Jakarta, Gizmologi – Harga mayoritas kripto berkapitalisasi besar (big cap) mengalami pelemahan signifikan. Bahkan harga Bitcoin terjun bebas dari zona US$ 50.000 per koin dalam 24 jam terakhir.

Melansir data dari Coindesk, Bitcoin, Ethereum, Solana, XRP, Terra, dan Polkadot terkoreksi melemah. Bitcoin terkoreksi 1,87% ke level harga US$ 49.811,81/koin atau setara dengan Rp 708.822.056/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.230/US$)

Sedangkan harga Ethereum merosot 2,11% ke level US$ 3.985,01/koin atau Rp 56.706.692/koin. Selanjutnya Solana ambles 3,47% ke US$ 191,35/koin (Rp 2.722.911/koin).

Untuk harga mata uang kripto berbasis meme, Dogecoin dan Shiba Inu masing-masing turun 5,43% menjadi US$ 0,1802 dan 5,12% ke US$ 0,00003637. Hal ini karena aktivitas perdagangan kripto masih cenderung sepi, terlihat dari usai libur Natal.

Investor cenderung memburu aset berisiko konvensional seperti saham dalam beberapa hari terakhir. Hal ini pun membuat pasar saham Amerika Serikat (AS) masih cenderung cerah bergairah, karena adanya potensi Santa Rally.

Baca Juga: Melemah di Akhir Tahun, Aset Kripto Diprediksi Akan Kembali Menanjak

Sentimen Negatif Harga Kripto Bitcoin cs

Market Harga Bitcoin

Saat ini ada tiga sentimen negatif yang menerpa pasar uang kripto. Pertama, sikap keras negara-negara yang melarang penambangan dan peredaran mata uang kripto, seperti China, Turki, dan Rusia. Larangan tersebut secara psikologis membuat investor khawatir memegang mata uang kripto.

Kedua, percepatan pengurangan pembelian obligasi sekunder (tapering off) oleh Bank Sentral AS alias The Federal Reserve (The Fed). Kebijakan The Fed bakal membuat limpahan likuiditas di pasar berkurang drastis. Pasalnya, limpahan tersebut selama ini mengucur ke pasar uang kripto.

Terakhir adalah ekspektasi membaiknya perekonomian global menyusul konfirmasi dari Afrika Selatan dan Inggris bahwa Covid-19 varian omicron memiliki tingkat keparahan yang lebih rendah dari Delta.

 



from Gizmologi https://ift.tt/3qrqo8l
via IFTTT