Jakarta, Gizmologi – Zoom Video Communications, Inc. memaparkan bagaimana institusi layanan kesehatan digital dapat memanfaatkan komunikasi video untuk menghadirkan model industri kesehatan hybrid. Lewat metode ini layanan kesehatan digital jadi terdesentralisasi.
Global Healthcare Lead Zoom Ron Emerson, memaparkan Zoom membantu para dokter dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan layanan berkualitas tinggi dan hemat biaya untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan yang dinamis. Selain itu penyedia layanan kesehatan dapat membuat keputusan yang lebih baik saat menentukan tindakan lanjutan terhadap pasien,
“Tujuan kami adalah untuk menggunakan telemedicine saat dibutuhkan. Model yang ideal bukanlah model yang serba digital – di mana semua layanan dilakukan melalui video atau virtual – tetapi yang didasarkan pada penerapan klinis yang nyata, yang mampu mempermudah akses bagi orang-orang yang membutuhkan perawatan kesehatan,” ujar Emerson dalam keterangannya, Kamis (3/11).
Platform Zoom yang aman dan dapat diskalakan, bisa memenuhi kebutuhan penyedia layanan kesehatan, farmasi, dan bioteknologi, serta perangkat medis yang dinamis saat ini. Emerson menambahkan Zoom dapat digunakan secara efektif dalam telehealth, layanan kesehatan kolaboratif, pendidikan kedokteran, dan population-based care di seluruh rangkaian layanan kesehatan untuk pasien di seluruh dunia.
“Selain kunjungan dokter virtual, langkah selanjutnya bagi penyedia layanan kesehatan adalah mengintegrasikan video di seluruh spektrum layanan kesehatan dan administrasi,” jelas Emerson.
Dengan demikian, penyedia layanan kesehatan dapat membantu meningkatkan dan merampingkan alur kerja mereka, meningkatkan efisiensi, dan mendorong untuk saling berbagi pengetahuan, tambah Emerson. Pada konferensi tersebut Zoom membagikan beberapa tren layanan kesehatan yang utama.
Baca Juga: Zoom Education Summit, Bantu Institusi Pendidikan Buat Mengajar Hybrid
Layanan Kesehatan Digital Terdesentralisasi
Terlebih layanan kesehatan yang mengedepankan digital, dapat mengkorelasikan antara akses ke perawatan dan kualitas layanan. Hal ini membuat sistem layanan kesehatan yang mengedepankan digital dan mudah digunakan menjadi penting.
“Mengedepankan digital bukan berarti layanan kesehatan hanya berbentuk digital, melainkan bagaimana kunjungan pertama atau perawatan lanjutan secara hybrid – memadukan kunjungan tatap muka dan perawatan secara virtual – memiliki potensi menjadi sebuah norma baru.”
Kemudian yang kedua adalah adopsi telemedicine. Emerson menjelaskan bahwa kunjungan virtual dengan bantuan video meningkat selama pandemi dan telemedicine telah menjadi solusi layanan kesehatan virtual yang hemat biaya.
Zoom bermitra dengan HIMSS APAC untuk meluncurkan Digital Innovation Showcase, di mana Zoom mengundang startup teknologi kesehatan untuk memberikan solusi inovatif, dengan kemampuan digital yang memanfaatkan komunikasi video dalam rangka memberikan layanan kesehatan yang mengedepankan digital.
Saat ini, masyarakat lebih aktif merawat kesehatan dan kesejahteraan mereka dengan menumbuhkan minat untuk menjaga kesehatan dan merubah gaya hidup, mencari tahu tentang gejala dan pilihan pengobatan yang tersedia bagi mereka, serta metode pencegahan lainnya.
Menurut studi dari Bain & Company, pemanfaatan telehealth di Indonesia telah tumbuh dari 25% pada 2019 menjadi 51% pada 2021 dan persentasenya diperkirakan akan meningkat menjadi 72% pada 2024. Ketersediaan solusi telehealth dan layanan kesehatan virtual menjadi semakin penting, sebab konsumen semakin memegang kendali terhadap bagaimana dan di mana mereka dapat mengakses layanan kesehatan.
from Gizmologi https://ift.tt/xobOvcN
via IFTTT
0 Komentar