Jakarta, Gizmologi – Sekarang adalah zamannya ekonomi digital. Jadi apa saja keterampilan yang harus dikuasai talenta digital untuk memenangkan persaingan?

Lazada Indonesia dalam studinya yang bertitel “Pengembangan Talenta untuk Ekonomi Digital Indonesia” mengungkapkan bahwa ada tiga kategori keterampilan yang harus dikuasai oleh talenta Indonesia, sejalan dengan cepatnya pertumbuhan industri digital. Adapun hasil studi yang dilakukan pada kuartal IV 2021 ini merupakan kolaborasinya dengan YCP Solidiance, konsultan manajemen di Asia.

Dengan bonus demografi dari kalangan milenial di tahun 2030 dengan total usia produktif mencapai 64% dari total populasi, Indonesia tentu saja berharap kalangan usia ini menjadi penopang ekonomi digital. Apalagi berdasarkan laporan dari Google, Bain, dan Temasek (2021), ekonomi digital Indonesia akan tumbuh dan mencapai nilai US$146 miliar di tahun 2025.

Lalu, agar tetap relevan dengan perubahan dan dinamika yang ada di industri digital, berikut ini adalah keterampilan yang direkomendasikan Lazada untuk dikuasai talenta digital Indonesia:

  • Keterampilan Sosial (Social Skills): keterampilan untuk memiliki pola pikir untuk beradaptasi, berpikir kritis dan analitis.
  • Keterampilan Digital (Digital Skills): keterampilan digital yang kompleks akan terus dibutuhkan oleh industri untuk mempercepat efisiensi karena pengambilan keputusan berbasis data (data-driven decision-making) menjadi lebih relevan.
  • Keterampilan Penggerak Bisnis (Business Enabler Skills): keterampilan untuk mengembangkan pola pikir bisnis yang kuat dan fleksibel. Hal ini menjadi keterampilan mendasar bagi setiap talenta seiring dunia bisnis yang terus berkembang.

Baca juga: Lazada dan Smoot Hadirkan Armada Pengiriman Ramah Lingkungan

Tantangan Pengembangan Talenta Digital

Menurut Ferry Kusnowo, Executive Director Lazada Indonesia, studi ini menjadi pengingat dan pendorong bagi seluruh pemangku kepentingan, baik itu sektor publik maupun swasta untuk berkolaborasi dan bergerak bersama demi pengembangan ekonomi digital di Indonesia.

“Pelaksanaan studi ini sekaligus menjadi bentuk dukungan kami terhadap isu strategis yang menjadi salah satu fokus Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Indonesia, yaitu transformasi berbasis digital. Lazada sangat antusias untuk memulai diskusi dan bermitra dengan mitra industri untuk mengembangkan program pemberdayaan talenta di Indonesia,” ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima Gizmologi, Sabtu (6/3/2022).

Ferry Kusnowo Executive Director Lazada Indonesia
Ferry Kusnowo, Executive Director Lazada Indonesia (foto: Lazada)

Di sisi pemerintah sendiri mengakui bahwa potensi ekonomi digital di Indonesia sangat besar, namun memiliki tantangan khusunya dalam membangun sektor talenta digital. Itulah sebabnya pemerintah terus mendorong swasta untuk aktif dalam kegiatan pendidikan dan vokasi yang ditujukan kepada talenta digital.

Dr. Ir. Mohammad Rudy Salahuddin MEM Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital Ketenagakerjaan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
Dr. Ir. Mohammad Rudy Salahuddin, MEM, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Republik Indonesia (foto: Lazada).

“Kami tidak dapat kerja sendiri, diperlukan kolaborasi banyak pihak, utamanya pelaku usaha sebagai end-user dari tenaga kerja tersebut. Pemerintah mengapresiasi dukungan Lazada yang telah turut serta dalam pengembangan lanskap e-commerce dan layanan logistik di Indonesia,” ujar Muhammad Rudi Salahudin, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.



from Gizmologi https://ift.tt/XQ0U3DM
via IFTTT