SF Business Zoom Mobile Apps

Dampak pandemi, membuat sebagian pekerja harus melakukan pekerjaannya di rumah. Mengandalkan bantuan teknologi seperti Zoom, membantu pekerjaan seseorang tetap bisa terhubung dengan yang lain. Walau bisa bekerja jarak jauh, membuat perubahan berarti pada setiap orang, terutama masalah psikis.

COVID-19 telah memaksa dunia bisnis untuk merangkul model kerja baru, dan kecil kemungkinan kebijakan kerja jarak jauh akan berubah setelah pandemi berakhir. Para pemimpin bisnis harus memastikan untuk menerapkan strategi yang tepat untuk memastikan pekerja jarak jauh bahagia dan produktif

Baca juga: Xiaomi Mi 11 Ultra Tampil dengan Kamera 120X Zoom & Layar Sekunder

Penyebab Timbulnya Stres Saat Kerja Jarak Jauh

Work From Home
ilustrasi stres efek WFH (pixabay)

Data yang dikumpulkan oleh Nitro Software menemukan hampir semua pekerja jarak jauh 90% merasa stres saat bekerja dari rumah dan 41% merasa sangat stres. Tekanan itu, sebagian besar disebabkan oleh masalah dalam mengakses dan menggunakan dokumen.

Nitro juga menemukan, tiga perempat pekerja berencana untuk bekerja dari rumah lebih sering setelah pembatasan pandemi dicabut. Ini menjadi pesan yang jelas bagi bisnis untuk memberikan akses yang lebih baik ke setiap pekerja dan menjadi indikator bagian penting dalam keberlangsungan bekerja jarak jauh di tahun 2021.

Work from home
ilustrasi work from home (Steelcase)

COO Nitro, Gina O’Reilly mengatakan pekerja jarak jauh menghadapi berbagai masalah seperti kekhawatiran finansial, masalah keamanan kerja, kesehatan, perawatan anak, dan lainnya. Dengan hal-hal tersebut, membuat bekerja dari rumah menjadi pengalaman yang membuat stres.

“Karena alasan itu, bahkan gangguan sekecil apa pun dalam menyelesaikan tugas seperti koneksi internet yang lambat. Kurangnya akses ke alat untuk melakukan tugas-tugas sederhana seperti membuka PDF atau menandatangani dokumen dapat menyebabkan frustrasi yang tidak perlu dan lebih banyak stres,” kata O’Reilly.

Produktivitas Menurun

Work from home kerja dari rumah

Data Nitro didukung oleh laporan industri lain yang menemukan, tingkat produktivitas telah menurun karena pekerjaan jarak jauh, dan tidak selalu karena karyawan menghabiskan lebih sedikit waktu untuk fokus pada bisnis. Kurangnya dukungan teknologi, ditambah adanya koneksi yang lambat dan akses yang lebih sedikit ke sumber daya komputasi kuat diduga menjadi alasan. Tidak hanya itu, produktivitas di antara pekerja jarak jauh telah turun 14%.

Tambahan data tentang produktivitas pekerja jarak jauh yang dikumpulkan oleh Nintex menunjukkan, kurangnya akses ke perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan masing-masing disalahkan oleh 44% dan 37%. Hal ini membuat telah berkontribusi pada penurunan produktivitas karena kebijakan kerja jarak jauh yang disebabkan pandemi.

Data Nitro hanyalah satu laporan lagi dalam penelitian berkelanjutan yang menemukan bahwa produktivitas pekerja jarak jauh dibatasi oleh kurangnya akses ke alat yang diperlukan, baik fisik maupun digital, untuk menyelesaikan pekerjaan mereka tanpa gangguan karena jeda internet, persyaratan keamanan, dan lainnya.

“Tim kami [di Nitro] akan memiliki fleksibilitas untuk terus bekerja dari jarak jauh dan mengoptimalkan lingkungan kerja mereka untuk situasi pribadi mereka sendiri, sementara kami memberikan kesempatan untuk waktu dan kolaborasi secara langsung sesuai kebutuhan dan di tempat yang paling masuk akal,” tutup O’Reilly.



from Gizmologi https://ift.tt/303rxWJ
via IFTTT