Jakarta, Gizmologi – Bersama Digital Data Centres (BDDC) segera menghadirkan platform pusat data (data center) dalam kota dengan kapasitas hingga 60 megawatt (MW). Pusat Data baru ini menawarkan interkonektivitas yang padat dan bervariasi untuk menunjang pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia.

“Hari ini kami mempersembahkan bukan sekedar sebuah data center, tetapi sebuah platform digital, yang kami cukup percaya diri akan menjadi sebuah platform yang bisa menjadi tempat para digital enabler untuk berkumpul dan berinterkoneksi satu dengan yang lain,” ujar Presiden Komisaris BDDC Setyanto Hantoro dalam keterangannya, Jumat (12/5/2023).

Sebagai informasi, BDDC diinisiasi oleh Bersama Digital Infrastructure Asia yang dikendalikan oleh Provident Capital (Provident), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Saratoga), serta mitra Macquarie Asset Management.

Pembentukan BDDC diawali oleh akuisisi dua pusat data dalam kota yaitu PT Rumah Data Kita dari ProCap Properti yang disebut BDDC sebagai JST Site (Jakarta-Selatan-Timur Site) serta PT PCDC Propco One atau AtriaDC dari Saratoga yang disebut sebagai JBT Site (Jakarta-Barat-Tangerang).

Dengan area data hall seluas 20.000 meter persegi, BDDC mengoperasikan lima modul pusat data berkapasitas 60 MW yang mencakup 9.000 rak. Menurut BDDC, hingga saat ini beragam pelanggan dari berbagai sektor telah bergabung dalam ekosistem pusat datanya termasuk jasa keuangan, perusahaan komoditas, hingga konten media.

Baca Juga: Telkom Mau Bangun Data Center Ramah Lingkungan di Indonesia

BDDC di dalam Kota

BDDC
Bersama Digital Data Centres (BDDC)

Presiden Direktur Bersama Digital Data Centres (BDDC) Angelo Syailendra mengatakan bahwa pusat data dibangun di pusat kota Jakarta dengan interkonektivitas tinggi serta didukung standar operasional dan sistem keamanan kredensial yang ketat.

Dengan lokasi pusat data yang strategis, BDDC menawarkan sejumlah keunggulan termasuk performa yang lebih baik dan latensi yang lebih rendah, dekat dengan pengguna akhir (end user), hingga mengurangi total biaya terkait aset teknologi selama siklus hidupnya (total cost of ownership).

Angelo mengatakan BDDC menyiapkan sejumlah langkah ke depan termasuk akan terus memperkaya ekosistem interkonektivitas di dalam pusat data, membangun site pusat data, hingga mengembangkan bisnis pusat data baik secara organik maupun anorganik melalui akuisisi.

“Kita juga akan terus melakukan pembangunan-pembangunan data center baik di lokasi yang sekarang ini kita miliki di mana bisa mencapai lebih dari 60 MW ataupun juga di tempat-tempat baru yang kita melihat potensi pasarnya itu baik,” kata dia.

Selain itu, BDDC juga berkomitmen untuk berinvestasi dalam talenta-talenta lokal yang bekerja dalam tim internalnya, termasuk prinsip kesetaraan gender, serta menjaga keberlanjutan bisnis melalui penggunaan teknologi ramah lingkungan.

Artikel berjudul BDDC Segera Bangun Data Center Dalam Kota Berkapasitas 60 MW yang ditulis oleh Aditya Fajar pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/LK1rYT6
via IFTTT