Jakarta, Gizmologi – Elon Musk terlihat membantah laporan yang menyebutkan perusahaan kecerdasan buatan (AI) miliknya xAI mendapat pendanaan USD 500 juta atau sekitar Rp7,8 triliun dari para investor untuk mencapai target sebesar USD 1 miliar atau sekitar Rp15,6 triliun. Target ini berawal Desember 2023, startup AI tersebut mengajukan permohonan kepada regulator sekuritas AS untuk menggalang dana hingga $1 miliar dalam sebuah penawaran saham.
Namun setelah itu, Musk mengatakan lagi bahwa xAI tidak akan menggalang dana. Adapun, tokoh yang tersohor di dunia teknologi ini meluncurkan xAI pada bulan Juli 2023 sebagai tanggapan atas upaya AI Big Tech, yang dikritiknya karena penyensoran yang berlebihan dan kurangnya langkah-langkah keamanan yang memadai.
Orang-orang dibalik xAI merupakan alumni dari DeepMind, OpenAI, Google Research, Microsoft Research, Twitter, dan Tesla. Mereka merupakan orang yang telah mengerjakan proyek AlphaCode dari DeepMind dan chatbot GPT-3.5 dan GPT-4 OpenAI.
Baca Juga: Elon Musk Buat Chatbot “Grok”, Khusus Pengguna X Berbayar
Elon Musk Sedang Diskusi Valuasi xAI
“Ini sama sekali tidak akurat,” kata Elon Musk, dalam sebuah balasan kepada sebuah postingan pengguna tentang artikel Bloomberg di platform media sosial X, mengutip Reuters.
Bloomberg mengatakan, startup kecerdasan buatan (AI) xAI sedang mendiskusikan valuasi sebesar $15 miliar hingga $20 miliar, meskipun persyaratan masih dapat berubah dalam beberapa minggu mendatang. Belum ada komentar dari xAI sampai saat ini.
Musk dan para investor diperkirakan akan menyelesaikan persyaratan dalam beberapa minggu ke depan. Serta beberapa pihak sedang mengevaluasi apakah mereka bisa mendapatkan kekuatan komputasi sebagai tambahan, atau dalam beberapa kasus sebagai pengganti, saham ekuitas xAI.
Elon Musk membangun xAI nampaknya untuk bersaing dengan perusahaan seperti OpenAI, Google dan Anthropic ang berada di belakang chatbot terkemuka yakni ChatGPT, Bard dan Claude. Disrupsi AI yang terjadi di sepanjang 2023, memang membuka peluang bisnis yang begitu besar.
Padahal pada tahun 2015, Musk turut mendirikan OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, yang telah menciptakan hiruk-pikuk teknologi AI generatif di seluruh dunia, tetapi mengundurkan diri dari dewan direksi pada tahun 2018.
Pemilik X tersebut telah bersuara lantang tentang rencananya untuk membangun AI yang lebih aman. Dalam sebuah acara Twitter Spaces di awal tahun ini, ia mengatakan bahwa alih-alih memprogram moralitas secara eksplisit ke dalam AI-nya, xAI akan berusaha menciptakan AI yang “sangat ingin tahu”.
Selain mengenai investasi bisnis kedepannya, Musk juga memperhitungkan beberapa ornamen penting untuk teknologi xAI. Seperti yang dilaporkan pada Financial Times, April 2023, Musk telah mengamankan ribuan prosesor GPU dari Nvidia.
Masih di bulan yang sama, Elon Musk juga membagikan sebuah detail rencana untuk alat AI baru yang disebut Truth GPT. Ia khawatir perusahaan AI yang ada memprioritaskan sistem yang benar secara politis. Dengan begitu, besar kemungkinan Truth GPT ini jika hadir akan menjadi saingan besar Chat GPT yang penggunaannya cukup masif di seluruh dunia.
Artikel berjudul Elon Musk Bantah xAI Dapat Pendanaan Rp7,8 Triliun yang ditulis oleh Zihan Fajrin pertama kali tampil di Gizmologi
from Gizmologi https://ift.tt/8nJrHkF
via IFTTT
0 Komentar