Meski keberadaannya ditentang Amerika Serikat dan sekutunya, Huawei diterima dengan baik di banyak negara, termasuk Indonesia. Vendor jaringan asal China tersebut pun terus mendekati pemerintah dengan mendukung program-programnya. Salah satunya terkait Implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan kebijakan Satu Data Indonesia.
Pemerintah sendiri terus berupaya mengimplementasikan e-government meski masih saja ada kekurangan di sana sini. Inisiatif terbaru SPBE sendiri diyakini oleh semua pemangku kepentingan sebagai kunci terselenggaranya pelayanan publik yang efisien, berkualitas, transparan dan akuntabel, dengan berbasis data dari pemerintah pusat dan daerah yang terintegrasi secara efisien.
Terkait dengan data yang terintegrasi yang menjadi fondasi terbangunnya sistem yang terpadu tersebut, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam suatu kesempatan memang pernah menyampaikan bahwa data yang saat ini menjadi ‘the new oil’. Data kini memiliki nilai yang lebih dari harga minyak, validitasnya memainkan peran kunci dalam pembangunan dan pembuatan kebijakan nasional di era baru yang serba digital ini. Meski sampai sekarang, masih saja terjadi kebobolan data di Indonesia.
– Langkah Grab Dukung Pemerintah Bangun Momentum Pemulihan Ekonomi
– Tokopedia Tutup Permanen Penjual Obat Terapi COVID-19 dengan Harga Tak Wajar
WebSummit Satu Data Indonesia
Penegasan tersebut mengemuka di penyelenggaraan WebSummit Satu Data Indonesia yang mengusung tema SPBE dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional (6 dan 8 Juli 2021). WebSummit yang diikuti secara virtual oleh 1.400 partisipan tersebut pada hari kedua dibuka oleh Ketua Asosiasi Big Data Indonesia (ABDI) Dr. Rudi Rusdiah M.A.
Menurutnya, infrastruktur SPBE yang ditargetkan pemerintah rampung pada tahun 2021 menghadapi beragam tantangan yang membutuhkan solusi dari berbagai pemangku kepentingan. Ia menyebut penyedia solusi teknologi informasi dan teknologi seperti Huawei, XL Axiata, BigBox dan pengembang teknologi lainnya perlu untuk dilibatkan guna membantu mewujudkan efisiensi dalam merealisasikan implementasi SPBE.
“Dukungan Huawei Indonesia dan penyedia teknologi lainnya diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengakselerasi pengintegrasian banyaknya pusat data-pusat data yang masih bersifat silo dan tersebar di daerah-daerah. Solusi TIK yang tepat diharapkan juga akan mampu membantu pemerintah dalam menjawab beragam tantangan dalam pembangunan infrastruktur SPBE, seperti penghematan belanja TI, utilisasi, kapasitas, skalabilitas dan tuntutan-tuntutan lain terkait dengan standardisasi yang sesuai regulasi,” ujar Dr. Rudi.
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Jenderal TNI Purn. Dr. Moeldoko pun berkomentar mengenai makin kritikalnya peran SPBE dan pengintegrasian data nasional. “SPBE dan pengelolaan data secara terintegrasi dengan memanfaatkan keunggulan teknologi mutakhir seperti yang terwujud melalui kebijakan Satu Data Indonesia menjadi keniscayaan untuk merealisasikan visi besar Indonesia Maju Berbasis Inovasi. Ini juga akan menavigasi lahirnya keputusan dan kebijakan-kebijakan penting yang menjadi fondasi terbangunnya tata kelola pemerintahan serta pelayanan publik yang efisien, efektif dan akuntabel,” ujar Moeldoko.
Dukungan Huawei
Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia, tentu saja menyatakan kesiapan pihaknya dalam berkontribusi mendukung keberhasilan SPBE dan kebijakan Satu Data Indonesia. Sebab menurutnya, hal tersebut telah menjadi komitmen panjang Huawei sejak penyedia solusi TIK global ini hadir di Indonesia lebih dari 20 tahun lalu.
Jacky Chen, yang sekilas namanya mirip aktor laga Hong Kong, hanya beda di satu huruf belakangnya, mengatakan pihaknya memiliki teknologi mutakhir, pakar-pakar di bidang pengembangan solusi TIK, dan fasilitas pelatihan SDM TIK Huawei ASEAN Academy paling lengkap dan canggih di kawasan Asia Pasifik.
Dengan modal tersebut, Huawei siap berkontribusi mendukung para pemangku kepentingan dalam penggelaran SPBE serta pengintegrasian data-data pusat dan daerah sesuai dengan kebijakan Satu Data Indonesia. Apa lagi ini proyek dari pemerintah, siapa yang tidak mau. Berhasil mendekat ke rezim pemerintah adalah salah satu kunci keberhasilan sebuah bisnis, mulai dari startup sampai perusahaan multinasional.
“Kami yakin, implementasi SPBE secara efektif akan membantu pemerintah merampingkan proses birokrasi, menciptakan transparansi, dan yang terpenting adalah meningkatkan kualitas layanan publik yang akan berperan penting dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional, khususnya akibat pandemi global,” tutur Jacky.
Opini:
Harapan kita sebagai masyarakat tentu saja, jangan sampai Implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan kebijakan Satu Data Indonesia hanya berakhir sebagai ajang proyek semata. Karena jika menengok ke belakang ataupun kondisi saat ini, betapa pengelolaan data oleh pemerintah Indonesia bikin geleng-geleng kepala.
from Gizmologi https://ift.tt/3hTO4xU
via IFTTT
0 Komentar