Jakarta, Gizmologi – Indonesia menjadi salah satu negara di mana penerapan 5G secara komersil masih baru dimulai. Operator seluler Tanah Air pun baru menghadirkannya di beberapa wilayah saja, meski juga ikut pamerkan kebolehan 5G pada gelaran MotoGP di Mandalika, beberapa waktu lalu. Hal tersebut dimungkinkan berkat dukungan dari Huawei.

Ya, seperti yang Gizmo friends ketahui, Huawei tidak hanya fokus merilis perangkat seperti smartphone saja. Sejak awal, Huawei telah menjadi pionir pengembangan jaringan 5G baik untuk komersil maupun industri. Untuk yang kedua, vendor asal China satu ini telah menaikkan tren 5G2B sejak 2020 lalu. Memberikan kemungkinan-kemungkinan yang dapat dihadirkan di masa mendatang.

Lewat sebuah sesi diskusi virtual bertajuk “Potensi 5G dalam Memfasilitasi Transformasi Digital di Indonesia”, CEO dari Huawei CNBG (Carrier Network Business Group) Indonesia, Benzhi Wang mengatakan bila pihaknya telah kembangkan teknologi 5G sejak 2009. “Bagi Huawei, 5G merupakan teknologi yang memegang peran kritikan dalam membangun dunia baru yang revolusioner,” tambahnya.

5G Huawei Turut Bantu Perluas Cakupan Operator Seluler

Huawei Media Salon 5G2B

Penggunaan teknologi 5G dalam berbagai bidang dan sektor industri dinilai Huawei bakal jadi titik balik hadirnya model penggunaan 5G yang bisa dinikmati masyarakat luas. “Tak seperti standar nirkabel sebelumnya, 5G dirancang untuk menghubungkan orang dan bisnis dengan cara yang berbeda,” jelas Benzhi.

Lantas apa perbedaan yang signifikan, terutama bila dikaitkan pada dunia industri? Selain hadirkan pengalaman pengguna lebih baik, 5G memiliki kapasitas jaringan seluler yang lebih besar serta fleksibilitas lebih baik. Terkait kapasitas, Gizmo friends pasti pernah merasakan akses internet lambat saat berada di tengah konser berskala besar. Situasi tersebut bakal teratasi nantinya dengan jaringan 5G sebagai salah satu benefit.

Namun yang juga tak kalah penting adalah latensi lebih rendah dibandingkan jaringan 4G. Dengan begitu, dapat mungkinkan model penggunaan baru mulai dari smart factory, smart city sampai perangkat medis cerdas. Ilustrasi yang pernah dirilis saat awal 5G ditemukan adalah pengoperasian alat bedah jarak jauh, dengan pergerakan yang presisi.

Di Indonesia sendiri, Huawei telah mendukung dua operator seluler terkemuka yakni Telkomsel dan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH). Keduanya telah hadirkan layanan 5G di beberapa kota, mulai dari Jabodetabek, Medan, Surabaya, Bandung sampai Denpasar. Termasuk di Mandalika, di mana pihak Huawei hadirkan throughput tertinggi menggunakan solusi 5G mmWave.

Menjadi Dasar Sambungan Seluruh Perangkat IoT

Huawei Smart Office

Selain mendukung operator seluler berikan layanan internet terbaiknya, Huawei juga hadirkan beragam demo futuristik yang menggunakan basis teknologi 5G. Seperti humanoid robot, cloud gaming, virtual reality dan AR Industrial Work Instruction. Saat ini telah ada lebih dari 200 jaringan yang dibangun secara global, berhasil menarik 700 juta pengguna dalam waktu dua tahun.

Dalam kesempatan yang sama, Yenty Joman selaku Director of Government Affairs, Huawei Indonesia mengatakan bila pihaknya berkomitmen untuk membangun pemahaman dan pengetahuan segenap pemangku kepentingan di ekosistem. Tujuannya untuk maksimalkan potensi 5G, serta meraih peluang dalam kembangkan inovasi bagi masa depan industri.

Selain berikan banyak manfaat terhadap industri, adanya perubahan perilaku pengguna dan proses digitalisasi industri juga menuntut kemampuan 5G. Nantinya, tidak menutup kemungkinan teknologi jaringan ini bakal ciptakan ruang IoT dengan ratusan miliar koneksi. Tak menutup kemungkinan membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi digital terkemuka.



from Gizmologi https://ift.tt/l1VTHU9
via IFTTT