Halodoc

Sudah lebih dari satu tahun lamanya, kita sebagai masyarakat hidup dalam situasi pandemi COVID-19. Keseharian pun sudah berubah dibandingkan sebelum masa pandemi, banyak hal dilakukan secara daring bahkan termasuk berkonsultasi dengan dokter. Sebagai salah satu penyedia layanan tersebut, Halodoc paparkan perilaku penggunanya sepanjang 2020.

Sebagai aplikasi kesehatan terintegrasi berbasis daring, Halodoc berikan banyak fitur yang bisa dimanfaatkan untuk para penggunanya. Tak hanya untuk konsultasi dokter, namun lengkap sampai pembelian obat hingga yang paling populer belakangan yaitu reservasi tes COVID-19. Pemanfaatan tech health pun mengalami pertumbuhan yang signifikan sepanjang tahun kemarin.

Dalam sebuah konferensi virtual yang diadakan Senin (1/3), Jonathan Sudharta, CEO & co-founder Halodoc menyebutkan bila pertumbuhan positif tak lepas dari keandalan ekosistem teknologi. Tterutama dalam menjembatani kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan berkualitas. Juga dengan kolaborasi lintas sektor dan dukungan dari pihak pemerintah.

Baca juga: Halodoc Paparkan Pentingnya Menjaga Kesehatan Holistik

Kinerja Tumbuh Signifikan, Layanan Konsultasi Dokter Jadi Favorit

Konferensi virtual Halodoc 1 Maret 2021

Peningkatan jumlah unduhan aplikasi Halodoc tercatat sebanyak dua kali lipat, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penggunaan berbagai layanan di dalam aplikasi juga mengalami peningkatan. Transaksi layanan konsultasi dokter berbayar juga naik mencapai 10 kali lipat.

Sementara dua fitur lainnya yang juga alami peningkatan adalah penggunaan layanan toko kesehatan (hingga 6 kali) dan layanan buat janji (hingga 3 kali) disbanding tahun 2020. Bakal terus kembangkan inovasi, Halodoc berkomitmen untuk berikan akses layanan kesehatan mudah lewat teknologi.

Salah satu inovasi yang sudah terwujud adalah sebagai pelopor penyedia layanan tes COVID-19 secara drive-thru. Pertama kali diluncurkan pada April 2020, saat ini sudah ada 20 lokasi layanan tes yang tersebar di 11 kota. Tawarkan berbagai jenis tes rapid antibodi, swab antigen hingga PCR. Sampai Februari 2021, Halodoc sudah layani lebih dari 600 ribu tes.

Pengguna Halodoc Mulai Perhatian dengan Kesehatan Jiwa

Ketika melihat proporsi pengguna Halodoc yang beragam, Dionisius Nathaniel, Chief Marketing Officer Halodoc mengatakan bila saat ini masih didominasi oleh perempuan. Meski yang cukup unik, layanan chat dengan dokter spesialis anak cukup banyak dimanfaatkan oleh pengguna laki-laki.

Karena didominasi oleh pengguna perempuan, Halodoc gunakan data tersebut untuk hadirkan fitur kalender menstruasi. Pada awal 2021 ini, juga bakal ada fitur Kalender Kehamilan baru. Sementara untuk layanan, Kesehatan Jiwa menjadi posisi layanan paling banyak digunakan ke-5 sepanjang 2020.

Pada akhir Oktober kemarin, juga diluncurkan layanan kesehatan hewan, yang membuat Halodoc mendapatkan jumlah konsultasi hingga ribuan, meski baru dalam kurun satu bulan.

Tunjuk Personil Baru, Siap Dukung Program Vaksinasi COVID-19

Cara Daftar Vaksin Lansia Halodoc

Sebagai langkah strategis 2021, CEO GoPay, Aldi Haryopratomo baru saja ditunjuk menjadi bagian dari Board of Advisor Halodoc. “Sejak awal sudah terlihat bahwa tim Halodoc punya potensi dan mimpi besar. Kini halodoc sudah menjadi aplikasi tech health paling lengkap di Indonesia,” tambah Aldi.

Aldi turut membantu sang CEO Halodoc untuk membantu strategi fundraising dan pengembangan produk sejak pertama platform baru berdiri. “Saya yakin bahwa bersama-sama kita dapat memberikan akses layanan kesehatan yang semakin mudah dan terjangkau, bagi seluruh rakyat Indonesia,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Halodoc pun memberikan bocoran tentang layanan yang baru akan diperkenalkan oleh mereka dalam waktu mendatang. Dengan dukungan dari pemerintah, bakal hadirkan Pos Pelayanan Program Vaksinasi COVID-19 secara drive thru.

Ini adalah bentuk kontribusi Halodoc pada upaya percepatan program vaksinasi COVID-19 di Indonesia, akan dimulai pada 3 Maret hingga akhir tahun 2021. Bakal dilaksanakan di area parkir Hall C JIExpo Kemayoran, hasil kolaborasi bersama Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dalam tahap awal pelaksanaan, fasilitas ini bakal layani kelompok lansia yang punya KTP DKI Jakarta, tidak dipungut biaya alias gratis. “Kami berharap dapat memberikan sarana yang lebih aman dan nyaman bagi para penerima vaksinasi, khususnya para lansia sebagai upaya kontribusi bagi percepatan program vaksinasi COVID-19,” tutup Jonathan.



from Gizmologi https://ift.tt/3r8Azh8
via IFTTT