DJI Air 2S

Tidak hanya untuk sekadar hobi saja, kini kamera yang ada di perangkat drone mulai digunakan untuk keperluan bekerja, alias sudah memadai untuk kebutuhan profesional. Tak hanya seri flagship, kini DJI mencoba untuk tingkatkan seri menengahnya dengan rilis DJI Air 2S. Bawa satu peningkatan penting.

DJI Air 2S adalah seri menengah mereka yang hadir untuk perbarui seri sebelumnya, rilis belum genap satu tahun yaitu DJI Mavic 2. Ya, kali ini DJI hapus penamaan kata “Mavic”, yang mungkin bakal diikuti oleh penerus dari seri Mavic 2 Pro ke depannya. Meski lebih murah, drone terbaru DJI satu ini punya beberapa keunggulan.

Secara dimensi, masih tergolong sama dengan seri sebelumnya. Hanya saja pada DJI Air 2S, bobotnya sedikit lebih berat 25 gram. Hal tersebut berkat adanya tambahan sensor baru yang ada di bagian depan, berikan peningkatan fitur krusial yang cocok bagi penerbang drone amatir, agar tak mudah terjatuh/tertabrak.

Baca juga: DJI FPV, Hybrid Drone Pertama dengan Pengendalian Video First Person

DJI Air 2S Punya Sensor Pencegah Tabrakan

DJI Air 2S

Lewat sensor tambahannya, drone DJI satu ini telah dilengkapi dengan APAS (Advanced Pilot Assistance System) generasi keempat. Dengan begitu, perangkat secara otomatis bisa mendeteksi halangan lebih jauh dalam kecepatan yang lebih kencang sekalipun. Namun fitur tersebut tak bisa bekerja dalam mode perekaman lebih tinggi dari 4K 30fps.

Nah, kalau seri Mavic Air 2 bisa merekam video Hyperlapse 8K, DJI Air 2S tidak bisa akibat resolusi kameranya yang turun ke 20MP (dari 48MP). Namun sensor pada kamera ini adalah bagian yang mendapat peningkatan paling signifikan. Dimensi fisiknya kini 1 inci dengan ukuran piksel individu 2,4um (vs ½ inci 48MP dengan 0,8um).

DJI Air 2S

Tentunya, kualitas pengambilan foto maupun video bisa jauh lebih baik dari sebelumnya. Sementara untuk perekaman video, mampu rekam dalam resolusi maksimum 5,4K 24/25/30fps, atau 4K hingga 60fps. Bitrate-nya juga sekarang lebih tinggi, maksimum hingga 150Mbps. Yang baru lainnya adalah kemampuan untuk digital zoom.

Saat perekaman video, pengguna bisa lakukan zoom hingga 4x di resolusi maksimal, atau 8x di full HD. Sayangnya, fitur ini belum bisa digunakan saat mengambil foto. Pembesaran digital juga tidak bisa aktif ketika menggunakan profil warna video tertentu, seperti 8-bit, D-Log 10-bit atau HLG 10-bit.

Mengingat kapasitas baterainya masih sama-sama 3,500 mAh, waktu terbang DJI Air 2S terpaksa dibuat 2 menit lebih singkat, hingga maksimum estimasi 31 menit. Untuk pengambilan video kreatif, hadir fitur penerbangan otomatis terbaru yang disebut dengan SmartShots. Ketika diaktifkan, drone secara otomatis mengambil beberapa tangkapan video pendek.

Hasil video singkatnya seperti gerakan sirkular, top-down dan lainnya. Setelah menangkap 5 – 10 video, aplikasi akan secara otomatis gabungkan dan potong hasil rekamnya. Dan lewat teknologi OcuSync (O3), pengguna bisa terbangkan DJI Air 2S hingga jarak maksimum mencapai 12km. ADS-B juga hadir untuk pendeteksi otomatis bila ada pesawat dengan awak kabin di sekitar.

Harga DJI Air 2S

DJI Air 2S

DJI Air 2S dijual dengan harga yang signifikan lebih mahal dari seri sebelumnya, berkat penggunaan sensor kamera lebih besar ditambah sensor baru lainnya. Naik USD200, harganya sekarang dibanderol USD999 atau sekitar Rp14,5 jutaan. Harga tersebut termasuk perangkat drone, remote, satu baterai dan aksesori mendasar.

Sementara untuk mereka yang inginkan seperangkat lengkap dengan aksesori lain, bisa membeli versi Fly More Combo. Dijual USD1,299 alias hampir Rp19 juta, diberikan satu baterai tambahan, charging hub untuk isi daya baterai, tas hingga empat ND filter esktra.



from Gizmologi https://ift.tt/3wZNqFK
via IFTTT