Jakarta, Gizmologi – Proses digitalisasi bisnis kini kian mudah berkat adanya perkembangan teknologi dan pihak ketiga yang membantu para pemilik usaha bisnis. Mulai skala besar hingga UMKM, ada banyak penyedia solusi yang dapat dipilih. Salah satunya yakni AwanTunai, yang baru saja meraih pendanaan ekuitas baru.
Ya, AwanTunai merupakan salah satu platform yang berikan solusi bisnis untuk toko grosir dan pedagang kelontong tradisional, yang juga bisa disebut dengan warung. Berdiri sejak 2018, kini telah berhasil meraih pendanaan ekuitas baru, diberikan oleh The International Finance Corporation (IFC) sebagai investor baru. Nilainya sendiri mencapai USD8,5 juta.
IFC sendiri bergabung menjadi salah satu dari sekian banyak investor yang lebih dulu berpartisipasi. Di antaranya seperti Global Brain, Insignia Ventures, sampai OCBC NISP Ventura. Pendanaan kali ini bakal bantu berikan pembiayaan pembelian persediaan terhadap pemasok FMCG, serta pedagang grosir mikro. Digunakan untuk danai ekspansi nasional sekaligus melanjutkan komitmen perusahaan untuk memajukan & berdayakan UKM mikro Indonesia.
Caranya adalah dengan menyediakan akses pembiayaan terjangkau nan cepat. AwanTunai juga menggandeng Bank Danamon, untuk perluas fasilitas finansial dan berkolaborasi bersama dalam proses pembiayaan UMKM Indonesia.
Baca juga: AwanTunai Raih Pendanaan US$56.2 Juta, Perkuat Pembiayaan Pedagang Grosir dan Eceran
AwanTunai Bakal Ekspansi Layanan ke Seluruh Indonesia
Dino Setiawan, CEO dari AwanTunai mengatakan bila pihaknya telah membangun infrastruktur rantai pasok demi perlancar digitalisasi transaksi pembelian stok barang UMKM tradisional. Data tersebut dinilai efektif demi keperluan manajemen risiko kredit. Sekaligus membuka peluang UMKM tradisional agar dapat akses modal kerja institusional dari mitra perbankan.
“Kami harap, AwanTunai menjadi platform yang memungkinkan seluruh industri perbankan Indonesia untuk meraih jutaan UMKM tradisional, yang sebelumnya belum dapat dilayani,” jelas Dino melalui sebuah rilis yang diterima Gizmologi (12/3). Selain Dino, platform ini juga diprakarsai oleh Rama Notowidigdo dan Windy Natriavi.
Hingga Juli tahun lalu, AwanTunai sudah menggandeng lebih dari 300 rekan pemasok untuk bantu digitalisasi serta membiayai operasional toko grosir tradisional. Juga termasuk memfasilitasi warung dan toko kelontong, lewat pembelian stok barang dengan harga terjangkau dan pemesanan daring. Dapat diakses lewat aplikasi seluler yakni AwanToko.
Terus berekspansi, saat ini AwanTunai telah melayani lebih dari 70 ribu pengguna usaha mikro, dan jumlah warung akan terus bertambah dari seluruh kota-kota besar di Indonesia. Hal ini yang juga menjadi salah satu alasan pihak IFC untuk berikan pendanaan.
Berikan Dampak Sosial Lebih Luas
Menurut Azam Khan, Country Manager IFC untuk Indonesia & Timor Leste, sektor UMKM bisa dianggap sebagai urat nadi perekonomian Indonesia, menyediakan jutaan pekerjaan dan termasuk sumber pendapatan utama bagi pengusaha perempuan. Sayangnya, pertumbuhannya terhambat oleh kurangnya akses keuangan, selain dari dampak pandemi.
“Investasi ini akan memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan bagi pengecer mikro, sekaligus membantu mereka memodernisasi dan mengembangkan bisnis mereka,” tambah Azam. Ia melanjutkan, kini AwanTunai akan lebih siap untuk perluas bisnis, serta menantikan dampak sosial yang lebih besar di Indonesia.
Bagi pemilik usaha mikro, mereka dapat mengakses pembiayaan terjangkau dari AwanTunai secara mudah. Yakni hanya dengan mengunduh aplikasi AwanToko di smartphone, dan mendaftarkan diri lewat proses sederhana menggunakan KTP. Sudah bisa membeli stok barang langsung secara daring.
from Gizmologi https://ift.tt/l3Gjcvh
via IFTTT
0 Komentar