Jakarta, Gizmologi – Beberapa bulan terakhir ini, market kripto mengalami volatilitas tinggi yang cenderung alami penurunan tajam. Belum reda masalah dari Terra Luna dan Three Arrow Capital, pasar kripto pada akhir tahun ini harus menghadapi masalah yang lebih besar.

Bursa kripto FTX yang sempat memiliki valuasi senilai US$ 32 miliar bangkrut karena krisis likuidasi. Ini menyebabkan pasar kripto menderita, investor khawatir dan panik.

Lalu, bagaimana proyeksi di bulan Desember ini? Afid Sugiono, Trader Tokocrypto, menjelaskan bahwa akhir tahun ini mungkin bisa menjadi awal dari masa pemulihan, namun harus disikapi dengan kehati-hatian.

Baca juga: Daftar Lengkap 25 Bursa dan 383 Aset Kripto Legal di Indonesia

“Desember mungkin akan menjadi masa pemulihan dari keterpurukan market yang hancur pada November lalu berkaitan dengan runtuhnya FTX. Selain itu, kita mesti optimis dengan proyeksi kebijakan The Fed yang bakal melunak untuk tidak terlalu agresif menaikkan suku bunga acuan di bulan ini,” kata Afid.

Diketahui, Ketua The Fed, Jerome Powell, telah mengisyaratkan potensi penurunan kenaikan suku bunga di bulan Desember. Pertemuan FOMC sendiri akan dilaksanakan pada 13-14 Desember. Melunaknya sikap The Fed bisa menggenjot market kripto dan memberikan harapan kepada investor.

“Bila suku bunga jangka pendek akan meningkat sebesar 50 basis poin ke kisaran target 4,25 hingga 4,50%. Bisa membuat nilai Bitcoin sedikit meningkat dan kemungkinan akan bertahan hingga akhir Desember. Perlu dicatat bahwa pertemuan FOMC sering memicu volatilitas di pasar krpto,” jelas Afid.

Dengan volatilitas yang merendah dari imbas FTX serta potensi pelambatan dalam kenaikan suku bunga The Fed, Bitcoin dan Ethereum kemungkinan akan mengalami bullish di bulan Desember.

Reli Sinterklas dan Rawan Taking Profit

Market Kripto
ilustrasi trading aset kripto (Foto: kanchanara/ unsplash)

Jelang akhir tahun ini, diharapkan muncul “Reli Sinterklas”, yaitu fenomena di mana pasar saham reli pada hari-hari menjelang Natal. Desember dipercaya sebagai bulan keberuntungan bagi saham yang juga dapat membantu Bitcoin dan pasar kripto untuk menguat.

“Investor percaya bahwa reli Sinterklas di pasar saham akan mengalir ke pasar kripto membuat harga Bitcoin melonjak pada bulan Desember,” jelas Afid.

Di sisi lain, efek reli Sinterklas disebutnya sudah tidak relevan lagi. Karena tahun 2021, Bitcoin mencapai level tertinggi sepanjang masa sebesar US$ 69.044 pada bulan November, tetapi harganya turun pada bulan Desember. Artinya, pasar kripto bernasib baik hingga November 2021, tetapi turun pada bulan Desember tanpa efek reli Sinterklas.

Market kripto juga rawan dari aksi taking profit yang masif dilakukan oleh investor di bulan Desember ini. Biasanya, investor akan lebih membutuhkan uang tunai, daripada berinvestasi di musim liburan akhir tahun.

“Harga kripto di bulan Desember bisa jadi sideways, karena investor sedang dalam mood untuk musim liburan dan biasanya taking profit, sehingga beristirahat pada aktivitas pasar,” pungkas Afid.



from Gizmologi https://ift.tt/RPS3G2e
via IFTTT