Jakarta, GizmologiCrunchyroll akhirnya memutuskan untuk mengambil sikap terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Perusahaan penyedia layanan streaming anime tersebut telah menghentikan layanan di Rusia secara temporer hingga waktu yang belum ditentukan. Keputusan tersebut menyusul induk perusahaan, Sony Pictures Entertainment (SPE)), yang menghentikan seluruh layanan dan jadwal rilis film baru di Rusia.

Dikutip dari Variety, sebelumnya Sony Pictures telah menunda penayangan Morbius, disusul Spider-Man: No Way Home. Tindakan itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas bersama dengan banyak perusahaan lain yang memutuskan menghentikan kegiatan bisnis di Rusia. Dan juga sebagai dukungan terhadap Ukraina.

“Kami bersama pebisnis di seluruh dunia yang telah menghentikan operasional bisnis mereka di Rusia, serta sebagai dukungan usaha kemanusiaan di Ukraina dan wilayah di sekitarnya,” ungkap Tony Vinciquerra, CEO dan chairman SPE dalam memo untuk staf di hari Jumat (12/3).

Crunchroll merupakan perusahaan layanan streaming anime yang diakuisisi Sony Pictures sejak akhir 2020 senilai US$1,175 miliar. Setelah akuisisi dilakukan, layanan tersebut lalu digabung dengan Funimation milik Sony Pictures yang lebih dulu eksis.

Baca juga: Kolaborasi PUBG Mobile x Jujutsu Kaisen, Hadirkan Ekspansi Domain ala Anime

Wakanim Susul Crunchyroll Hentikan Layanan

Crunchylroll bukanlah satu-satunya layanan streaming anime di Rusia. Masih ada Wakanim, perusahaan asal Perancis yang juga menggelar layanan di negeri beruang merah tersebut. Akan tetapi Wakanim juga telah menyusul langkah Crunchyroll untuk menarik layanan streaming mereka. Sampai saat ini Wakanim berfokus pada layanan di Eropa saja. Beberapa negara yang menerima layanan Wakanim antara lain Swedia, Norwegia, Islandia, Jerman, Swiss, dan Austria.

Perusahaan penyedia konten kartun besar seperti Disney pun memberlakukan kebijakan sama di Rusia. Termasuk untuk seluruh layanan anak perusahaan milik mereka, seperti Marvel Studio dan Lucas Films. Jadi penduduk Rusia tidak akan lagi dapat menyaksikan berbagai tayangan anime dan kartun dari perusahaan tersebut, paling tidak sampai perang diputuskan berakhir nanti.

Solidaritas banyak perusahaan bisnis di Amerika Serikat dan Eropa untuk memboikot kegiatan mereka di Rusia memang terjadi di berbagai model bisnis. Mulai dari transaksi bank, pembayaran online, game, bahkan olah raga ketika klub sepak bola Chelsea diblokir bisnisnya oleh pemerintah Inggris sendiri, karena pemiliknya orang Rusia.



from Gizmologi https://ift.tt/HsQUaN3
via IFTTT