Jakarta, Gizmologi – Samsung mengkonfirmasi, bahwa Tizen Store sudah tidak dapat diakses lagi oleh pengguna lama maupun baru. Alhasil smartphone Samsung yang memiliki sistem bawaan Tizen OS tidak dapat lagi mengakses layanan tersebut.

Penghentian layanan Tizen Store ini sebenarnya bukanlah hal yang tiba-tiba. Sebelumnya, perusahaan berbasis di Korea Selatan itu sudah menutup proses registrasi bagi pengguna baru, sejak Juni 2021.

Tepat setelah tanggal 31 Desember 2021, Samsung resmi menutup secara permanen toko aplikasi Tizen. Adapun pengguna yang terdampak adalah seluruh pengguna yang masih menggunakan smartphone seri Z dari Samsung, yaitu Samsung Z1, Z2, Z3, dan Z4, sebagaimana dilansir dari GSM Arena, Selasa (11/1/2022).

Ditutupnya Toko Aplikasi Tizen OS

Tizen OS

Penutupan layanan Tizen Store juga diikuti oleh penutupan situs resmi. Adapun bagi pengguna smartphone seri Z, Samsung meminta untuk beralih ke platform lain seperti Android atau iOS.

Dengan penutupan toko aplikasi Tizen Store ini, Samsung benar-benar serius meninggalkan Tizen OS, sistem operasi besutannya sendiri. Mengingat Samsung Z4 adalah smartphone terakhir perusahaan yang beroperasi menggunakan OS Tizen dan dirilis kembali pada 2017.

Beberapa meyakini, dihentikannya proyek Tizen ini merupakan langkah awal Samsung untuk mengadopsi Google Wear OS untuk beberapa perangkat perusahaan di masa mendatang. Pasalnya, Samsung juga sudah memperkenalkan antarmuka terbaru untuk perangkat smartwatch, yakni One UI Watch yang dibuat berdasarkan Wear OS.

Seperti diketahui Samsung meluncurkan Galaxy Watch 4 series di event Galaxy Unpacked bersama dengan Galaxy Z Fold 3 dan Galaxy Z Flip 3. Ini adalah jam tangan pintar pertama yang menggunakan sistem operasi Wear OS baru hasil kolaborasi Samsung dan Google.

Baca Juga: Review Samsung Galaxy A03 Core: Paling Murah, Layak Dilirik

Kilas Balik Tizen OS

Tizen OS

Membahas sedikit tentang Tizen OS, Tizen OS sendiri adalah sistem operasi bersifat terbuka (open source) yang memakai inti program (kernel) Linux. OS ini sendiri dikembangkan oleh Samsung secara mandiri, sejak 2012.

Bukan hanya untuk ponsel pintar dan tablet saja, Tizen juga dirancang untuk perangkat multimedia dalam kendaraan, televisi, smartwatch, dan sebagainya. Tizen OS di desain sebagai sistem operasi yang ringan dan lebih baik dalam segi efisensi daya.

Namun pengembangan OS ini sayangnya tidak berjalan begitu mulus. Alih-alih melepaskan diri dari ketergantungan kepada sistem operasi yang dikembangkan Google, yaitu Android, Samsung justru mulai meninggalkan OS buatan mereka sendiri ini.

Hal ini ditandai smartphone Z series tidak lagi dilanjutkan. Demikian pula dengan smart TV Samsung yang kini lebih memilih menggunakan OS Android TV.

Sayangnya tidak ada informasi lebih, apakah tutupnya toko aplikasi ini juga berimbas ke perangkat Samsung TV berbasis Tizen yang tentunya saat ini masih banyak penggunanya. Jika memang demikian, selamat tinggal Tizen OS.



from Gizmologi https://ift.tt/3zNb0aF
via IFTTT