Jakarta, Gizmologi – Bandara Soekarno-Hatta mengadopsi teknologi terbaru dengan merekrut empat petugas imigrasi berbasis AI atau kecerdasan buatan untuk membantu layanan publik. Mereka adalah Bhumi, Pura, Wira, dan Wibawa yang perawakan wajahnya mewakili keragaman masyarakat Indonesia.

Dalam postingan Kantor Imigrasi Bandara Soekarno Hatta di Instagram, menjelaskan proses di balik layar penciptaan empat petugas AI yang dimaksud. Kehadiran empat petugas imigrasi berbasis AI tersebut aktif bekerja sejak, Jumat (5/5).

“Halo, salam kenal! Kami adalah petugas imigrasi berbasis AI pertama di Indonesia. Bhumi, Pura, Wira, dan Wibawa, nama yang terinspirasi dari semboyan Imigrasi Indonesia.” seperti dikutip Gizmologi, Senin (8/5/2023).

Adapun alasan Imigrasi Bandara Soekarno Hatta ikut menerapkan tren ini untuk membantu jalannya operasional kebutuhan imigrasi di bandara. Mengingat penggunaan AI di media sosial, mesin pencarian, aplikasi stream, hingga aspek pekerjaan manusia yang semakin terdukung dengan bantuan AI.

Dengan bantuan AI sebagai asisten, manusia bisa cukup terbantu dengan beberapa pertanyaan dan jawaban yang berulang. Pasalnya, AI bekerja dengan cara menyimpan dan mempelajari data dari beberapa data yang diterima sebelumnya.

“Keempatnya akan bertugas sebagai asisten komunikasi pelayanan publik lho~ Tunggu liputan dari petugas AI kami selanjutnya,” lanjut petugas AI.

Baca Juga: Microsoft Akhirnya Beri Akses Chatbot Bing AI untuk Umum

Petugas Imigrasi Berbasis AI

Dijelaskan lebih lanjut bahwa keempat petugas AI ini “mewakili keberagaman Indonesia.” Menariknya, keempat sosok petugas AI itu terinspirasi dari rupa para selebriti di Indonesia.

Misalnya, Bhumi digambarkan sebagai sosok pria bersuku Melayu yang memiliki campuran ras dari Arab. Sehingga, tidak ada persona AI yang dibuat berdasarkan satu referensi perwajahan saja. Misalnya, wajah Bhumi yang mengambil inspirasi dari beberapa selebriti yakni Al Ghazali, Ali Syakieb, Rizky Nazar, dan Gandhi Fernando.

“Tidak ada persona yang dibuat hanya dengan satu referensi. Bhumi, misalnya. Persona Bhumi dibuat sebagai laki-laki Melayu dengan campuran darah Arab. Kita blend beberapa aktor untuk mendapatkan persona Bhumi,” tulis pihak Imigrasi.

Petugas Imigrasi berbasis AI ini pun langsung viral di media sosial Twitter. Tak sedikit netizen yang menanyakan berapa anggaran biaya yang digelontorkan untuk membuat petugas AI tersebut.

Kepada netizen, pihak imigrasi Soekarno Hatta menyampaikan jika proyek pembuatan petugas AI itu memakan biaya Rp200.000. Di mana proyek ini dikerjakan sendiri oleh karyawan Imigrasi Bandara Soekarno Hatta, tanpa menggunakan jasa vendor atau agensi.

“Anggaran yang dihabiskan untuk project ini adalah 200 ribu rupiah (masih kembalian gopek). Project ini dibikin sendiri oleh umbi umbian @imigrasi_soetta . Ga pake vendor/ahensi seperti tuduhan para netijen. Sorry.”

Artikel berjudul Bandara Soekarno Hatta Punya 4 Petugas Imigrasi Berbasis AI yang ditulis oleh Aditya Fajar pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/rKEfJ84
via IFTTT