Apa permasalahan terbesar sebuah produk NFT (Non-fungible token)? Barang tidak laku. Maka pahami ketiga pilar ini jika ingin NFT Anda laku.

Sebuah obrolan sore dengan rekan-rekan dari berbagai industri menutup hari saya dengan banyak masalah yang menarik untuk dipecahkan seputar dunia NFT.

“Mas, bagaimana ya caranya agar ketika saya minting NFT di sebuah platform bisa laku cepat?”

Jujur saja ini pasti jadi pertanyaan sejuta umat yang berlomba untuk masuk pasar NFT, khususnya bagi Anda para seniman digital atau pemilik IP (Intellectual Property).

Tiga Pilar NFT

Ilustrasi NFT kripto 123rf troggt
Ilustrasi NFT kripto (Foto: 123rf/ troggt)

Sebenarnya ada tiga pilar yang harus dipahami saat kita membuat project NFT.

1. Rarity

Merupakan sebuah unsur kelangkaan yang ada dalam sebuah project NFT. Tanpa rarity tentu project NFT menjadi sangat membosankan. Contohnya dalam IBL NFT yang kami kembangkan memiliki tiga jenis rarity: Common, Basic, Epic.

2. Utility 

Merupakan additional value yang ditawarkan kepada para pemegang NFT. Misalnya dengan memegang sebuah Epic IBL NFT, holder bisa berkesempatan bertemu, latihan basket bareng, hingga makan malam bersama atlet idola mereka. Utility adalah sebuah nilai lebih.

3. Community 

Sesudah kedua poin di atas dilakukan, individu-individu yang memiliki interest yang sama biasanya bakal bersatu membentuk komunitas. Di sini pemilik NFT project harus bisa memanfaatkan dan memelihara komunitas mereka. Kunci di sini adalah konsistensi. Coba tengok beberapa NFT project seperti: Axie Infinity, hingga IBL NFT dari kolektibel. Agar NFT Anda cukup atraktif di market komunitas yang kuat adalah kunci.

Jadi bagi teman-teman yang ingin terjun dalam project NFT, pastikan ekosistemnya sudah dipikirkan. Sekarang sudah bukan jamannya lagi kita memproduksi sebuah NFT lalu ditinggal. Kalau pun dilakukan, memang bakal ada yang beli?



from Gizmologi https://ift.tt/3nv0UpP
via IFTTT