Jakarta, Gizmologi – Asosiasi Blockchain Indonesia dan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia bersama Indonesia Crypto Network (ICN) menerbitkan Lanskap Web3 Indonesia 2023. Lanskap Web3 ini bertujuan untuk membangun ekosistem blockchain dan aset kriptop di Indonesia yang terus berkembang dari tahun ke tahun.
Terbitnya lanskap terbaru memberikan peluang bagi pelaku industri lain untuk turut bergabung dalam ekosistem blockchain. Dimana sebelumnya baru ada 12 kategori pelaku industri, ditambahkan menjadi 15 bagian. Hal ini merupakan hasil dari pemetaan untuk mendorong keberlanjutan dan keragaman dalam industri ini.
“Dengan memetakan kondisi industri saat ini akan memungkinkan pihak-pihak baru untuk bergabung dan berkolaborasi bersama entitas yang sudah berdiri. Asosiasi juga berharap dapat menempatkan Indonesia sebagai pemimpin global yang inklusif dan ramah dalam industri yang bergerak dibidang aset kripto dan blockchain”, ucap Steven Suhadi, Wakil Ketua Umum Bidang Literasi dan Edukasi Asosiasi Blockchain Indonesia (A-B-I) & Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo).
Data terakhir yang dihimpun dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) per September 2023, terdapat 1.629 perusahaan dan startup yang telah terdaftar di sistem Online Single Submission (OSS) dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Industri (KBLI) 62014 terkait Aktivitas Pengembangan Teknologi Blockchain dan total investor aset kripto Indonesia per November 2023 yang sudah mencapai angka 18,25 juta menurut data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), jauh lebih besar dibanding total investor di pasar modal yang hanya mencapai 9,98 juta investor.
Baca juga: ETF Bitcoin Disetujui, Begini Reaksi Pelaku Kripto di Indonesia
Pertumbuhan Anggota dalam Industri Kripto dan Web3
Selaras dengan berkembangnya ekosistem blockchain dan aset kripto Indonesia, pada Q4 2023, A-B-I Aspakrindo juga mengalami pertumbuhan anggota yang positif, di mana total anggota meningkat sebesar 37%, mencapai 67 anggota, dimana hal ini mencerminkan perubahan industri di Indonesia dengan mengindikasikan adopsi yang meningkat dan minat yang kuat terhadap ekosistem blockchain serta aset kripto. “Hal ini
juga berdampak pada penguatan peran A-B-I.
“Aspakrindo sebagai wadah kolaborasi untuk terus mendukung para pelaku industri yang bergerak dibidang blockchain dan aset kripto dan diharapkan dapat menjadi guide awal untuk kawan-kawan yang ingin memasuki industri ini,” ujar Asih Karnengsih, Direktur Eksekutif A-B-I Aspakrindo.
Meskipun pasar kripto mengalami bear market, industri kripto dan web3 di Indonesia tetap berkembang dengan teknologi blockchain yang semakin digunakan untuk berbagai use-cases. Keterlibatan pemerintah dan institusi menandakan gelombang adopsi selanjutnya, yang tidak hanya fokus pada ritel dan individu, tetapi juga pada lembaga pemerintah. “Hal ini menandai kemajuan positif bagi ekosistem kripto dan web3 di Indonesia, terutama dengan adanya kolaborasi antara industri dan pemerintah,” tutup Rizqia Nur Fadhila yang mewakili Indonesia Crypto Network.
Berikut penambahan Asosiasi dalam memperluas kategorinya menjadi 15 bagian, antara lain:
- Pemerintah dan Institusi Terkait
- Infrastructure & Active Protocols
- Blockchain Development Consulting
- Media dan Edukasi (Edutainment)
- Platform Sosial Berbasis Blockchain
- NFT dan Metaverse
- Pedagang Aset Kripto (Exchanges) dan OTC
- Layanan Berbasis Blockchain
- Platform Perangkat Investasi
- Wallet Providers
- Platform Anti Pencucian Uang (Anti-Money Laundering/“AML”)/Pemantauan Transaksi
- Token
- Pendanaan
- Game Berbasis Web3
Artikel berjudul Penerbitan Lanskap Web3 Terbaru, Pelaku Industri Bertambah Menjadi 15 Kategori yang ditulis oleh Ronggo pertama kali tampil di Gizmologi
from Gizmologi https://ift.tt/abHv0C3
via IFTTT
0 Komentar