Jakarta, Gizmologi – Sebentar lagi, realme Indonesia tengah siap menghadirkan realme Number Series terbarunya yang unggul dalam sektor fotografi. Menggunakan sensor utama dari smartphone flagship, realme ingin hadirkan kemampuan kamera terbaik di segmen harga lebih terjangkau. Mengusung teknologi baru yakni ProLight Imaging Technology.
Sebagai brand yang terus menggaungkan slogannya yakni ‘Dare to Leap’, realme terus mencoba agar tetap kompetitif dengan menghadirkan pilihan produk baru secara berkala. Mulai dari kelas entri C Series, seri mid-range Number Series hingga seri GT yang jadi paling premium. Untuk kelas menengahnya sendiri, realme telah hadirkan berbagai teknologi dari seri flagship. Seperti sensor 108MP, pengisian daya 65W dan lainnya.
Lewat realme 9 Pro Series, tidak hanya kualitas kamera saja yang diunggulkan. Selain mengusung desain baru dengan Light Shift Technology, kedua varian yang hadir di Indonesia nantinya juga mendukung jaringan 5G. Terwujud berkat penggunaan chipset yang powerful serta efisien daya dari MediaTek dan Qualcomm.
Baca juga: MediaTek Dimensity 920 & Dimensity 810 5G Rilis dengan Fabrikasi 6nm
Dalam mendesain kamera utama khususnya pada realme 9 Pro+, tim teknisi kamera realme ingin hadirkan sebuah kamera smartphone yang bisa menangkap foto dengan sangat baik dalam kondisi pencahayaan kurang atau low-light. Untuk itu, hadir sebuah teknologi pencitraan baru yang diklaim lebih unggul dari smartphone lain di kelasnya, disebut dengan ProLight Imaging Technology.
ProLight Imaging Technology Gabungkan OIS & EIS
Untuk memahami cara kerja ProLight Imaging Technology sendiri, harus memahami tiga fitur pendukung utama terciptanya teknologi baru di realme 9 Pro+ ini. Merupakan gabungan dari software dan hardware, yakni; sensor flagship, teknologi AI, serta sistem stabilisasi. Untuk yang utama, adalah penggunaan sensor IMX766 dari Sony.
Umumnya digunakan pada smartphone dengan harga melebihi Rp8 juta, sensor gambar yang satu ini digunakan pada cukup banyak flagship rilisan terbaru. Salah satu keunggulannya ada pada dimensi sensor yang besar, yakni 1/1,56 inci. Artinya? Mampu menangkap cahaya yang lebih banyak, sehingga bisa mendapatkan detail optimal, termasuk dalam kondisi kurang cahaya. Bila dibandingkan dengan iPhone 13, dapat menerima asupan cahaya 45% lebih banyak.
Kemudian fitur pendukung kedua pada ProLight Imaging Technology adalah sistem stabilisasi ganda, yakni lewat OIS (hardware) serta EIS (software). Dalam teknik pengambilan foto malam hari, diperlukan kecepatan rana (shutter speed) lebih lama agar detail yang ditangkap bisa lebih baik. Untuk itu, OIS akan membantu menstabilkan gerakan atau getaran dari perangkat.
Dipadukan dengan dimensi sensor besar, tentu gambar yang ditangkap bisa jauh lebih terang dan tajam. Sementara untuk EIS, bakal bermanfaat dalam proses perekaman videonya. Sehingga pengguna realme 9 Pro+ tidak memerlukan aksesori tambahan seperti monopod maupun gimbal untuk mendapatkan footage stabil.
Gabungkan Teknologi Software Untuk Mengurangi Noise
Selain hardware, ProLight Imaging Technology juga terdiri dari fitur pengembangan software berbasis kecerdasan buatan, yakni AI Noise Reduction Engine 3.0. Sesuai dengan namanya, fitur ini berfungsi untuk mengurangi tingkat noise dalam gambar. Tentunya tak sekadar memperhalus foto agar noise berkurang, namun ada beberapa proses yang terjadi saat menekan tombol shutter.
Ketika shutter ditekan, realme 9 Pro+ bakal mengambil beberapa foto sekaligus, dan algoritma rata-rata bakal dijalankan untuk temukan perbedaan tiap frame, serta hilangkan noise secara digital. Menggunakan metode deep learning untuk identifikasi bentuk dan ukuran noise, foto yang ditangkap bakal lebih jernih dengan noise digital jauh lebih sedikit, alias tidak mengurangi ketajaman foto.
ProLight Imaging Technology pada kamera realme 9 Pro+ adalah satu dari sekian keunggulan yang bisa ditawarkan oleh smartphone terbaru realme di awal tahun ini. Peluncurannya sendiri bakal diadakan 16 Februari mendatang, pukul 3 sore WIB lewat YouTube resmi realme Indonesia.
from Gizmologi https://ift.tt/0CXJGIz
via IFTTT
0 Komentar