Jakarta, Gizmologi – PT Metta DC Teknologi (Metta DC) memang terbilang sebagai perusahaan yang baru genap setahun berdiri. Meskipun terbilang baru seumur jagung, perusahaan ini sebuah memiliki perencanaan pembangunan yang masif terkait layanan data center di Indonesia.

Hal ini ditandai dengan peluncuran pelayanan data center pertamanya, Rabu (26/10/2022) di Jakarta. Adapun fasilitas yang dinamai ID01 ini dibangun di lahan seluas 1,8 hekatar di Kawasan Industri Jababeka, Jawa Barat dengan kapasitas 35MW yang terdiri dari 3.000 rak.

Layanan data center ini diklaim bisa mengakomodir kebutuhan enterprise dan hyperscaler bertaraf internasional dengan kapasitas power 30MW untuk 3 lantai. Selain itu, fasilitas ini memiliki sistem keamanan touchless hingga 7 lapis untuk memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi.

Dengan luas bangunan 10.000 meter per segi, ID01 memiliki fasilitas lengkap yang terdiri dari Dedicated Working Space, Smart Meeting Room, Electric Staging Station, Entertainment Room, dan kendaraan operasional. Selain itu, data center di sini sudah mendapatkan sertifikasi ISO 27001, 9001, PCI DSS, TVRA & Uptime Tier III, dan sedang dalam tahap sertifikasi operasional TCCF dan TCOS.

Sukoco Halim, Presiden Direktur Metta DC mengatakan saat ini pihaknya telah mengembangkan penawaran produk yang akan menjawab kebutuhan unik negara-negara berkembang di Asia. Layanan data center Metta DC disebut bisa menangani kebutuhan pelanggan yang telah ditentukan dalam berbagai skenario kasus penggunaan data center.

“Fasilitas ini akan menjawab tuntutan pertumbuhan pasar dan kebutuhan penyewa yang bersertifikasi independen dengan standar internasional yang tinggi. Fasilitas ini efisien dalam memberikan manfaat jangka panjang yang bisa mengurangi biaya operasional dan inovasi konsumen,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, kebutuhan data center di Indonesia saat ini mengalami peningkatan dengan banyaknya aplikasi digital. Dengan begitu, negeri ini tentunya memiliki potensi yang bisa di dunia teknologi.

“Kami hadir untuk memberikan infrastuktur digital yang memadai baik secara nasional maupun global. Kami meyakini pentingnya kesadaran atas penguasaan data bangsa Indonesia untuk kepentingan masyarakat Indonesia. Ini merupakan hal yang kritikal dalam membangun ketahan dan kedaulatan data negeri ini,” pungkasnya.

Sukoco juga menegaskan, dengan investasi mencapai US$200 juta, pihaknya menargetkan untuk mengembangkan kapasitas 500MW selama lima tahun ke depan. Kelak akan hadir beberapa fasilitas layanan data center terbaru yang akan dibangun, yakni di Batam, Labuan Bajo, dan IKN.

Metta DC Diharapkan Memenuhi Konsumsi Data Per Kapita

Hadir sebagai salah satu tokoh yang meresmikan layanan data center perdana Metta DC, Menkominfo Johnny G. Plate mengakui langkah perusahaan ini sangat berani. Menurutnya, pembangunan data center bukan mudah mengingat adanya pandemi COVID-19 dan perubahan geopolitik yang memengaruhi perekonomian secara global.

Metta DC peluncuran
Peluncuran layanan data center Metta DC di Jakarta, Rabu (26/10/2022).

“Suatu kebanggaan bisa menyaksikan satu hasil karya anak bangsa di bidang digital. Suatu keberanian yang luar biasa, suatu keputusan bisnis yang berani diambil di era yang tidak mudah,” ujarnya.

Menkominfo tidak menampik bahwa saat ini potensi usaha di sektor digital nasional masih sangat bedar, baik di bidang infrastruktur hulu dan hilir. Apalagi saat ini penggunaan konsumsi data per kapita di Indonesia masih sangat kecil, yakni hanya 1W per kapita atau setara dengan daya listrik sebesar 275MW.

Baca juga: Kominfo Kaji Pembentukan Lembaga Pengawas Data Pribadi

Jika dibandingkan dengan negara lain, khususnya negara tetangga seperti Singapura, Indonesia seperti tertinggal jauh. Seperti diklaim Menkominfo, di negara tersebut konsumsi datanya mencapai 100W per kapita atau 100 kali lipat lebih banyak daripada konsumsi di Indonesia.

“Saya berharap Indonesia bisa setara dengan negara-negara kepulauan lainnya untuk konsumsinya 10W per kapita,” harapnya.



from Gizmologi https://ift.tt/HdlAN0Y
via IFTTT