Twitter

Setelah gulirkan beberapa fitur baru pada aplikasinya seperti voice note dan Spaces, Twitter baru saja mengakuisi sebuah perusahaan yang fokus berikan layanan surat daring (e-mail) berlangganan, Revue. Platform ini lebih banyak dikenal oleh para penulis untuk rilis tulisan mereka secara berkala layaknya bulletin (newsletter).

Menurut Twitter, media sosial mereka juga banyak digunakan oleh para penulis, termasuk kreator individu maupun jurnalis dan penerbit, untuk membagikan karya tulisan mereka dan menciptakan sebuah diskusi. Diakuisisinya Revue merupakan salah satu bentuk dukungan Twitter untuk membantu para penulis agar dapat berkembang dan lebih mudah terhubung dengan pembacanya.

“Revue akan mempercepat pekerjaan kami untuk membantu orang-orang tetap mendapat informasi tentang minat mereka, sambil memberikan semua jenis penulis cara untuk memonetisasi audiens mereka—baik melalui yang mereka buat di publikasi, situs web, Twitter maupun lainnya,” kata Kayvon Beykpour, Product Lead, Twitter lewat rilis pada blog resminya Selasa (26/1).
Baca juga: Twitter Uji Coba “Birdwatch”, Fitur Khusus Tangkal Hoaks

Revue Diakuisisi Sebagai Kompetitor Langsung Substack

Keputusan Twitter untuk mengakuisisi platform berlangganan ini dikabarkan demi saingi layanan sejenis dari kompetitor terbesarnya, yaitu Substack. Keduanya memang sedang naik daun belakangan ini, di mana beberapa jurnalis kenamaan memutuskan untuk keluar dari perusahaan media mereka, dan memulai untuk rilis bulletin berbayar rutin pribadi baik lewat Substack maupun Revue.

Menurut laporan dari The New York Times, sebelumnya Twitter sempat mendiskusikan rencana untuk akuisisi Substack pada November 2020 kemarin. Namun co-founder Substack, Hamish McKenzie langsung menepis lewat sebuah twit dari akun pribadinya.

Setelah diakuisisi, Twitter juga mengubah sistem kerjasama antara penulis dengan platform. Seluruh fitur yang sebelumnya hanya ditawarkan untuk pengguna Revue Pro telah digratiskan untuk semua pengguna. Tak hanya itu, tarif potongan untuk pihak penyedia layanan diturunkan menjadi 5% saja. Dengan begitu, penulis bisa raup keuntungan lebih maksimal.

Nilai tersebut tentunya bakal jadi daya tarik sendiri, terutama bila dibandingkan Substack yang masih dua kali lipatnya di 10%. Revue bakal terus beroperasi sebagai layanan yang berdiri sendiri. Namun ke depannya, bakal ada rencana untuk membuat pengguna Twitter bisa langsung mendaftar ke bulletin dari penulis favorit mereka secara langsung.

Revuew Terbentuk dari Tim Kecil

Revue

Revue sendiri sudah berdiri sejak tahun 2015, dengan hanya enam karyawan saja. Kini fiturnya sudah tergolong lengkap dan tentunya tidak kalah dengan Substack. Penulis yang sudah bergabung bisa membuat halaman profil dengan tingkat kustomisasi yang lengkap.

Selain itu, penulis juga bisa menambahkan, memperbarui sampai menghapus subscriber atau mereka yang berlangganan bulletin (newsletter). Tentunya, setiap rilis dibuat, bakalan ada insight terkait engagement yang didapatkan secara lengkap. Artikel juga bisa dirilis dalam metode penjadwalan.

Pada halaman utama situs Revue, ditampilkan beberapa profil penulis yang sudah manfaatkan kemudahan dari platform khusus penulis satu ini. Beberapa di antaranya adalah seorang YouTuber, podcaster sampai crypto expert, telah manfaatkan Revue untuk berbagi informasi melalui email. Tertarik untuk bergabung?



from Gizmologi https://ift.tt/3pppd7v
via IFTTT