Jakarta, Gizmologi – Perkembangan sistem kerja serba digital membuat data maupun informasi yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan semakin rentan mendapatkan ancaman keamanan. Untuk itu, bersamaan dengan acara BFSI Cybersecurity Summit, Trend Micro One diperkenalkan sebagai solusi terbaru untuk perkuat keamanan siber.

Trend Micro sendiri termasuk dalam salah satu pemimpin global dalam keamanan siber, telah memiliki lebih dari 500 ribu pelanggan komersil di lebih dari 200 negara, serta masuk ke dalam 10 besar di daftar Global Fortune 500. Berikan banyak solusi keamanan lengkap, Trend Micro One hadir sebagai solusi terintegrasi dalam sebuah platform tunggal.

Baca juga: Kominfo Buka Peluang Kerja Sama Keamanan Siber dengan Rumania

Solusi terbaru ini bakal membantu pelanggan untuk bisa memahami, mengkomunikasikan dan lakukan proses mitigasi risiko siber lebih baik. Kehadiran solusi terbaru dari Trend Micro satu ini sejalan dengan upaya percepatan ekonomi digital Indonesia. Dan studi internal perusahaan menemukan fakta bila organisasi di Tanah Air mengalami kesulitan untuk mengendalikan risiko siber di tengah digital attack surface.

Yang disebut dengan digital attack surface sendiri merupakan upaya serangan dari beragam entry point, umumnya kompleks dan masif serta terus berkembang. Termasuk di antaranya seperti ransomware, phising, sampai social engineering yang juga tidak kalah marak terjadi di kalangan masyarakat, alias di luar lingkup organisasi.

Solusi Trend Micro One Beri Visibilitas Tinggi Terkait Ancaman Siber

Trend Micro One

Sebelum memaparkan lebih lanjut terkait keunggulan dari Trend Micro One, Jessie Chong, Marketing Director untuk Trend Micro SEA menyampaikan hasil riset dari sekitar 800 responden. Ditemukan 86% dari mereka khawatir akan meningkatnya digital attack surface. Selain itu, visibilitas juga menjadi isu, di mana lebih dari setengah responden mengatakan kalau mereka memiliki blind spot yang menjadi hambatan terkait keamanan.

 Terbangunnya solusi Trend Micro One juga untuk menjawab 55% dari responden, yang mengatakan kalau mereka menginginkan solusi platform keamanan yang universal, demi visibilitas lebih baik, kecepatan identifikasi ancaman lebih cepat, serta mitigasi yang juga lebih instan. Hal tersebut juga turut dikonfirmasi oleh Laksana Budiwiyono, Country Manager Indonesia untuk Trend Micro.

“Sebagai platform yang dikembangkan oleh profesional keamanan siber untuk profesional keamanan siber, Trend Micro One membantu organisasi menjadi lebih tangguh,” jelas Laksana. Solusi berbasis cloud satu ini hadirkan siklus penilaian risiko dan ancaman yang lengkap serta berkelanjutan, juga kombinasikan layanan ahli seperti XDR atau Managed Extended Detection & Response.

Ada tiga perlindungan utama yang ditawarkan. Yakni menemukan attack surface termasuk membuat profil asset siber dalam lingkungan pelanggan, memahami sekaligus mengevaluasi risiko secara berkelanjutan, dan mitigasi risiko secara efektif dengan memanfaatkan kecerdasan ancaman dan risiko dari Trend Micro. Trend Micro One berikan visibilitas terbaik, pemantauan 24×7 serta deteksi dan respon yang lebih baik terhadap beragam ancaman.

Berkolaborasi dengan Semua Pihak Untuk Tingkatkan Solusi Keamanan

Ilustrasi Keamanan Siber
Ilustrasi keamanan siber (Freepik/rawpixel)

Di Indonesia sendiri, Trend Micro menggandeng PT Mitra Integrasi Informatika MII untuk memperluas capaian platformnya. Membantu pelanggannya untuk mendapatkan wawasan terbaik terkait bahaya siber saat ini. Pada kesempatan yang sama, Herryanti Herman selaku Director, MII menambahkan bila pihaknya senang bisa menjadi bagian dari perjalanan Trend Micro dalam membantu organisasi di Indonesia.

“Melalui integrasi beragam sumber aset dan visibilitas risiko, khususnya menggunakan Trend Micro Vision One SOC-as-a-service yang didukung oleh platform Trend Micro One, kami memberikan dukungan kepada tim keamanan yang menghadapi kesulitan dalam mengutamakan, mengelola dan merespons keamanan,” jelasnya. MII sendiri sudah memiliki 20 insinyur tersertifikasi untuk berikan solusi terbaik.

Laksana menambahkan, tiga institusi yang paling besar ancamannya saat ini adalah institusi keuangan, pemerintah dan manufaktur. Trend Micro juga selalu mengajak kolaborasi bersama semua pihak, mulai swasta hingga tingkat pemerintah, untuk menemukan solusi terbaik termasuk isu lokal tiap negara.



from Gizmologi https://ift.tt/oWhnySj
via IFTTT