Jakarta, Gizmologi – Berbagai cara dilakukan oleh para pemilik bisnis, baik dalam skala besar maupun kecil seperti UMKM. Adanya pandemi COVID-19 membuat mereka lebih sulit untuk dapat menjangkau konsumen baru, atau sekadar bertahan selama pandemi. Kolaborasi dinilai menjadi salah satu jalan keluar yang dipercaya mampu berikan benefit yang mutual.

Tak sedikit pemilik bisnis yang telah menggunakan cara untuk berkolaborasi. Dalam sebuah sesi diskusi virtual ShopeePay bertajuk “Kolaborasi Hasilkan Kreasi”, dua pemilik bisnis yang telah memanfaatkan cara co-branding memaparkan tiga benefit utama yang bisa didapatkan. Untuk bisa melahirkan beragam produk yang unik dan menarik kepada konsumen.

Membuka sesi diskusi virtual, Eka Nilam Dari selaku Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay menyebutkan, bisnis saat ini dihadapkan pada kesempatan yang tak terbatas untuk berinovasi, termasuk lewat cara yang kreatif nan unik. “Salah satunya adalah strategi kolaborasi atau yang dikenal sebagai co-branding,” jelasnya.

Eka menambahkan, sesi diskusi kali ini diadakan mengingat strategi co-branding atau kolaborasi bisa menjadi sebuah tantangan tersendiri, terutama bagi para pengusaha baru atau mereka yang belum pernah menerapkannya. ShopeePay menghadirkan perwakilan dari Kopi Soe dan Dear Me Beauty untuk memaparkan beberapa tips penting.

Cari Mitra yang Punya Nilai Sejalan

Ilustrasi pelajar laptop (Foto: 123rf/kalipat)
Ilustrasi pelajar (Foto: 123rf/kalipat)

Sebelum memutuskan untuk berkolaborasi, sebuah brand atau pemilik usaha harus memastikan bila calon mitra punya tujuan dan nilai yang sama. Hal ini menjadi penting, karena bisa menjadi landasan hubungan kolaborasi yang kuat ke depannya. Supaya kedua brand dapat menyamakan ekspektasi satu sama lain.

Sebagai salah satu penemu dari Kopi Soe, Sylvia memaparkan bila brand yang ia bawa membawa citra lokal yang kuat. Sehingga sering melibatkan kolaborasi dengan rekanan yang punya nilai serupa, walaupun latar belakangnya berbeda. Sebelumnya, Kopi Soe telah lakukan kolaborasi bersama produk pakaian, snack serta produk minuman lainnya.

“Dalam menghimpun informasi tersebut, tentunya kami melakukan riset dan observasi yang komprehensif menyangkut tren, demografis konsumen, hingga nilai dan karakter yang dibawakan oleh calon partner. Hal tersebut membuat kami mampu menjalankan kolaborasi yang apik namun tetap fleksibel dari segi proses kreatif,” jelas Sylvia.

Memastikan Inovasi Untuk Konsumen

Ilustrasi mengubah hobi menjadi Bisnis
Ilustrasi mengubah hobi menjadi bisnis (Sumber: freepik/jcomp)

Setelah berhasil menentukan rekan bisnis yang pas untuk kolaborasi, hal berikutnya yang bisa diterapkan adalah dengan menghadirkan terobosan-terobosan baru yang segar. Namun tak hanya sekadar baru, juga harus menjawab kebutuhan atau permasalahan yang berkaitan dengan konsumen. Mengingat konsumen merupakan protos utama dalam proses formulasi strategi.

Untuk berkompetisi dalam industri kecantikan, CEO & co-founder Dear Me Beauty, Nikita Wiradiputri mengatakan kalau kolaborasi antar bisnis menjadi penting, mengingat brand yang dibawa benar-benar bergantung oleh konsumen. Selalu lakukan eksperimen serta eksplorasi, Dear Me Beauty telah hasilkan produk make up hingga skincare unik bersama brand fried chicken sampai penyedap rasa.

Dalam hasilkan sebuah produk yang unik, Nikita mengatakan, pihaknya selalu melibatkan konsumen dalam tiap proses kreasi produk kolaborasi. “Kami memahami bahwa strategi ini bukan semata-mata untuk kebutuhan bisnis, tapi bagaimana kolaborasi bisa membawa hal baru, dan di saat yang bersamaan juga menjawab kebutuhan konsumen,” tambahnya.

Konsisten dengan Nilai Brand

Foto 2 - Kupas Tuntas Keseruan Kolaborasi Antarbisnis ShopeePay Talk Bagikan Tips Jitu Co-Branding dari Pakar dan Pebisnis ShopeePay Talk

Yang terakhir dan tak boleh terlewatkan adalah untuk tetap konsisten dengan karakteristik atau citra brand sejak awal. Ketika sudah menerapkan strategi co-branding alias berkolaborasi dengan brand lain, jati diri perusahaan harus tetap dipertahankan. Salah satu caranya yakni dengan mengenali kelebihan serta ciri khas.

Pengenalan ciri khas bakal permudah penyusunan strategi komunikasi yang tepat. Saat kolaborasi dilaksanakan, otomatis sebuah brand bakal terekspos pada jangkauan lebih luas. Brand dapat memilih mitra yang bisa lengkapi kekurangan satu sama lain, dan pada waktu yang sama bisa tonjolkan daya pikat dari masing-masing brand.



from Gizmologi https://ift.tt/5Gw06NY
via IFTTT