Amazon Web Services

Jakarta, Gizmologi – Perusahaan layanan berbasis cloud computing milik Amazon, Amazon Web Service (AWS), siap membantu para pelaku usaha kecil menengah (UMKM) untuk beralih ke pasar digital. Terlebih kehidupan New Normal mengubah gaya hidup masyarakat Indonesia dari belanja online, belajar online dan work from home.

Country Manager Amazon Web Service (AWS) Regional Indonesia Gunawan Susanto, mengatakan pemanfaatan teknologi cloud adalah sebuah tren yang akan terus berlangsung di masa depan. Sehingga mengoptimalkan proses digitalisasi suatu bisnis akan sangat bermanfaat bagi para pelaku usaha.

“AWS siap terus berkontribusi untuk digitalisasi di Indonesia. Kemampuan penggunaan big data analytic dan machine learning menjadi sangat penting untuk mengoptimalkan proses digitalisasi suatu bisnis hingga mencapai skala yang lebih besar,” ujar Gunawan dalam media briefing, Selasa (7/9/2021).

Dengan adanya digitalisasi, kata Gunawan, secara tidak langsung mengubah perilaku semua orang, termasuk bagaimana mereka mengonsumsi suatu barang dan saja yang semula berbasis offline kini hampir semuanya serba online. Kehadiran komputasi awan atau cloud computing pun menjadi salah satu penggeraknya.

Kebutuhan cloud disebut akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan transaksi data ataupun layanan web. Apalagi bisnis startup sangat memerlukan antisipasi terhadap data yang dimiliki, baik dalam bentuk video, audio, dan juga gambar, sehingga kemampuan dalam memahami penggunaan artificial intelligence menjadi sangat krusial.

Di antara solusi tersebut yaitu AWS Activate Console yang menyediakan rekomendasi pelatihan teknis, pertumbuhan bisnis hingga bagaimana penggunaan layanan AWS yang tepat. Layanan ini juga akan membantu startup atau klien untuk mengoptimalisasikan biaya perusahaan.

“Kemampuan ini tidak harus dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar saja, namun juga dapat dimiliki oleh suatu bisnis di skala kecil dan menengah. AWS pun hadir dengan menciptakan inovasi pelayanan satu atap bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yaitu pojok usaha,” jelas Gunawan.

Baca Juga: Jokowi: 14 Juta UMKM Telah Beradaptasi ke Platform Digital Selama Pandemi

Tren Komputasi Awan Merambah UMKM

Media Breafing Amazon Web Services

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno menyebut komputasi awan (cloud) adalah sebuah tren teknologi yang tidak terbendung karena banyak pihak, termasuk UMKM, yang membutuhkannya untuk berbagai fungsi.

“COVID-19 memaksa kita untuk meningkatkan keterampilan dari sisi kemampuan bertahan, bukan hanya jadi online. Pengusaha belajar konten-konten yang bisa mengangkat peluang. Bukan hanya bersaing tapi juga berkolaborasi. Ini mengubah perspektif 43 juta pekerja yang menggantungkan their lives and well being di berbagai sektor,” papar Sandiaga Uno.

Menurutnya, transformasi sebuah usaha sudah merambah banyak sektor ada health tech, agriculture tech, dan lain sebagainya. Dengan memanfaatkan teknologi yang lebih efisien dan sesuai tujuan bagi pemangku kepentingan, pilihan digitalisasi bisa jadi hal terbaik.

“Di sini kita akan menemukan pandemic winners, bukan sekadar anak muda yang hanya ngikutin jejak Achmad Zaky atau Nadiem. Apalagi, data Wearesocial menunjukkan 80% lebih pengguna internet menggunakan platform online untuk sesimpel ordering food sampai baju dan kebutuhan sehari-hari,” lanjut Sandiaga.

Sandi menyebutkan, pemerintah terus mengupayakan berbagai hal yang bisa membantu proses akselerasi digital saat pandemi COVID-19. “Konsepnya noone left behind, semua harus kita sentuh, jangan ada yang ketinggalan akselerasi digital.”

Pemerintah telah meluncurkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia untuk membantu UMKM untuk masuk ke platform digital. Hasilnya selama tahun 2020, ada 3,7 juta UMKM yang masuk ke platform digital, sehingga total ada 11,7 UMKM yang telah go-digital dari sebelumnya 8 juta UMKM. Total target 30 juta UMKM onboarding hingga akhir tahun 2023.



from Gizmologi https://ift.tt/3yLLalf
via IFTTT