artinya, pertumbuhan investor pada saham AS ini bertumbuh dua kali lipat pada kuartal III dibandingkan dengan kuartal I tahun 2022. Director of External Affairs Pluang Wilson Andrew mengatakan pertumbuhan investor saham AS di Pluang disebabkan oleh adanya kenaikan angka dan kapasitas finansial investor ritel di Indonesia.

“Pasar saham menjadi pilihan yang tepat bagi investor yang memiliki pengetahuan dan waktu yang cukup untuk menganalisis pasar. Penambahan nilai aset di jenis aset Saham AS juga terus meningkat sejak peluncurannya di awal 2022,” kata Wilson dalam keterangan resminya, Senin (31/10/2022).

Menurut Bursa Efek Indonesia, dominasi investor ritel terhadap aktivitas perdagangan harian pada 2021 mencapai 56,2%, naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 48,4%. Tren ini pun sejalan dengan hasil kajian tentang platform investasi multi-aset di mana saham menjadi pilihan aset dari tiga produk investasi utama selain reksadana dan aset kripto.

Baca Juga: Pluang Beri Kemudahan Akses Dana Pensiun Berbasis Teknologi

Saham-Saham AS Melonjak 10 Kali Lipat

Untuk menjawab animo tersebut, Pluang menyediakan lebih banyak pilihan aset-aset investasi baru pada saham AS dengan harga yang lebih terjangkau, seperti diperdagangkan di NASDAQ dan NYSE hanya dengan tiga kali klik mulai dari Rp 5.000 di 47 perusahaan top global secara langsung seperti Tesla, NVIDIA, Apple, Amazon, Airbnb, Netflix, Twitter, Grab, Sea dan masih banyak lagi.

“Investasi saham AS di Pluang juga makin mudah dengan gratis biaya transaksi dan biaya komisi hanya 0,5 persen per transaksi sampai 20 November 2022,” imbuh dia.

Lebih lanjut, Wilson menyebut dalam menawarkan produk saham AS, Pluang bermitra dengan PT PG Berjangka yang merupakan pialang berjangka yang terdaftar dan memiliki izin Penyalur Amanat Nasabah ke Bursa Luar Negeri (PALN) dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Lebih jauh Wilson menuturkan, masyarakat Indonesia saat ini telah beralih orientasi finansial dari menabung (saving-oriented society) menjadi masyarakat yang melek investasi (investment-oriented society). “Masyarakat kini melihat investasi sebagai alternatif pendapatan pasif yang menarik karena menawarkan imbal hasil yang lebih kompetitif dari tabungan.”

Untuk itu, Pluang menghadirkan kelas aset saham AS untuk investor ritel. Apalagi, Credit Suisse memperkirakan, sepertiga dari aktivitas perdagangan pasar saham di AS pada tahun 2021 digerakkan oleh investor ritel.

“Dalam kondisi pasar yang dihantui ketidakpastian, potensi investor ritel yang notabene didominasi oleh generasi muda perlu didukung dengan daya resiliensi tinggi,” tandas dia.



from Gizmologi https://ift.tt/8NDpKcj
via IFTTT