Investree pengadaan.com

Salah satu sektor yang terpukul dengan adanya pandemi adalah Usaha Kecil Menengah (UKM). Karena pembatasan kegiatan yang membuat tidak bisa beroperasi maksimal. Peluang inilah yang dilihat Investree dengan menyediakan akses pembiayaan bagi UKM melalui teknologi informasi.

Hal ini dikatakan oleh Adrian Gunadi, Co-Founder & CEO Investree,  yang menekankan upaya perusahaan dalam membantu UKM Indonesia di tengah masa pandemi yang penuh tantangan. Bagi yang masih belum familiar, Investree adalah perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending yang mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk 2 (dua) jenis layanan sekaligus, yaitu konvensional dan syariah.

“Kami tidak pernah berhenti memberikan dukungan akses pembiayaan kepada UKM di Tanah Air. Hingga Desember 2020, total fasilitas pinjaman yang diberikan oleh Investree sebesar Rp 8,3 triliun,” ungkap Adrian.

Kinerja Investree di 2020

Adrian Gunadi Investree
Adrian Gunadi, Co-Founder & CEO Investree,

Investree mengklaim mampu mempertahankan kinerja pinjaman atau loan performance dengan sangat baik. Di tahun 2020, perusahaan mencatatkan TKB90 di angka 98,5% atau sama dengan NPL (non performing loan) 1,5%. TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan penyelenggara P2P lending dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban pinjam meminjam dalam jangka waktu hingga 90 hari sejak tanggal jatuh tempo.

“Karena strategi Investree yang solid, berfokus pada pembiayaan rantai pasokan serta pemeliharaan risiko, kami berhasil mempertahankan angka TKB90 di atas rata-rata nasional yakni 95,22% atau NPL 4,8%,” kata Adrian dalam siaran pers yang diterima Gizmologi di Jakarta (15/2).

Khusus untuk pinjaman produktif, startup fintech tersebut telah mencairkan pembiayaan sebesar Rp 5,7 triliun atau tumbuh 29% dibandingkan 2019. Angka tersebut ekuivalen dengan 10,5% dari total pembiayaan yang tersalurkan di Indonesia.

“Saat ini, loan outstanding yang ada di Investree adalah sebesar Rp 835 miliar. Sekitar 15,6% dari total loan outstanding nasional. Kedua angka tersebut menunjukan kami masih unggul dibandingkan para kompetitor,” imbuhnya.

Strategi Investree di tahun 2021

ilustrasi pinjaman keuangan

Bagaimana dengan tahun ini? Adrian mengaku pada 2021 pihaknya telah menyiapkan strategi jitu yang mampu memberikan kontribusi lebih kepada UKM Indonesia. Ia berharap strategi yang telah disiapkan untuk 2021 bisa membangkitkan UKM Indonesia.

“Strategi yang kami siapkan untuk 2021 antara lain memperkuat kolaborasi dengan mitra di ekosistem, meningkatkan kemampuan credit scoring, dan melakukan inovasi pada proses bisnis,” ujarnya.

Oleh karena itu, dalam rangka menguatkan dukungan pembiayaan bagi UKM agar lebih optimal dan maksimal. Perusahaan akan memperbanyak porsi Pemberi Pinjaman Institusi (Lender Institusi) untuk menambahkan yang sudah ada selama ini.

Terkait dengan dukungan pembiayaan melalui Lender Institusi ini, Investree turut mendigitalisasi ekosistem terkait dengan menghadirkan fitur-fitur pendukung dan bekerja sama dengan platform lain seperti e-commerce, e-procurement, dan financial aggregator sehingga jejak digital UKM dapat terlihat.

“Kami membuka pintu kerja sama yang seluas-luasnya kepada seluruh Calon Lender Institusi. Kami yakin, dengan bersinergi dengan semakin banyak perusahaan besar, kita bisa membuat lebih banyak UKM yang terbantukan, tumbuh, dan berdaya di segala kondisi krisis. Hal ini juga diharapkan selaras dengan cita-cita inklusi finansial yang ingin kita capai di Indonesia,” tutup Adrian.



from Gizmologi https://ift.tt/3dhh6GW
via IFTTT