Jakarta, Gizmologi – Meski bukan yang pertama, namun berambisi menjadi pionir. Itulah Reku yang saat ini baru merayakan usianya keenam. Platform bursa aset kripto tersebut mengklaim telah menjadi pionir dalam mengembangkan industri kripto di Indonesia dan sejalan dengan arah untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Reku yang awalnya bernama Rekeningku tersebut didirikan sejak 2018 oleh Sumardi Fung dan Robby. Kemudian Jesse Choi, suami Maudy Ayunda yang berasal dari Korea Selatan, bergabung ke Reku sebagai Co-CEO pada 2022, bersamaan dengan pendanaan seri A sebesar USD 11 juta oleh AC Ventures yang didukung Coinbase Ventures dan Skystar Capita.

Jesse Choi menegaskan Reku terus memperkuat posisi sebagai platform exchange crypto terdepan di Tanah Air. Bahkan telah tumbuh dengan signifikan bahkan di tengah tantangan seperti crypto dan tech winter.

“Reku merupakan yang pertama menyediakan fitur Lightning dan Pro di Indonesia untuk mengakomodasi investor pemula hingga berpengalaman. Juga yang pertama menyediakan layanan customer service 24 jam. Serta yang pertama mengembangkan Portal Transparansi untuk menjadi sumber informasi bagi masyarakat Indonesia tentang berinvestasi kripto dan akses terhadap transparansi operasional perusahaan,” jelas Jesse.

Ia melanjutkan, di tahun keenam ini, perusahaan akan terus memperkuat visi, yaitu berinovasi demi menemani perjalanan investasi pengguna dengan memprioritaskan keamanan dan transparansi. “Selama tahun 2023, Reku mencatat peningkatan pangsa pasar yang signifikan dan 60% kenaikan rata-rata volume transaksi perdagangan per pengguna,” ungkapnya.

Hadirkan Fitur Staking Hingga Investment Insight

Reku Fitur Investment Insight 3

Lebih lanjut, Reku juga aktif berinovasi dalam menumbuhkan industri kripto di Indonesia dan meningkatkan minat masyarakat. Di antaranya seperti fitur staking yang memungkinkan pengguna memperoleh pendapatan pasif . Staking adalah kegiatan mengamankan aset kripto dengan menempatkannya di dalam protokol Blockchain sebagai jaminan.

Pada aktivitas ini, pemegang koin crypto (staker) akan mendapatkan imbalan dalam bentuk aset itu sendiri sebagai imbalan atas koin yang di-stake, di mana untuk Reku pendapatan pasifnya hingga 12,5%. Hal ini membuat fitur staking di Reku menerima antusiasme yang sangat besar.

“Selama tahun 2023, kami mencatat pertumbuhan fitur staking Reku hingga 160%,” ujar Jesse.

Sementara itu mengawali tahun 2024 ini, Reku meluncurkan fitur baru yakni Investment Insight yang memudahkan pengguna memantau performa investasinya. Fitur ini dikembangkan untuk membantu pengguna membuat keputusan yang cermat dan strategis berdasarkan performa portofolionya.

“Dengan fitur Investment Insight, pengguna bisa mengetahui rangkuman keuntungan dan kerugian investasinya, termasuk performa setiap aset kripto, grafik pergerakan investasi dalam periode tertentu, hingga alokasi investasi dan kumulasi rewards fitur staking. Semua bisa diakses secara real time. Ini memudahkan pengguna membuat keputusan apakah harus menjual, membeli, atau bahkan hold sebuah aset,” ungkap Jesse.

Fitur Investment Insight ini juga sesuai dengan dinamika pasar kripto yang beroperasi 24 jam non-stop. Karena memang sifat alamiah pasar kripto tersebut perlu dibarengi dengan efisiensi dalam pengambilan keputusan. Terlebih, tren global yang terjadi di pasar kripto juga sangat dinamis. Dengan fitur Investment Insight, para pengguna diharapkan bisa mengetahui gambaran dari sisi keputusan berbanding tren sehingga pengguna diharapkan dapat mengambil keputusan yang lebih terukur.

Siapkan Roadmap untuk Ekspansi, Tetap Fokus pada Investasi dan Diversifikasi Aset

Analisa Reku Aset Kripto
Ki-ka: Jonhni Chen, Co-Founder & CTO Reku; Sumardi Fung. Co-Founder & CEO Reku; Jesse Choi, COO Reku; Robby, CCO Reku

Jesse mengaku optimis dengan kemajuan industri kripto di tahun 2024 yang diharapkan akan terus menguat. Karena banyak perkembangan positif yang dinantikan terjadi di tahun 2024. Salah satunya adalah persetujuan ETF Bitcoin Spot di Amerika Serikat oleh SEC, akan membawa angin segar bagi industri kripto secara global dan nasional. “Kami optimis minat dan kepercayaan masyarakat terhadap aset kripto dapat semakin meningkat,” tambahnya.

Untuk rencana ke depannya, Reku telah mempersiapkan peta jalan (road map) untuk mengembangkan inovasi dalam layanan dan fitur baru. “Fokus Reku tetap sama, yaitu mengakomodasi kebutuhan investasi pengguna untuk berinvestasi dan mendiversifikasikan asetnya. Tentunya, prioritas Reku yakni kemudahan, kenyamanan, dan keamanan pengguna,” jelas Jesse.

Rencana jangka panjang Reku adalah antara lain menumbuhkan industri fintech investasi di Indonesia. “Reku juga akan mempererat sinergi bersama mitra strategis termasuk regulator dan asosiasi untuk mewujudkan rencana ini. Kami bertekad untuk meningkatkan cakupan masyarakat di Indonesia untuk dapat memanfaatkan layanan Reku,” ucapnya.

Bahkan menurutnya, Reku telah tumbuh menjadi lebih dari sekedar platform investasi dan jual-beli kripto. Karena selama bertahun-tahun, Reku terus memperluas literasi finansial dan investasi bagi multi generasi, bukan hanya melulu tentang aset kripto saja. “Reku telah melakukan edukasi bertajuk ReKru Roadshow ke 40 daerah di Indonesia dan menargetkan lebih dari 6.000 peserta di berbagai kota. Bahkan, konten edukasi yang disusun Reku juga telah menjangkau lebih dari 20 juta orang,” tambah Jesse.

Alhasil, Jesse memaparkan 60% pengguna Reku berasal dari luar kota besar. Ini menggambarkan keberhasilan Reku dalam mengedukasi masyarakat hingga ke pelosok. Selain itu, 50% pengguna Reku berusia di bawah 30 tahun.

“Ini mencerminkan mayoritas pengguna Reku merupakan usia produktif. Sehingga, kami searah dalam momentum bonus demografi dan menuju Indonesia Emas 2045, dengan meningkatkan kompetensi generasi muda. Dalam hal ini melalui edukasi finansial dan investasi, serta adopsi investasi aset digital,” pungkas Jesse.

Artikel berjudul Sambut Indonesia Emas 2045, Reku Siapkan Roadmap Perkuat Industri Kripto Tanah Air yang ditulis oleh Bambang Dwi Atmoko pertama kali tampil di Gizmologi



from Gizmologi https://ift.tt/IHhlQXc
via IFTTT