Barcelona, Gizmologi – Menjadi bagian dalam acara peluncuran realme di Mobile World Congress (MWC) 2022, realme meluncurkan sejumlah produk terbarunya yang termasuk smartphone serta ekosistem perangkat cerdas. Namun yang tidak kalah menarik perhatian adalah sebuah teknologi pengisian daya tercepatnya. Dan kami pun berkesempatan untuk menjajal performa 150W UltraDart yang sangat dibanggakan.
Setelah sebelumnya memiliki tujuan untuk populerkan smartphone 5G, kali ini fokus tersebut bakal terpecah, memasukkan teknologi fast charging agar bisa dinikmati oleh banyak masyarakat. Ketika kapasitas baterai smartphone masih relatif stagnan dari tahun ke tahun, yang bisa ditingkatkan dalam jangka waktu dekat adalah teknologi pengisian dayanya. Mulai dari metode wireless sampai voltase tinggi.
Smartphone realme yang sudah tersedia di pasaran – termasuk Indonesia – juga sudah dilengkapi dengan dukungan fast charging. Mulai dari realme C Series hingga realme Number Series. Meski bukan seri terbaiknya, realme telah memberikan dukungan 65W SuperDart untuk smartphone harga kurang dari Rp5 juta. Sebagai salah satu cara mempopulerkan fast charging di Tanah Air.
Baca juga: MWC 2022: realme Perkenalkan GT Neo3 dengan 150W UltraDart, GT 2 Pro Hadir Global
Cara realme Populerkan Fast Charging
Madhav Sheth, President, realme International Business Group sendiri mengatakan bila ke depannya, ia ingin membuat teknologi fast charging sebagai sesuatu yang adiktif bagi konsumen. Hal tersebut langsung saya alami ketika sedang menguji performa 150W UltraDart lewat smartphone purwarupa (prototype) dari realme, saat di booth MWC 2022.
Dalam pengujian tersebut, realme sendiri tidak menyebutkan secara persis bagaimana spesifikasi perangkat, chipset yang digunakan, sampai kapasitas baterai pada perangkat. Hal ini bakal diungkap secara penuh nanti, ketika teknologi 150W UltraDart sudah resmi diproduksi massal lewat smartphone pertama, realme GT Neo3. Untuk saat ini, baru sebatas prototype saja.
Sebelum mencoba langsung performa pengecasan 150W UltraDart terbaru dari realme, perlu diketahui bila teknologi ini membutuhkan sinergi antar perangkat. Dalam hal ini smartphone, kabel, serta adapter pengisi dayanya. Harus menggunakan jenis yang sesuai, supaya bisa mengantarkan arus yang kencang.
Dimensi adapter charger-nya sendiri sedikit lebih besar dari adapter 65W SuperDart. Dan adapter tersebut bersifat backward compatible—ketika saya gunakan ke realme 9 Pro+, SuperDart tetap bisa aktif. Sehingga bisa digunakan untuk isi daya smartphone realme lainnya hingga laptop secara praktis.
Hasil Tes Performa 150W UltraDart realme
Ada beberapa unit prototype yang kami coba, dan masing-masing memiliki kecepatan sedikit berbeda. Namun dari semua perangkat, menunjukkan performa 150W UltraDart yang mirip. Dari kapasitas baterai 2-5%, perlu waktu kisaran 5-6 menit untuk mencapai 50%. Kecepatan ini tentu bisa dipengaruhi beberapa faktor eksternal.
Pertama, jumlah aplikasi yang jalan di background selama pengecasan. Kedua, apakah layar terus menyala atau tidak (untuk melihat persentase baterai yang terus naik kencang selama lima menit pertama). Semakin sering dinyalakan, tentunya performa 150W UltraDart Charge bakal sedikit terpengaruh—meski tidak secara signifikan seperti solusi fast charging lainnya.
Yang menarik, smartphone sama sekali tidak terasa panas. Hal ini berkat penerapan sistem keamanan yang diterapkan oleh realme, menjadi bagian dalam sebuah standar khusus yang mereka sebut dengan UDCA atau UltraDart Charging Architecture. Lewat UDCA, baterai smartphone juga dipastikan bakal tetap awet untuk pemakaian jangka panjang.
Bagaimana menurut Gizmo friends, performa 150W UltraDart Charge dari realme kali ini? Meski belum diimplementasi langsung, realme menjanjikan setidaknya realme GT Neo3 hadir pada semester kedua tahun ini. Kita nantikan saja ketersediaan resminya ya!
Disclaimer: artikel ini merupakan kerja sama dengan realme Indonesia
from Gizmologi https://ift.tt/cyaglYP
via IFTTT
0 Komentar