Jakarta, Gizmologi – Menyambut bulan suci Ramadan yang akan dimulai sejak awal bulan April mendatang, tidak hanya masyarakat muslim di Indonesia saja yang bakal terdampak oleh kebiasaan beraktivitas sehari-hari. Namun juga non-muslim dalam berbagai aspek, seperti jenis konten yang disajikan oleh media daring dan televisi sampai dengan acara luring yang diadakan di tiap kota.

Tren pada bulan Ramadan juga tentunya berubah dari tahun ke tahun. Terutama sejak adanya pandemi COVID-19 yang melanda awal 2020 kemarin, tren seperti buka bersama dan berkunjung ke sanak saudara (atau yang lebih umum disebut mudik) jadi berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meski begitu, diperkirakan tren pada tahun ini akan berbeda.

Beberapa pengamat telah menyebutkan bila kita akan memasuki masa endemi COVID-19, di mana kondisi akan kembali seperti semula. Sebelum menuju endemi, lembaga analitik Nielsen baru saja menyajikan perubahan tren Ramadan yang terjadi sejak tiga tahun terakhir. Di mana pada 2021, tren aktivitas Ramadan sudah mulai membaik, meski ada pula yang berubah.

Konten Hiburan, Anak-anak & Religi Paling Diminati Selama Ramadan

Ilustrasi Belanja Iklan

Lewat survei yang dilakukan di 11 kota besar dengan sampel individu yang mewakili sekitar 58,9 juta orang, Nielsen mencoba melihat perubahan tren masyarakat dalam konsumsi jenis hiburan yang termasuk paling populer, yakni menonton televisi. Dari hasil surveinya, diketahui bila masa Ramadan selalu berhasil tingkatkan konsumsi konten di televisi.

Mulai dari dua pekan sebelum Ramadan, hingga puncaknya ada di momen utama Ramadan. Sementara untuk waktu yang lebih tepat, khususnya pada saat sahur, menjelang jam berbuka serta setelah sholat tarawih. Namun begitu, tren peningkatannya sudah mulai turun sejak 2021 dibandingkan kenaikan di tahun-tahun sebelumnya.

Nielsen menyebutkan, salah satu kemungkinan penyebabnya adalah perilaku konsumsi media digital yang naik cukup tinggi sejak awal pandemi. Di mana masyarakat memilih untuk akses tontonan atau hiburan favoritnya lewat perangkat seperti gadget, dari platform streaming populer yang tersedia. Sementara untuk jenis kontennya sendiri, yang paling diminati adalah konten hiburan, konten anak-anak serta konten religi.

Kegiatan Berolahraga Justru Naik

game olahraga

Turunnya peningkatan tren saat menonton acara televisi saat Ramadan tentunya diimbangi dengan tingkat kenaikan penetrasi internet. Survei dari Nielsen Consumer & Media View di 11 kota menunjukkan peningkatan konsumsi dan waktu akses media digital, naik sebesar 24% di 2021 dibandingkan sebelum masa pandemi alias 2019.

Jenis konten yang paling banyak diakses selama Ramadan adalah online video, diikuti dengan tiga kegiatan lainnya seperti online shopping, mendengarkan musik dan bermain gim online. Dalam sebuah sesi paparan virtual (24/3), Hellen Katherina selaku Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia mengatakan, “kami melihat pemilik merek dapat mengoptimalkan perilaku konsumen ini untuk melakukan strategi pemasaran dengan multimedia dan multiplatform, sebagai pendekatan yang lebih efektif untuk mendapatkan kepercayaan konsumen.”

Selain kebiasaan akses konten digital yang lebih tinggi, masyarakat juga punya kebiasaan baru. Dari tiga jenis hobi utama, kegiatan berolahraga seperti jogging dan aerobik paling signifikan naik dibandingkan jenis lain seperti memasak atau berkebun. Nielsen juga memprediksi jumlah masyarakat yang bepergian seperti mudik bakal naik, mengingat pada Q2 2021 sudah meningkat sebesar 25%.

Untuk para pemilik brand, tren sepanjang 2021 dan menuju endemi membuat mereka tak lagi dapat bergantung pada satu jenis media. Nielsen menyampaikan, multimedia dan multiplatform bisa menjadi kunci sukses baru. Serta perlu diadakan kampanye media di berbagai platform seperti TV dan internet, mengingat keduanya punya fungsi yang saling mendukung.



from Gizmologi https://ift.tt/GqmBTA8
via IFTTT