Jakarta, Gizmologi – Tren penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) seperti ChatGPT tak cuma berdampak pada pekerjaan, tapi juga soal aplikasi kencan online. Menariknya berdasarkan sebuah penelitian terbaru dari Kaspersky menunjukkan bahwa lebih dari setengah (54 persen) jomblo di Inggris kerap menggunakan ChatGPT.

Dalam riset yang disebut “Date or DAIte?” menunjukkan bagaimana para jomblo ini menggunakan ChatGPT untuk “menipu” calon pasangan di aplikasi kencan agar terlihat lebih supel atau pintar saat mencari cinta. Kaspersky melakukan survei pada pria dan wanita lajang di wilayah itu untuk memahami bagaimana AI khususnya ChatGPT, memengaruhi dunia kencan.

“Hasil survei menunjukkan bahwa 75 persen pengguna aplikasi kencan tertarik untuk menggunakan ChatGPT sebagai “dorongan” virtual untuk membantu meningkatkan kualitas percakapan mereka,” tulis Kaspersky, Selasa (9/5/2023).

Selain itu, 51 persen wanita jomblo juga mengakui mereka akan menggunakan chatbot AI itu untuk berbicara dengan beberapa calon pasangan kencan di saat yang sama, yang mungkin dilakukan untuk meningkatkan peluang kesuksesan kencan. Namun, temuan tersebut juga menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan adanya era baru catfishing berbasis AI.

Di mana 57 persen dari semua responden percaya penggunaannya dalam pengaturan kencan daring merupakan hal yang tidak jujur. Mengingat Catfishing merupakan pemalsuan identitas untuk memikat korban, di mana pelaku biasanya memberikan profil yang menarik di media sosial, tujuannya supaya korban tidak curiga dan mau menjalin komunikasi daring, termasuk memberikan informasi pribadi.

“Keaslian adalah inti dari membangun hubungan, dan terlepas dari seberapa ‘nyata’ pesan yang dihasilkan ChatGPT dapat terlihat, itu hanya akan membawa Anda pada hal yang tidak nyata,” ungkap pakar kencan di Inner Circle, Crystal Cansdale.

Baca Juga: ChatGPT Berpotensi untuk Ciptakan Email Phishing Berbasis AI

Para Jomblo Gunakan ChatGPT Buat Kencan Online

Jomblo di Inggris pakai ChatGPT buat Kencan Online
Ilustrasi video chat (Foto: 123rf/Andriy Popov)

Menurut Cansdale, kehadiran teknologi AI seperti ChatGPT yang memberikan berbagai opsi pilihan pada jomblo untuk memanipulasi identitas tak lebih dari sekedar pemainan angka untuk membantu mereka menonjol dari orang lain. Alhasil penggunaan chatbot merupakan bentuk kepalsuan dan inilah yang dia nilai menjadi kekhawatiran.

Hal senada juga disampaikan Principal Security Researcher Global Research and Analysis Team Kaspersky, David Emm, memakai AI untuk menciptakan obrolan menarik, mungkin tampak tidak berbahaya dan cara yang menyenangkan untuk memulai percakapan baru. Kendati demikian, dia menyarankan agar orang-orang selalu waspada dan memverifikasi keaslian orang yang mereka ajak bicara untuk terhindar menjadi korban taktik penipuan.

“Jika AI akan membuat catfishing lebih mudah, penting bagi individu untuk tetap waspada saat berkomunikasi dengan orang lain secara online,” tulis pesannya.

Emm mengatakan, beberapa orang mungkin memanfaatkannya untuk penipuan. Selain itu, orang juga dapat dengan mudah berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan dirinya, dan memikat orang lain ke dalam skenario yang tidak baik.

“Selalu berhati-hati dan verifikasi keaslian orang yang Anda ajak bicara untuk menghindari menjadi korban taktik penipuan.”

Artikel berjudul Setengah Populasi Jomblo di Inggris Gunakan ChatGPT Buat Kencan Online yang ditulis oleh Aditya Fajar pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/GbQe9iA
via IFTTT