Jakarta, Gizmologi – Pengguna layanan video streaming perlu berhati-hati dalam memilih platform tontonan. Pasalnya, penjahan siber belakangan ini menyebarkan malware trojan berkedok situs populer seperti Netflix, Disney+Hotstar, dan lainnya.
Pakar keamanan di Kaspersky Vasily M. Kolesnikov mengatakan saat mengunduh program secara sembarangan bisa berbahaya. Alih-alih aplikasi streaming, pengguna justru akan kehilangan akun, kredensial, dan data pembayaran mereka.
“Pada 2022, sebanyak 35% pengguna menghadapi ancaman dengan kedok platform streaming yang terinfeksi oleh Trojan,” kata Vasily dikutip dari laporan Kaspersky, Senin (24/10/2022).
Temuan ini disebut meningkat hingga dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan adware (15%), yang dirancang untuk menampilkan iklan yang tidak diinginkan di layar. Sambung Kolesnikov, dengan mengunduh program dari situs mencurigakan, risiko untuk kehilangan data pribadi, akun, dan uang lebih besar daripada sekadar kemunculan iklan yang tidak diinginkan.
“Kaspersky juga menemukan skema penipuan langka, di mana saat para penjahat menawarkan pengguna untuk memindai kode QR demi memenangkan langganan streaming tahunan, namun justru mengarahkan mereka ke halaman phishing,” lanjutnya.
Baca Juga: Kaspersky Ungkap Serangan Phising Mulai Incar Data Riset Universitas
Malware Trojan yang Menyamar

Kaspersky menganalisa deteksi program berbahaya dan tidak diinginkan, yang berisi nama-nama platform streaming paling populer. Saat mencari sumber alternatif untuk mengunduh aplikasi streaming atau episode suatu acara, para pengguna justru harus berhadapan dengan berbagai jenis malware termasuk Trojan, spyware, backdoor, dan adware.
“Sebagai perbandingan, jumlah pengguna yang mencoba mengunduh program berbahaya atau tidak diinginkan dengan kedok Hulu atau Disney+ delapan kali lebih rendah,” jelasnya.
Dia menyebut, dalam upaya mencari sumber alternatif untuk mengunduh aplikasi streaming atau episode acara, para pengguna justru dihadapkan dengan berbagai jenis malware, termasuk Trojan, spyware, dan backdoor, serta adware. Penggemar film, ujarnya, saat ini lebih memilih layanan streaming daripada pergi ke bioskop, sehingga hal ini dimanfaatkan oleh para penjahat dunia maya.
“Layanan streaming sekarang memproduksi film dan serial mereka sendiri yang hanya dapat ditonton di platform tertentu, tetapi tidak semua pengguna bersedia membayar untuk berlangganan,” tutupnya.
from Gizmologi https://ift.tt/7UySblJ
via IFTTT
0 Komentar