Jakarta, Gizmologi – Palo Alto Networks mengungkapkan bahwa sebanyak 63 persen organisasi di Indonesia, meningkatkan 30 persen anggaran cybersecurity mereka pada 2023. Jumlah ini meningkat dibanding tahun sebelumnya, bahkan menempatkan Indonesia di posisi tertinggi di Asia Tenggara yang mengalokasikan anggaran lebih untuk keamanan siber, setelah Filipina.

Hal tersebut berdasarkan laporan “State of Cybersecurity ASEAN 2023” di mana keamanan siber kini sudah menjadi prioritas bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Peningkatan anggaran dinilai sebagai tren positif yang mencerminkan komitmen organisasi dalam melindungi diri dari ancaman siber yang semakin berkembang.

“Salah satu faktor yang mendorong peningkatan ini adalah digitalisasi bisnis. Di mana kehadiran barang-barang yang sudah terkoneksi dengan internet juga membuat masyarakat akan lebih rentan untuk terkena serangan siber,” papar Regional Vice President Asean Palo Alto Networks Steven Scheuermann, Senin (18/9/2023).

Menurutnya langkah yang diambil perusahaan Indonesia untuk mempertahankan keamanan siber perlu diacungi jempol. Mengingat lebih dari 75 persen perusahaan mengalokasikan dana tambahan secara khusus di sektor digitalisasai agar terhindar dari berbagai macam serangan siber yang semakin berkembang.

Steve juga menganalogikan serangan siber seperti dua ruangan, satu yang memiliki pengamanan ganda sementara yang lainnya pintunya terbuka. Menurutnya, peretas akan cenderung memilih pintu yang terbuka karena akan lebih cepat dan mudah diretas daripada pintu yang memiliki keamanan ganda.

Baca Juga: Palo Alto Networks Waspadai Serangan Siber di Cloud dan Metaverse

Anggaran Cybersecurity di Indonesia

Anggaran Cybersecurity di Indonesia
Regional Vice President Asean Palo Alto Networks Steven Scheuermann

“Di sisi lain, keyakinan tersebut perlu disertai dengan kewaspadaan. Pendekatan proaktif terhadap keamanan siber sangatlah dibutuhkan saat ini, sehingga membutuhkan peran aktif dari semua pihak di dalam organisasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Steve juga berpendapat kondisi ini akan berubah dalam waktu dekat karena sudah banyak perusahaan yang tengah berinvestasi di bidang keamanan siber. Mengingat banyak perusahaan di Indonesia yang mulai beradaptasi dengan mengintegrasikan kecerdasan buatan atau AI dalam strategi keamanan siber mereka.

Hal itu dinilai mencerminkan kesadaran terhadap kompleksitas ancaman siber yang semakin berkembang dan pentingnya teknologi AI dalam mendeteksi dan mengatasi ancaman tersebut. Langkah itu diperkirakan akan terus berkembang dalam beberapa tahun mendatang.

“Selain itu, fokus yang lebih besar terhadap otomatisasi proses keamanan siber yang sudah dijalankan juga sangat penting untuk memupuk ketangguhan dan tingkat keyakinan untuk menghadapi serangan siber,” kata Country Manager Palo Alto Networks Indonesia Adi Rusli.

Artikel berjudul Palo Alto Networks: 63% Perusahaan Indonesia Tambah Anggaran CyberSecurity yang ditulis oleh Aditya Fajar pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/fiLnUmX
via IFTTT