Jakarta, Gizmologi – Sebagai raksasa teknologi, Google ingin menjadi tempat yang selalu dikunjungi netizen untuk mencari informasi terkini. Hanya saja, sebagai platform Google justru kalah dengan Twitter yang selalu ramai dibicarakan netizen bila terjadi peristiwa terkini alias breaking news.
Seperti diketahui, breaking news merupakan peristiwa yang sedang terjadi dengan informasi terus diperbarui seiring berjalannya waktu. Biasanya, media sosial Twitter kerap menjadi tempat untuk mencari informasi breaking news karena dapat menampilkan beragam unggahan foto dan video terbaru dari pengguna.
Tak mau kalah dari Twitter, Google pun sedang menguji coba sebuah fitur baru bernama ‘Big Moments’. Fitur ini memungkinkan pengguna mendapatkan berita terkini secara real-time dan lebih lengkap yang berkaitan dengan kata kunci yang dimasukkan via Google Search.
“Kami terus bereksperimen untuk mencari cara dan meyakinkan pengguna yang mengunjungi Google bisa menemukan informasi terkini dan tepercaya di saat mereka membutuhkan atau mencarinya,” kata juru bicara Google dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (18/10/2021).
Google menyebut program ini masih dalam tahap eksperimen yang sedang digarap oleh sebuah tim kecil dari divisi Google Search. Belum dapat dipastikan kapan Google akan merilis fitur tersebut untuk publik.
Nantinya, aneka berita terkini dari sebuah peristiwa yang sedang berlangsung akan ditampilkan melalui fitur Big Moments. Termasuk kicauan-kicauan dari netizen di Twitter, sebagaimana kesepakatan Google dan Twitter pada 2015 lalu.
“Fitur-fitur atau perbaikan pada sistem kami melalui tes dan proses evaluasi yang teliti untuk memastikannya memberi nilai pada orang-orang.”
Menggunakan Algoritma
Dilansir dari Phonearena, semenjak pandemi, Google telah berusaha menampilkan beragam informasi secara real-time. Termasuk apabila breaking news yang dicari melibatkan kecelakaan atau bencana alam.
Agar bisa menampilkan berita terkini dengan cepat dan akurat, Big Moments mengandalkan algoritma untuk mengurasi berita-berita terbaru. Termasuk menyaring berita dan informasi yang “menggiring opini” secara real-time.
Hal ini disebut dapat memberikan efisiensi waktu pada proses kurasi yang dilakukan Big Moments. Mengingat penggunaan manusia sebagai editor akan cukup memakan waktu terutama pada sejumlah peristiwa yang menuntut informasi up-to-date.
Meski begitu, Google mengatakan tidak ingin jadi penerbit berita, melainkan hanya sebuah platform pencarian informasi terkini. Begitu juga dengan menampilkan berita lainnya yang berhubungan satu sama lain.
Terlepas dari algoritma yang bakal digunakan, fitur ini dihadirkan Google untuk memperbaiki kesalahannya dalam menampilkan informasi dan berita yang terlalu berpihak satu sisi alias bias.
“Sepertinya hasil ini berubah terlalu cepat. Jika topik ini baru, terkadang perlu waktu untuk hasil tambahan dari sumber yang dapat diandalkan.”
Pada situasi tersebut, kurasi dari editor manusia akan memakan waktu namun dapat menyajikan informasi yang aktual. Sehingga mengurangi kesalahan informasi dari sejumlah berita terkait yang ditampilkan dalam baris pertama kolom pencarian.
from Gizmologi https://ift.tt/3jdjb96
via IFTTT
0 Komentar