Jakarta, Gizmologi – Kebutuhan akan kamera praktis untuk vlogging meningkat seiring dengan berkembangnya platform berbagi video dan banyaknya para kreator konten saat ini. Maka tak heran bila produsen kamera professional turut mencoba hadirkan produk khusus vlogger. Memasuki akhir Juli 2021, Sony ZV-E10 resmi bawa fitur unggulan di sektor video.
Tahun lalu, Sony juga sudah merilis seri Sony ZV-1, sebuah kamera poket premium khusus video yang memiliki DNA dari seri RX100. Kamera tersebut kemudian menjadi sangat populer, berkat kemudahan penggunaan serta fitur yang memudahkan perekaman. Sony ZV-E10 bisa dibilang hadir sebagai versi mirrorless atau kamera APS-C.
Baca juga: Lensa Sony FE 14mm F1.8 G Master Hadir Berikan Fleksibilitas Terbaik
Kazuteru Makiyama, President Director PT Sony Indonesia mengatakan bila Sony Alpha ZV-E10 dirancang ideal untuk kreator foto dan video yang ingin bertransisi ke pengaturan lebih canggih. Gabungkan keserbagunaan dan kualitas gambar dengan lensa interchangeable (bisa ditukar), sensor lebih besar dan fitur ramah pengguna.
Sony ZV-E10 Bawa Banyak Fitur Khusus Video
Memiliki bobot sekitar 340 gram, Sony ZV-E10 seolah gunakan seri A6100 sebagai dasarnya. Desain dan bodinya mirip, meski diberikan penyesuaian sana-sini. Terlihat pada eksteriornya, terdapat lampu khusus di depan sebagai penanda proses video berlangsung. Electronic viewfinder (EvF) dan lampu kilat di bodi atas juga dihilangkan.
Sebagai gantinya, terdapat setup mikrofon superior Directional 3-Capsule yang dilengkapi wind screen seperti ZV-1, agar bisa rekam suara optimal tanpa mikrofon eksternal. Namun bila perlu, bukan masalah karena Sony ZV-E10 punya lubang mikrofon dan headphone terpisah, cocok bagi mereka yang ingin pastikan keluaran audio sesuai keinginan.
Di antara kedua port tersebut, juga ada port micro HDMI serta USB-C yang gantikan micro-USB. Mode dial di atas juga disesuaikan, digantikan dengan tombol simpel untuk ganti mode foto dan video, tombol record khusus berwarna merah, serta zoom dial di sekeliling tombol shutter. Semua hadir untuk utamakan kemudahan rekam video kapan pun.
Fitur khusus video lain yang dihadirkan dari kamera vlog sebelumnya seperti efek penghalus kulit otomatis, mode Background Defocus untuk berikan efek blur pada latar, serta Product Showcase yang secara otomatis atur fokus ke obyek terdekat dari sensor juga tak absen hadir. Plus, bisa digunakan sebagai webcam tanpa aplikasi, gunakan standar UVC & UAC plug-and-play.
Didukung Autofokus Prima, Harga Sony ZV-E10 Mulai Rp10 Jutaan
Lantas bagaimana dengan kualitas sensornya? Sony ZV-E10 pakai sensor 24.2MP yang sama seperti seri A6100. Kalau ZV-1 punya stabilisasi optik langsung pada lensa, bodi kamera terbaru Sony ini tak punya stabilisasi berbasis hardware, alias EIS saja. Sehingga kalau ingin stabil, pastikan lensa yang digunakan mendukung OSS, mengingat lensanya bisa digonta-ganti sesuai selera.
Perekaman video maksimum bisa mencapai 4K 30fps sampai slow-motion 1080p 120fps, masing-masing dapat direkam dengan bitrate maksimum 100Mbps. Dalam mode foto, Real-time Eye Autofocus bisa bekerja pada subyek manusia dan hewan peliharaan. Sementara di video juga mendukung touch tracking.
Perubahan besar lainnya adalah desain layar sentuh di bodi belakang. Kalau di seri Alpha lain pakai mekanisme lipa tatas bawah, Sony ZV-E10 bisa dibuka ke samping dan diputar secara penuh. Performa baterainya diklaim dapat rekam video sampai 125 menit (atau 440 gambar). Dan tentunya mendukung konektivitas Wi-Fi untuk disambungkan ke smartphone.
Bakal hadir dalam warna hitam dan putih, Sony Indonesia pastikan bila seri ini siap mendatangkannya untuk konsumen di Tanah Air. Harganya sendiri belum disebutkan, meski seharusnya tak jauh dari harga global di USD699 (Rp10 jutaan body only) atau USD799 (Rp11,5 jutaan) dengan kit 16-50mm OSS.
from Gizmologi https://ift.tt/3ybCpBh
via IFTTT
0 Komentar