Jakarta, Gizmologi – Setelah rumor akan kehadirannya bermunculan sejak beberapa pekan lalu, akhirnya perusahaan asal Shenzhen, Huawei telah resmikan smartphone lipat terbarunya, yakni Huawei P50 Pocket. Menjadi produk dengan layar lipat kecil pertamanya, setelah hadirkan seri Mate X2 pada akhir bulan Februari lalu dengan harga fantastis.

Ya, tahun ini merupakan masa di mana vendor smartphone global mulai tawarkan perangkat dengan layar yang bisa dilipat pada kelas flagship. Dari semua yang berhasil hadirkan perangkat versi masing-masing, hanya Samsung saja yang bisa berikan inovasi bersamaan dengan banderol harga terjangkau, lewat Galaxy Z Fold3 dan Galaxy Z Flip3.

Dan memang, Huawei P50 Pocket hadir dengan banderol harga lebih mahal dari smartphone lipat mungil milik Samsung. Namun secara spesifikasi, ada beberapa penawaran yang lebih menarik, setidaknya di atas kertas. Membuatnya layak untuk dinanti meski hadir paling terlambat. Terutama pada sektor kamera serta daya tahan baterainya—menjadi salah satu kelemahan kompetitor.

Baca juga: Huawei MateBook 14 Series Diresmikan, Harga Mulai Rp14 Jutaan

Chipset Pada Huawei P50 Pocket Hanya Mendukung 4G

Huawei P50 Pocket

Tampil lebih mengotak, Huawei P50 Pocket hadir dalam dua opsi permukaan yang berbeda. Varian standar gunakan warna putih dengan “3D micro-sculpture design”, berikan tekstur yang menarik. Dan untuk versi lebih premium, Huawei P50 Pocket Premium Edition hadir dengan kolaborasi bersama desainer Haute Couture, Iris Van Herpen.

Versi tersebut dilengkapi dengan pola yang lebih unik, tampil dalam warna emas. Mekanisme lipatan layarnya sendiri hadir tanpa gap, sehingga dapat melindungi bagian dalam. Di luar, terdapat layar 10,4 inci yang berbentuk bulat seperti modul kameranya. Gunakan panel OLED dan bisa digunakan untuk membaca notifikasi, akses widget hingga viewfinder kamera utama.

Huawei P50 Pocket

Sementara ketika dibuka, akan disambut dengan layar seluas 6,9 inci. Layar utama Huawei P50 Pocket gunakan rasio 21:9, punya refresh rate 120Hz dan menggunakan teknologi Nano Optical Layer—diklaim dapat mengurangi tingkat pantulan cahaya dan glare saat digunakan. Di balik layar tersebut, digunakan chipset Qualcomm yang bertenaga, namun dengan catatan khusus.

Yang pertama, bukan Snapdragon 8 Gen 1, melainkan Snapdragon 888 alias sama seperti smartphone lipat Samsung tahun ini. Namun tak hanya itu, catatan kedua adalah varian yang digunakan hanya mendukung jaringan 4G.  Diperkuat dengan memori 8GB/256GB atau 12GB/512GB untuk edisi Premium. Di situs resminya, tertulis menggunakan EMUI 12, dan belum HarmonyOS.

Punya Sensor yang Bisa Deteksi Sunscreen

Huawei P50 Pocket

Kamera pada layar utama beresolusi 10,7MP, sementara pada bodi luar Huawei P50 Pocket, disematkan sebuah lingkaran yang terdiri dari tiga sensor kamera. Sensor utamanya 40MP f/1.8, ditemani sensor ultra wide-angle 13MP f/2.2 dan 32MP “Ultra Spectrum Camera”. Sensor terakhir diklaim mampu berikan efek fluorescence yang unik, dan bisa mendeteksi apabila pengguna sudah menggunakan sunscreen dengan benar.

Keunggulan lain yang dimiliki oleh Huawei P50 Pocket adalah teknologi baterainya. Selain lebih besar di 4,000 mAh, dukungan pengisian dayanya bisa mencapai 40W lewat teknologi SuperCharge. Sementara untuk fitur keamanan, disediakan fitur Privacy Mode untuk mematikan semua hardware seperti mikrofon, kamera sampai GPS ketika layar utama sedang tertutup atau terlipat.

Perangkat ini sudah mulai dijual di negara asalnya bersamaan saat acara peluncuran. Varian standar dijual seharga CNY8,988 alias Rp20 jutaan. Sementara untuk Huawei P50 Pocket Premium Edition, dibanderol CNY10,988 atau sekitar Rp24 jutaan. Belum ada informasi terkait penjualannya secara global.



from Gizmologi https://ift.tt/3Fnj3gf
via IFTTT