California, Gizmologi – Pengguna Instagram dari kalangan perempuan ternyata tidak benar-benar aman. Ya, meskipun memiliki aturan yang ketat untuk menjegal beredarnya konten yang berpotensi berbahaya, media sosial ini dituding tidak bisa melindungi perempuan dari pelecehan yang dikirim lewat direct message (DM).

Hal tersebut terungkap lewat studi bertiel “Hidden Hate” yang dilakukan The Center for Countering Digital Hate (CCDH), sebuah organisasi nirlaba internasional yang memerangi kekerasan via online dan informasi yang salah. Studi ini melibatkan kelompok yang terbilang kecil, di mana di antaranya adalah perempuan terkenal seperti aktris Amber Heard.

Selama sebulan, lima perempuan yang berpartisipasi dalam studio ini menerima total sebanyak 8.7171 DM, dan peneliti menemukan bahwa 1 dari setiap 15 DM yang ada ternyata melanggar kebijakan Instagram sendiri tentang konten kasar.

Adapun mayoritas pelecehan yang diterima kaum perempuan di Instagram dikirim dalam bentuk gambar, yakni sebanyak 374 konten atau 6,2% dari total 6.059 konten yang diterima. Namun untuk tingkat pelanggarannya, konten video menjadi yang tertinggi karena mencapai 108 konten atau 17,1% dari total 630 konten video.

Sementara konten pelecehan yang dikirimkan via teks ada sebanyak 65 konten yang melanggar atau sekitar 3,4% dari 1.889 konten yang diterima dan konten audio menjadi jumlah yang terkecil namun tingkat pelanggarannya terbilang tinggi, yakni 20 konten atau 14,1% dari total 142 konten.

Pengguna Instagram

Dengan adanya fakta tersebut, Imran Ahmed, CEO CCDH menyatakan bahwa Instagram telah memilih untuk berpihak pada pelaku dengan lalai menciptakan budaya di mana pelaku tidak mengharapkan konsekuensi, mengingkari martabat perempuan dan kemampuan mereka untuk menggunakan ruang digital tanpa pelecehan.

“Ada epidemi pelecehan misoginis yang terjadi pada DM yang diterima perempuan. Meta dan Instagram harus menempatkan hak-hak perempuan di atas keuntungan,” tegasnya seperti dilansir PhoneArena, Sabtu (9/4/2022).

Sebagai salah satu partisipan dalam studi ini, Amber Heard adalah sosok perempuan pengguna Instagram yang paling banyak dapat DM kasar. Dia menerima banyak ancaman pembunuhan, baik itu kepada dirinya maupun keluarganya, hingga bayi perempuannya.

Aktris bintang Aqua Man ini juga mengaku sering mengajukan laporan ke polisi mengenai ancaman yang diterimanya tersebut. Hingga akhirnya dia memutuskan benar-benar menghapus akun Instagram miliknya untuk selamanya.

Benarkah Pengguna Instagram Rentan Pelecehan?

Bisa ditebak, Instagram menolak tudingan bahwa pihaknya tidak bisa melindungi pengguna dari kalangan perempuan. Diwakili Cindy Southworth, Head of Women’s Safety di Meta, dalam pernyataan resminya Instagram menampik semua kesimpulan yang dibeberkan hasil studi CCDH tersebut.

Pasalnya, pada bulan April 2021, Instagram telah meluncurkan fitur yang disebut Hidden Words, di mana pengguna Instagram bisa menyaring DM yang masuk dari berbagai ucapan kebencian. Selain itu juga ada fitur request, di mana pengguna hanya bisa menerima pesan yang masuk berdasarkan izinnya.

Baca juga: Fitur Baru Feed Instagram Bikin Kembali Urut Berdasarkan Waktu

Namun, menurut CCDH fitur tersebut sama sekali tidak efektif untuk melindungi pengguna Instagram, baik secara teknis maupun psikologis. Hal ini dikarenakan pengguna harus mengekspor di mereka pada kata dan kalimat kasar untuk mengatur filter di filter tersebut.

Selain itu, CCDH berpendapat bahwa pengguna Instagram mengalami kesulitan mengakses data yang berisi bukti pesan kasar, karena ada fitur Vanish Mode yang secara efektif menghapus pesan dalam jangka waktu tertentu.

Nah, bagaimana menurut kamu? Apakah Instagram sudah benar-benar melindungi penggunanya atau tidak?



from Gizmologi https://ift.tt/KC8ycLG
via IFTTT