Jakarta, Gizmologi – Melihat potensi ekonomi kreatif dan teknologi yang semakin berkembang pesat di Indonesia. PT Avatara Jagat Nusantara, siap menghadirkan platform social metaverse yang mengedepankan pengalaman interaksi sosial di dunia virtual secara imersif.

Platform metaverse ini didirikan di Desember 2021 dengan menargetkan kaum muda produktif sebagai sasaran utama produk perdananya. Di mana versi alpha-nya akan segera diluncurkan pada pertengahan tahun ini.

“Sebagai negara dengan masyarakat yang aktif ber-sosial media dan memiliki rasa gotong royong yang tinggi, kami melihat metaverse dan Web3 menjadi masa depan internet dan interaksi sosial di Indonesia saat ini,” ujar Co-founder Jagat, Barry Beagen dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/7).

Sebagai informasi, metaverse merupakan konsep dunia virtual yang bersifat tanpa batas dan saling terhubung antara satu komunitas virtual dengan lainnya. Riset dari Populix pada Juni 2022 juga mencatat sebanyak 44% masyarakat Indonesia melihat metaverse sebagai ekstensi platform sosial media yang menyediakan berbagai cara baru berkomunikasi secara bebas.

“Sebagai perpanjangan media sosial, Jagat fokus untuk menjadi tempat berkreasi dan hangout favorit bagi masyarakat Indonesia, khususnya kaum muda produktif dan digital savvy untuk mengerahkan potensi mereka,” kata Barry.

Ekosistem Kreator Baru di Platform Jagat

Ilustrasi Metaverse Indonesia
Metaverse Indonesia di depan mata.

Barry menjelaskan, melalui ekosistem kreator baru Jagat, semua orang dapat berkarya, terhubung dengan teman hingga memperoleh manfaat ekonomi dari hal tersebut. Meski begitu tentu tidak ada yang dapat menggantikan interaksi di dunia nyata.

Namun Barry mengklaim, kemampuan avatar berbasis video 3D mereka dapat meningkatkan empati antar orang selama bekerja dan berinteraksi secara remote. “Sangat cocok untuk diterapkan di Indonesia sebagai negara kepulauan yang secara geografis sangat luas,” imbuhnya.

Nantinya, Jagat akan tersedia baik di web maupun aplikasi mobile tanpa membutuhkan dukungan perangkat keras tambahan seperti Virtual Reality (VR) atau Augmented Reality (AR). Sebagai platform berbasis user-generated-content (UGC), Jagat juga memungkinkan pengguna untuk merancang dan bahkan menggunakan berbagai aplikasi dalam platform untuk berinteraksi dengan teman baru, rekan kerja, hingga fans mereka.

Selain itu, baik masyarakat maupun brand nantinya dapat membuat avatar dan aset digital seperti fesyen, furnitur dan aksesoris lain dalam bentuk Non Fungible Token (NFT) secara gratis dan mudah, tanpa perlu memiliki pengetahuan teknis atau tentang cryptocurrency sekalipun.

“Untuk pertama kali kami mendorong konsep hybrid atau keterkaitan secara nyata antara metaverse dengan pembangunan fisik pada kota tinggal yang menjadi partner kami nanti. Dalam membangun platform bersama layaknya kota digital, kami mendorong nilai strategis dari metaverse ini dalam hal kepemilikan ekonomi dan sosial yang nyata,” tambah Barry.

Melalui teknologi blockchain, tutur Barry, Jagat dapat mendorong terbentuknya komunitas yang bisa menciptakan dan memperoleh manfaat ekonomi melalui berbagai bisnis model X-to-earn dengan potensi tak terbatas. Jagat juga berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman Web3 yang sesuai dan terjangkau baik secara teknologi maupun finansial bagi masyarakat secara umum.

Edukasi Metaverse ke Masyarakat Indonesia

Selain itu, Jagat menyatakan berkomitmen menghadirkan pengalaman Web3 yang sesuai dan terjangkau baik secara teknologi maupun finansial bagi masyarakat secara umum. Barry menilai, pandangan masyarakat di Indonesia terhadap metaverse saat ini masih skeptis.

“Ketika berbicara mengenai metaverse, pandangan masyarakat di Indonesia saat ini masih skeptis, dengan fokus kepada tantangan akses internet yang belum merata, jargon yang tidak mudah dipahami, dan akses perangkat keras yang belum terjangkau,” paparnya.

Maka dari itu, Barry mengatakan, Jagat bakal hadir dengan strategi mobile-first yang dapat mengakomodasi smartphone yang sederhana sekalipun. “Sehingga, diharapkan pendekatan ini akan membuka akses pada manfaat sosial dan ekonomi yang ditawarkan oleh metaverse, bagi seluruh lapisan masyarakat, baik di Indonesia maupun dunia,” sambung Barry.

Jagat juga menggandeng perusahaan teknologi kelas dunia seperti Advance Intelligence Group, perusahaan kecerdasan buatan (AI) di Asia Tenggara serta platform metaverse asal Singapura, Utown. dan layanan merchant e-commerce regional Ginee. Sementara Utown adalah perusahaan metaverse yang telah mengembangkan aplikasi sosial dengan lebih dari 90 juta pengguna, dan ingin mendorong lebih jauh ke dalam konsep metaverse dan menciptakan platform dengan kapabilitas dan kepraktisan yang sesungguhnya.



from Gizmologi https://ift.tt/j5PDnEx
via IFTTT