California, Gizmologi – Sekelompok jaksa agung di Amerika Serikat dikabarkan tengah menyelidiki kemungkinan Tiktok merusak mental dan fisik anak muda di sana. Apa penyebabnya?

Seperti dikutip Gizmologi dari The Verge, Sabtu (6/3/2022), jaksa agung dari negara bagian California, Florida, Kentucky, Massachusetts, Nebraska, New Jersey, Tennesse, dan Vermont telah melakukan investigasi secara nasional untuk menentang TikTok. Adapun investigasi ini memfokuskan pada cara platform tersebut dalam berpromosi.

Para jaksa agung tersebut menganggap metode yang digunakan memperkuat dugaan TikTok merusak mental dan fisik anak muda. Penyelidikan akan mendalami kemungkinan platform ini melanggar undang-undang perlindungan konsumen negara bagian dan seberapa bahayanya bagi pengguna.

Selain itu, fokus penyelidikan juga lebih kepada metode yang digunakan TikTok dalam mempertahankan dan meningkatkan engagement pengguna yang berasal dari kalangan anak muda. Teknik ini disebut-sebut mempengaruhi jumlah waktu yang dihabiskan para anak muda untuk bermain TikTok.

Dengan terus aktif di TikTok, anak muda dikhawatirkan mengalami gangguan pada mental dan fisiknya. Hal ini seperti diungkapkan salah satu Jaksa Agung yang bernama Maura Healey.

“Ketika anak-anak dan remaja sudah bergulat dalam masalah kecemasan, tekanan sosial, dan depresi, kami tidak bisa membiarkan media sosial lebih merusak fisik dan mental mereka. Jaksa Agung negara bagian memiliki keharusan untuk melindungi anak muda dan mencari informasi lebih lanjut bagaimana perusahaan seperti TikTok memengaruhi kehidupan sehari-hari penggunanya,” ungkap Healey.

Seperti diketahui, algoritma TikTok menentukan konten apa yang dilihat pengguna dan terbukti efektif membuatnya tetap aktif untuk membuka aplikasi ini. Meskipun platform ini terbuka mengenai bagaimana algoritmanya bekerja, namun pihak Jaksa Agung merasa perlu ada yang diselidiki.

Benarkah TikTok Merusak Mental dan Fisik Anak Muda?

TikTok sendiri sebenarnya sudah membatasi secara ketat mengenai batasan usia pengguna. Namun, beberapa peneliti telah memperingatkan potensi TikTok merusak mental dan fisik anak muda.

Mengenai tudingan TikTok merusak mental dan fisik penggunanya yang dari kalangan muda, Ben Rathe, selaku juru bicara mengungkapkan bahwa pihaknya menghargai apa yang dilakukan para Jaksa Agung tersebut. Dia juga berharap bisa membantu memberikan informasi terkait perlindungan keselamatan dan privasi pengguna remaja.

Baca juga: TikTok Perpanjang Durasi Jadi 10 Menit, Mau Saingi YouTube?

Pengguna TikTok

Harus diakui, TikTok merupakan salah satu platform media sosial terpopuler di Amerika Serikat. Bahkan Meta memperkirakan bahwa kalangan remaja di sana menghabiskan waktu dia kali lipat di TikTok daripada di Instagram.

Berdasarkan data yang Statista, pengguna TikTok di negara tersebut mencapai 78,7 juta di tahun 2021. Diprediksi pertumbuhan pengguna secara year-over-year akan mencapai 8% atau 84,9 juta di tahun 2022.



from Gizmologi https://ift.tt/gA2IKQT
via IFTTT