Raja Ampat, Gizmologi – Perubahan iklim telah menjadi perhatian dunia internasional. Para pemangku kepentingan serta ekosistem juga dihadapkan pada tantangan untuk mulai melakukan transisi energi dari penggunaan tenaga batubara ke energi baru yang terbarukan. Hal ini pun turut memicu Huawei untuk mengembangkan solusi Huawei Digital Power.
Hal ini ditegaskan oleh Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia yang mengatakan bahwa sejak perusahaan hadir di Indonesia lebih dari 21 tahun lalu, komitmennya untuk turut berkontribusi dalam kemajuan Indonesia terus kami perkuat. Kebijakan global yang juga menjadi salah satu prioritas untuk Indonesia adalah penyediaan technology for green planet, teknologi untuk bumi Indonesia yang hijau.
Baca juga: HUAWEI nova 9 Siap Diluncurkan, Smartphone dengan Kualitas Kamera Flagship
“Keseriusan kami untuk membantu seluruh sektor di Indonesia menjawab isu mendesak yaitu perubahan iklim dan target netral karbon pada 2060, kami menghadirkan unit bisnis baru Huawei Digital Power. Kehadiran unit bisnis ini akan makin melengkapi solusi TIK yang kami hadirkan yang selaras dengan komitmen I DO untuk Indonesia,” ungkap Jacky, pada gelaran Outlook TIK 2022 yang diselenggarakan oleh Huawei Indonesia di Raja Ampat (24/11).
Apa itu Huawei Digital Power?
Huawei mengklaim sangat serius dalam mengembangkan solusi TIK yang mampu menjawab tantangan terkait emisi karbon dan perubahan iklim. Andy Liu, CEO Digital Power Huawei Indonesia mengatakan, perusahaan mengembangkan divisi khusus yaitu Huawei Digital Power yang mengintegrasikan teknologi digital dan energi terbarukan.
“Selain itu, juga menyediakan produk dan solusi yang ramah energi listrik terbarukan seperti transportasi listrik, infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang hijau, dan energi berbasis teknologi secara terintegrasi. Huawei tidak saja menjadi pemain terdepan di bidang ICT, namun juga di bidang digital power,” ujarnya.
Huawei Digital Power menghadirkan inovasi dan produk berteknologi canggih dalam pengembangan energi terbarukan, terutama solar PV sebagai bentuk kontribusi Huawei atas inisiatif global menuju energi ramah lingkungan untuk mewujudkan bebas emisi karbon. Digital Power juga akan meningkatkan investasi untuk riset dan pengembangan (R&D) serta operasi pasar berdasarkan kebutuhan pelanggan, mengembangkan model operasi yang sesuai dengan karakteristik industri di sektor energi dan memperluas bisnis energi dengan cepat.
Huawei Digital Power memiliki sekitar 6.000 karyawan dan sekitar 60% diantaranya fokus terhadap R&D untuk melayani sepertiga populasi dunia di lebih dari 170 negara di dunia. Di sektor ketenagalistrikan dan energi terbarukan, Huawei terus sukses mempertahankan pangsa pasar global nomor satu untuk inverter dan solusi Solar PV.
“Di area transmisi, Huawei memanfaatkan teknologi ICT untuk meningkatkan kemampuan grid menjadi smart grid. Sedangkan di area konsumsi, Huawei menyediakan komponen utama dalam kendaraan listrik dan untuk stasiun pengisian. Selama evolusi energi terbarukan, teknologi digital tidak boleh dilewatkan, tetapi harus dirangkul dan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mewujudkan bebas emisi karbon. Inilah nilai unik yang dapat diberikan Huawei bagi industri ini,” tambahnya.
Tenaga Surya sebagai Energi Terbarukan
Sementara itu Fabby Tumiwa, Executive Director Institute for Essential Services Reform (IESR) menyoroti besarnya potensi pembangkit energi tenaga surya sebagai energi baru terbarukan bagi Indonesia. “Tidak hanya menghadirkan potensi energi tenaga surya sebesar 34.000 megawatt, dari setiap instalasi pembangkit energi tenaga surya sebesar 1 Gigawatt juga akan menciptakan 30.000 pekerjaan,” ujarnya.
Ia mengapresiasi komitmen Huawei dalam terus berinovasi mengembangkan portofolionya yang dapat diandalkan oleh berbagai sektor dalam melakukan transisi ke penggunaan energi baru terbarukan.
Di level global sendiri, Huawei Digital Power diluncurkan tepat setahun yang lalu. Raksasa teknologi asal Tiongkok tersebut mengembangkan berbagai teknologi terkini Huawei dalam digitalisasi kelistrikan (power digitalization), termasuk Smart PV, Data Center Facility, Site Power Facility, serta Modular Power. Lini bisnis Huawei Digital Power memadukan berbagai teknologi kelistrikan dengan teknologi digital. Hasilnya, solusi-solusi kelistrikan digital tampil lebih ringkas, ramah lingkungan, canggih, dan andal, serta mampu memfasilitasi kehadiran dunia digital.
Hingga kini, listrik tenaga surya yang dihasilkan solusi Huawei Smart PV telah mencapai 296,5 miliar kWh. Solusi Huawei Smart PV mengintegrasikan sederet teknologi informasi digital dan teknologi PV, sementara, tingkat produksinya 3-5% lebih tinggi.
from Gizmologi https://ift.tt/3DTuBal
via IFTTT
0 Komentar