Kalau boleh jujur, ketika pertama Apple meresmikan lini iPhone 12 series pada akhir November 2020 kemarin, iPhone 12 mini adalah seri yang paling saya idam-idamkan. Lebih ke penasaran aja, sih, akhirnya Apple hadirkan opsi yang pas bagi mereka yang pakai iPhone lawas.
Memang, tren smartphone jaman sekarang layarnya serba besar. Dan ada alasan tertentu bagi pengguna iPhone 6/7/8/SE untuk nggak ganti ke iPhone baru, karena masih ingin pakai smartphone yang bisa digunakan secara nyaman dengan satu tangan. Sampai pada akhirnya iPhone 12 mini dirilis, euforia smartphone flagship kompak pun jadi naik.
Walaupun pada akhirnya, hanya sebatas itu saja, karena prediksi Apple yang mengira iPhone 12 mini bakal laris ternyata tidak terjadi. Harganya turun cukup signifikan, sampai akhirnya iPhone 13 series diresmikan, harganya sudah mepet Rp10 juta di akhir 2021—bahkan bisa lebih murah dengan promo e-commerce.
Baca juga: Review iPhone 13 Pro: Seri Terbaik Tanpa Kompromi
Dan baru di akhir 2021, saya berkesempatan untuk menjajal si smartphone “layar penuh” terkecil pertama dari Apple satu ini. Apakah baterainya boros? Iya, memang benar. Tapi iPhone 12 mini tetap menyenangkan untuk digunakan sehari-hari. Berikut impresi lengkapnya.
Desain
Setelah berkali-kali pegang smartphone Android layar besar dan iPhone 13 Pro, beralih ke iPhone 12 mini rasanya sangat menyenangkan. Kecil banget! Dimensinya bahkan sedikit lebih kecil dari iPhone 7, dengan bobot 135 gram alias 3 gram lebih ringan. Bener deh, kayak mainan yang bisa nyala.
Kecil, tapi premium. Material kaca depan belakang plus bingkai aluminiumnya terasa rigid—selama dua pekan penggunaan tanpa case, tidak muncul baret halus baik kaca depan maupun belakang. Juga sudah tersertifikasi IP68, jadi aman kalau terkena air sesekali. Lalu bagaimana dengan sudutnya yang tajam?
Justru menurut saya, bagian samping yang dibuat flat justru menambah grip, membuat iPhone 12 mini tidak licin selain karena dimensinya yang kecil, jadi lebih gampang digenggam. Kalau masih takut, jangan khawatir, karena banyak sekali pilihan case lucu di e-commerce. Mulai dari puluhan ribu sampai ratusan ribu.
Jenis aksesorisnya pun kini lebih beragam, karena iPhone 12 mini termasuk iPhone yang mendukung fitur MagSafe. Salah satu favorit saya adalah card wallet yang juga bisa berfungsi sebagai standing grip, jadi bisa diletakkan di atas meja dalam posisi berdiri. Atau aksesori lain yang bisa dipasangkan hanya dengan mekanisme magnet yang praktis.
Baca juga: Mengenal Fungsi MagSafe, Fitur Baru di iPhone 12 Series
Layar
Walaupun bodinya kecil, iPhone 12 mini masih bisa punya layar yang secara diameter, cukup signifikan lebih besar dari iPhone lawas, mencapai 5,4 inci. Tentu saja berkat bezel-nya yang merata tipisnya, termasuk bagian bawah. Beresolusi full HD+ dengan kerapatan piksel mencapai 476ppi. Dan bisa menyala terang sampai 625 nits.
Secara kualitas, setara dengan flagship 2021 sekalipun. Warnanya gonjreng tapi tetap akurat, plus tergolong responsif. Yang sedikit perlu pembiasaan adalah bagian notch di atas yang, karena layarnya kecil, jadi terlihat sangat besar notch-nya. Informasi yang ditampilkan jadi lebih terbatas.
Dimensi layar yang kecil nyatanya tidak membuat saya jadi jarang untuk nonton konten YouTube dari iPhone 12 mini. Tapi ini tergantung pribadi masing-masing, ya. Karena ada juga yang beralih ke iPhone 11 Pro setelah merasa terlalu kecil, karena punya kebiasaan untuk nonton YouTube sambil scroll komentar video, atau agak terbatas ketika melihat lembaran Excel.
Kamera
Cari smartphone dengan kamera yang cocok untuk foto dan video? iPhone 12 mini bisa jadi salah satu yang terbaik. Mau foto pakai sensor kamera wide, ultra wide-angle sampai kamera depan, pagi siang malam, semuanya bisa hasilkan kualitas bagus dan flagship-grade. Yah minusnya paling tanpa sensor telefoto aja.
Menggunakan kamera iPhone 12 mini terasa mirip seperti Galaxy Z Flip3. Memang bukan terbaik dari yang terbaik, tapi rasanya menyenangkan untuk bisa hasilkan foto berkualitas tinggi dari perangkat yang dimensinya sangat kompak. Tak hanya foto, termasuk video. Sangat stabil meski pada resolusi 4K 60fps sekalipun.
Hasil foto lengkap dari kamera iPhone 12 mini bisa diakses pada album berikut ini.
Selain tanpa telefoto, pengambilan foto potretnya juga terbatas, karena mostly objek harus sedikit lebih jauh. Khusus kamera belakang, ya, kalau kamera depan sih oke-oke aja mengingat memanfaatkan sensor Face ID. Sehingga separasi latar terlihat cukup natural.
Fitur
Selain MagSafe, yang menurut saya menarik dari iPhone 12 mini adalah setup speaker stereonya. Lagi-lagi, perangkatnya kecil, nih. Tapi output suaranya bisa terdengar sama keras atau bahkan lebih keras dari iPhone 11, seimbang baik dari earpiece maupun speaker bawahnya. Jadi masih enak buat dengerin musik tanpa earphone.
Menjalankan iOS 15, Apple memang tak seperti Google yang berikan opsi untuk menyesuaikan display size, hanya ukuran teks saja yang bisa dikecilkan. Beberapa widget yang saya pasang, tulisannya jadi sedikit terpotong. Ruangnya jadi lebih terbatas, otomatis harus lebih banyak scroll ketika membaca berita atau konten yang didominasi oleh teks.
Untuk Face ID, sama-sama instan kalau dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Hanya saja saya merasa dari sudut kemiringan tertentu, lebih sering berhasil ketimbang iPhone 11. Kamu juga bisa isi saldo kartu Flazz atau e-money lainnya, karena iPhone 12 mini juga didukung sensor NFC.
Performa
Sebagai catatan, saya menjajal iPhone 12 mini tepat setelah iPhone 13 Pro. Apakah saya merasa performanya turun? Sama sekali tidak. Karena memang cip Apple A14 Bionic masih sangat ngebut untuk standar flagship masa kini. Baik untuk kecepatan buka tutup aplikasi, multitasking maupun kemampuan gaming.
Nah, tapi ada catatan khusus yang mungkin Gizmo friends juga sudah mendengarnya. Karena dimensi fisiknya yang kecil, suhu bodi terasa mudah hangat dan lebih sering panas. Pakai hotspot? Panas. Main gim dengan data seluler di kafe area luar ruangan? Panas juga, sampai kecerahan layar maksimum diturunkan supaya tidak overheat.
Panggilan video lewat Google Duo di dalam taksi pun juga terasa panas. Nggak sampai muncul notifikasi temperatur, memang, tapi jadi nggak aman aja rasanya. Kalau diteruskan pun bakal tetap jalan, tapi tentu nggak baik untuk masa pakai baterai ke depannya. Jadi penggunaannya harus lebih “hati-hati”. Selain suhu, yang harus diperhatikan adalah daya tahan baterainya.
Baterai
Bagian ini bisa dibilang penentu cocok atau tidaknya iPhone 12 mini untuk Gizmo friends. Memang, kapasitas baterai iPhone tak bisa dibandingkan dengan Android, tapi 2,227 mAh memang terbilang sangat-sangat kecil dan mempengaruhi pemakaian sehari-hari.
Di tangan saya, iPhone 12 mini sudah butuh diisi daya di sore – malam hari, tidak pernah bisa bertahan seharian penuh kecuali memang tanpa akses gim, kamera, atau lebih sering pakai Wi-Fi. Sisanya, akhirnya saya merasa ada gunanya powerbank yang saya bawa ke mana-mana. Bahkan lebih boros dari Galaxy Z Flip sekalipun.
Tapi sejujurnya, saya mengira bakal lebih boros dari ini, ternyata nggak separah iPhone 7 atau yang digembar-gemborkan orang-orang. Proses isi dayanya juga jadi terasa sangat cepat karena kapasitasnya yang kecil, jadi cepat penuh lewat arus maksimum 20W.
Kesimpulan
Saya pribadi memang punya ketertarikan lebih dengan smartphone kecil yang bisa berikan pengalaman lengkap dan terbaik setara flagship, dan iPhone 12 mini termasuk satu dari sedikitnya pilihan yang ada di pasaran saat ini. Walau situasi baterai di atas cukup negatif, saya rela bawa dan pakai powerbank ke mana-mana, karena bagian lainnya bikin nyaman.
Selain baterai, yang perlu diperhatikan dari iPhone 12 mini adalah suhu bodi yang lebih gampang panas dari seri lainnya, atau dimensi layar yang tentu mengganggu atau tidaknya bergantung penggunaan pribadi masing-masing. Dengan harga yang sudah turun, smartphone ini justru jadi lebih menarik dan layak beli.
Kalau kamu ingin baterai yang lebih irit, ulasan iPhone 13 mini yang sudah banyak terbit sebutkan peningkatan yang terasa signifikan—beberapa di antaranya berani mengklaim bisa sama iritnya dengan iPhone 12 biasa. Tapi ya, selisihnya hampir Rp3 juta, dengan kapasitas memori yang jadi dua kali lebih besar. Bisa jadi alternatif lebih praktis supaya nggak perlu mutlak bawa powerbank.
Terima kasih untuk ekaceluller yang sudah meminjamkan unit ini agar bisa kami ulas. Gizmo friends bisa main-main ke akun Instagram maupun situs resminya untuk cek iPhone baru plus iPhone (sampai iPad & lainnya) dalam kondisi bekas yang terjamin kualitasnya.
Spesifikasi iPhone 12 mini
General
Device Type | Smartphone |
Model / Series | iPhone 12 mini |
Released | 13 Oktober, 2020 |
Status | Available |
Price | Rp10.499.000 (64GB) |
Platform
Chipset | Apple A14 Bionic (5 nm) |
CPU | Hexa-core |
GPU | Apple GPU (4-core graphics) |
RAM (Memory) | 4GB RAM |
Storage | 64GB, 128GB, 256GB NVMe, no micro SD card |
Operating System | iOS 14.1 |
Design
Dimensions | 131.5 x 64.2 x 7.4 mm |
Weight | 135 g |
Design Features | Glass front (Gorilla Glass), glass back (Gorilla Glass), aluminum frame IP68 dust/water resistant (up to 6m for 30 mins) Apple Pay (Visa, MasterCard, AMEX certified) |
Battery | Li-Ion 2227 mAh, non-removable (10.9 Wh) Support Fast charging 20W, 50% in 30 min (advertised) USB Power Delivery 2.0 MagSafe wireless charging 12W Qi fast wireless charging 7.5W |
Display
Screen Type | Super Retina XDR OLED, HDR10, 625 nits (typ), 1200 nits (peak) |
Size and Resolution | 5.4 inches, 1080 x 2340 pixels, 19.5:9 ratio |
Touch Screen | Yes |
Features | Scratch-resistant glass, oleophobic coating Dolby Vision Wide color gamut True-tone |
Network
Network Frequency | GSM / CDMA / HSPA / EVDO / LTE / 5G |
SIM | Single SIM (Nano-SIM and/or eSIM) |
Data Speed | HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A, 5G, EV-DO Rev.A 3.1 Mbps |
Camera
Multi Camera | Yes (Rear) |
Rear | 12 MP, f/1.6, 26mm (wide), 1.4µm, dual pixel PDAF, OIS; 12 MP, f/2.4, 120˚, 13mm (ultrawide), 1/3.6 inci |
Front | 12 MP, f/2.2, 23mm (wide), 1/3.6" SL 3D, (depth/biometrics sensor) |
Flash | Dual-LED dual-tone flash |
Video | 4K@24/30/60fps, 1080p@30/60/120/240fps, HDR, 10-bit Dolby Vision HDR (up to 60fps), stereo sound rec. |
Camera Features | Portrait mode with advanced bokeh and Depth Control Portrait Lighting with six effects (Natural, Studio, Contour, Stage, Stage Mono, High‑Key Mono) Brighter True Tone flash with Slow Sync Panorama (up to 63MP) Sapphire crystal lens cover Smart HDR 3 Wide color capture for photos and Live Photos Lens correction (Ultra Wide) Advanced red‑eye correction Auto image stabilization Burst mode Photo geotagging Image formats captured: HEIF and JPEG |
Connectivity
Wi-fi | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac/6, dual-band, hotspot |
Bluetooth | Bluetooth 5.0, A2DP, LE |
USB | Lightning, USB 2.0 |
GPS | Yes, with A-GPS, GLONASS, GALILEO, QZSS |
HDMI | Yes |
Wireless Charging | Qi fast wireless charging 7.5W |
NFC | |
Infrared | No |
Smartphone Features
Multimedia Features | Stereo speakers |
FM Radio | No |
Web Browser | HTML5, Safari |
Messaging | iMessage |
Sensors | Face ID, accelerometer, gyro, proximity, compass, barometer, Siri natural language commands and dictation |
Other | Colors: Black, White, Red, Green, Blue, Purple |
from Gizmologi https://ift.tt/3oi6bAv
via IFTTT
0 Komentar