Apakah Gizmo friends termasuk pengamat teknologi yang juga ingin berkontribusi terhadap lingkungan? Baca ulasan ini sampai habis! Terdengar seperti iklan, ya? Meski nyatanya memang begitu, karena Acer Aspire Vero National Geographic Edition adalah sebuah laptop spesial untuk kalangan yang lebih spesifik.
Hanya saja yang satu ini tidak sekadar ramah lingkungan saja—sesuai dengan namanya, Acer menggandeng National Geographic untuk berikan sentuhan khusus pada desainnya. Membuat seri laptop Aspire Vero ini juga terlihat menarik, meski terbuat dari material seperti limbah plastik. Mengusung spesifikasi yang tidak kalah oke dengan laptop “normal”.
Dengan harga yang relatif terjangkau, Acer Aspire Vero National Geographic Edition juga mampu berikan sejumlah fitur yang melampaui ekspektasi awal saya. Apakah laptop ini sanggup berkompetisi dengan opsi laptop Rp10 jutaan lainnya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Desain
Secara bentuk, memang tidak ada yang spesial, alias mirip seperti laptop Acer Aspire 15 inci sebelum-sebelumnya. Namun material yang digunakan Acer Aspire Vero National Geographic Edition bakal membuat banyak orang melirik dan kagum akan tampilan eksteriornya, baik karena material yang digunakan maupun peletakan logo National Geographic.
Ya, permukaan bodi Acer Aspire Vero National Geographic Edition terbuat dari post-consumer recycled (PCR) plastics alias plastik daur ulang sebanyak 30%, dan seluruh permukaan laptop sampai bezel-nya dapat mengurangi emisi CO2 hingga 21%. Boks dari laptop juga 85% terbuat dari material daur ulang, dan sepenuhnya dapat didaur ulang—bahkan dijadikan dudukan alias stand laptop.
Permukaan bodi luar dan dalam terasa agak kasar di tangan, sekaligus membuatnya tahan dari bekas sidik jari, sehingga tak pernah terlihat kotor. Pada bagian belakang layar, logo Acer terlihat cukup samar di sisi atas, sementara logo National Geographic ada di bawah. Bagian cover layar terlihat seperti memiliki grafik topografi daratan yang menggambarkan alam. Cukup menarik perhatian sekaligus tak terlalu mencolok.
Penggunaan material plastik daur ulang ini juga membuat bobot Acer Aspire Vero National Geographic Edition tergolong ringan di 1,8 kilogram, memiliki ketebalan kurang dari 18mm. Jadi terasa cukup portabel, tak harus menggunakan tas punggung ekstra besar. Bodinya pun terasa cukup solid, diklaim sama kuatnya dengan laptop yang pakai material plastik biasa.
Saya pun berani mengangkat Acer Aspire Vero National Geographic Edition dari salah satu sudut bagian bodi bawahnya saja. Untuk bagian engsel alias hinge, dibuat memanjang dengan karet berwarna kuning di bawah, berfungsi sebagai dudukan untuk mengangkat bagian bodi bawah agak ke atas. Tentunya karet tersebut bakal berubah sedikit kusam seiring pemakaian.
Layar
Memiliki bodi yang besar, tentunya dimensi layar Acer Aspire Vero National Geographic Edition juga berukuran cukup besar. Dengan panel 15,6 inci, rasio yang digunakan masih 16:9, tergolong nyaman untuk nonton film maupun multitasking terutama split-screen. Panel yang digunakan sudah IPS, beresolusi full HD dan 99% dapat didaur ulang.
Nyaman di mata, saturasi warnanya pun tergolong baik. Walaupun bagi konten kreator, Acer Aspire Vero National Geographic Edition masih kurang sesuai karena belum mendukung gamut warna 100% sRGB. Tingkat kecerahannya juga tergolong standar, di bawah 300 nits. Sehingga untuk penggunaan luar ruangan masih sedikit kurang cerah.
Setidaknya, penggunaan panel IPS (dan bukan IPS-level) membuat sudut pandangnya benar-benar lebar, tanpa terlihat perubahan warna dari samping. Plus, penggunaan lapisan anti-glare yang dapat meredam pantulan sinar matahari. Keempat bezel layar Acer Aspire Vero National Geographic Edition sendiri masih cukup tebal, alias bukan yang paling tipis di kelasnya.
Port & Konektivitas
Untuk ukuran sebuah laptop 15,6 inci, jumlah port yang dimiliki oleh Acer Aspire Vero National Geographic Edition memang tergolong banyak. Namun di saat yang sama, jenisnya bukan yang paling lengkap. Di sisi sebelah kiri bodi, secara berurutan terdapat port DC-in, port Ethernet, HDMI full-size, dua port USB-A 3.2 Gen 1, serta satu port USB-C 3.2 Gen 1.
Kemudian di seberangnya, hanya ditemukan sebuah Kensington Lock, USB-A 2.0, dan jack audio 3,5mm. Memang cukup banyak, namun port USB-C hanya ada satu, plus tidak ditemukan port untuk kartu memori baik jenis SD card ataupun microSD. Membuatnya sedikit kurang pas untuk konten kreator yang sering memindahkan file langsung dari kamera.
Untuk konektivitas nirkabel, Acer Aspire Vero National Geographic Edition sudah mendukung standar Wi-Fi 6 maupun Bluetooth 5.2. Papan ketik alias keyboard-nya juga sudah cukup nyaman untuk digunakan mengetik, sudah memiliki lampu backlit satu tingkatan saja, lengkap dengan numpad di sebelah kanan.
Bila dilihat lebih dekat, huruf “R” dan “E” dibuat terbalik dan berwarna kuning. Hal tersebut sengaja, untuk menunjukkan pesan “Reduce, Reuse, & Recycle” dari laptop ini. Di bawahnya, terdapat touchpad yang luas dan nyaman untuk gestur beberapa jari. Plus sensor sidik jari yang reliabel, meski desainnya sedikit jadul.
Fitur Lainnya
Untuk sebuah laptop modern, Acer melengkapi seri Acer Aspire Vero National Geographic Edition dengan teknologi Acer PurifiedVoice. Fungsinya adalah untuk memastikan agar suara dari pengguna laptop bisa terdengar jelas ketika sedang dalam panggilan seperti platform Zoom maupun lainnya, sekaligus meredam noise di sekitar.
Tidak banyak aplikasi bawaan yang disematkan pada laptop ini. Aplikasi paling penting adalah VeroSense, sajikan dashboard simpel untuk kendalikan performa perangkat, serta sediakan opsi tambahan khusus baterai—saya bahas pada bagian berikutnya. Untuk speaker-nya sendiri, menurut saya kualitasnya di atas rata-rata. Terdengar kencang dan cukup mendetail meski bass masih kurang (sangat wajar).
Kamera 720p HD yang disematkan di bagian atas layar Acer Aspire Vero National Geographic Edition juga punya sudut pandang yang tergolong lebar. Cukup detail ketika dalam kondisi cahaya berlimpah, namun saat memasuki cahaya indoor, bakal mulai banyak bermunculan noise (alih-alih membuat wajah halus untuk menyamarkan bercak noise tersebut).
Performa
Meski terjangkau dan hadir menggunakan material yang tidak biasa, bukan berarti laptop ini tidak bisa mengunggulkan sektor performa. Bukan prosesor generasi paling baru, memang, namun performa dari Intel Core i5-1155G7 alias generasi ke-11 pada Acer Aspire Vero National Geographic Edition satu ini tergolong memuaskan dan bisa diandalkan.
Prosesor tersebut berjalan pada frekuensi 2,5GHz, gunakan empat inti CPU dengan 8 thread. Kartu grafisnya sendiri tentu masih andalkan bawaannya, namun Intel Iris Xe 80 EU pada laptop ini sudah lebih dari cukup untuk sekadar gaming ringan maupun editing foto dan video ringan. RAM 8GB DDR4 terdiri dari 4GB on-board plus 4GB SO-DIMM yang bisa diekspansi hingga 16GB (menjadi total 20GB).
Penyimpanan Acer Aspire Vero National Geographic Edition juga sudah cukup luas, berukuran 512GB dengan jenis SSD M.2 NVMe PCIe. Laptop ini sangat bisa diandalkan untuk kebutuhan skenario kantor seperti Microsoft Office, akses browser dengan belasan tab hingga aplikasi edit foto dan video ringan.
Yang saya suka, Acer memang tidak meng-highlight sistem pendingin khusus, namun suhu pada bodi cukup terjaga. Begitu pula dengan performa kipasnya, bisa disesuaikan dengan profil yang sudah kita atur melalui aplikasi VeroSense—saat dibuat senyap pun, suhu bodi masih terjaga. Mungkin berkat material bodi yang juga menyerap panas.
Baterai
Menjadi sebuah laptop 15,6 inci dan kelas “Aspire”, saya sudah pesimis duluan dengan baterai Acer Aspire Vero National Geographic Edition. Kapasitas baterainya sendiri 53WHr, dan di situs resminya, Acer mengklaim hingga 7 jam penggunaan. Biasanya, vendor laptop berikan angka yang masih jauh dari skenario asli penggunaan.
Namun di Acer Aspire Vero National Geographic Edition, masa pakai tersebut cenderung akurat, bahkan sesekali bisa lebih. Terutama ketika sudah mengaktifkan mode hemat daya lewat VeroSense, saya tidak perlu khawatir harus isi daya sepanjang jam kerja sekalipun. Menjadi salah satu laptop layar besar dengan baterai terhemat yang pernah saya coba.
Untung saja baterainya irit, karena Acer Aspire Vero National Geographic Edition masih belum mendukun pengisian daya lewat port USB-C. Adaptornya memang tidak berat, dan alirkan arus daya 65W sehingga proses pengisiannya bisa berlangsung kurang dari dua jam. Tetap saja, tidak sepraktis laptop lain yang bisa pakai adaptor charger USB-C milik smartphone sekaligus.
Bila Gizmo friends berencana untuk menggunakannya di dalam rumah, aplikasi VeroSense menyediakan opsi untuk optimalkan baterai dengan hanya terisi pada kapasitas maksimum 80% saja. Dengan begitu, masa pakai baterai Acer Aspire Vero National Geographic Edition bakal jauh lebih lama.
Kesimpulan
Tidak hanya kuat membawa pesan ramah lingkungan, nyatanya Acer Aspire Vero National Geographic Edition bisa berikan performa yang cukup baik untuk penggunaan sehari-hari. Walaupun dimensinya besar, ada dua hal yang membuat laptop ini tetap portabel; bobotnya yang tergolong ringan, serta daya tahan baterai prima.
Berkat baterai yang awet, membawa adaptor charger menjadi hal yang opsional, selama skenario penggunaan ringan atau kantoran. Saat ulasan ini diterbitkan, tak sedikit toko di e-commerce yang menjualnya dengan harga kisaran Rp9 jutaan. Membuat Acer Aspire Vero National Geographic Edition jadi opsi laptop 15 inci yang value for money.
Spesifikasi Acer Aspire Vero National Geographic Edition
General
Device Type | Laptop |
Model / Series | Acer Aspire Vero (AV15-51) |
Released | 27 Oktober, 2021 |
Status | Available |
Price | Rp10.999.999 |
Platform
Processor | Intel® CoreTM i5-1155G7 processor (8 MB Smart Cache, 4.50 GHz with Turbo Boost Max Technology 2.0) |
VGA (Graphic Card) | Intel® Iris® Xe Graphics, supporting OpenGL® 4.5, OpenCL() 2.2, Microsoft® DirectX® 12 |
RAM (Memory) | 8GB DDR4 Dual Channel Memory (4GB onboard, 4GB replaceable. Up to 20 GB DDR4 Dual Channel Memory) |
Storage | Solid state drive: 512 GB M.2 SSD NVMe Gen3 |
Operating System | Windows 11 Home (preinstalled with Microsoft Office Home Student 2021) |
Body
Dimensions | 323 (W) x 218 (D) x 17.9 (H) mm |
Display | 15.6″ display with IPS (In-Plane Switching) technology, Full HD 1920 x1080, Acer ComfyViewTM LED-backlit TFT LCD |
Battery | -48 Wh 3-cell Li-ion battery - Power adapter: 2-pin 65 W AC adapter 107.0 (W) x 47.0 (D) x 30.0 (H) mm (4.21 (W) x 1.85 (D) x 1.18 (H)inches) 243 g with 180 cm DC cable |
Connectivity
Webcam | 1280 x 720 resolution |
Bluetooth | 5.1 |
Wi-fi | Intel® Wireless Wi-Fi 6 AX201 802.11 a/b/g/n+acR2+ax wireless LAN Dual Band (2.4 GHz and 5 GHz) 2×2 MU-MIMO technology Supports Bluetooth® 5.1 Wi-Fi CNVi Interface |
NFC | |
I/O Interface | -One USB Type-CTM port: USB 3.2 Gen 1 (up to 5 Gbps) Two USB 3.2 Gen 1 ports with one featuring power-off USB charging USB 2.0 port HDMI® 2.0 port with HDCP support 3.5 mm headphone/speaker jack, supporting headsets with built-in microphone DC-in jack for AC adapter Ethernet (RJ-45) port |
Other
Audio | Acer PurifiedVoice technology with AI noise reduction in dual built-in microphones. Features include far-field pickup, dynamic noise reduction through neural network, adaptive beamforming, and pre-defined personal and conference call modes. Compatible with Cortana with Voice. Acer TrueHarmony technology for lower distortion, wider frequency range, headphone-like audio and powerful sound. |
Features | • Features : Acer Bluelight Shield Technology • Stamp : Office Home Student 2021 • Accessories : Acer Backpack, Exclusive Green Bundle |
from Gizmologi https://ift.tt/hmHwsRC
via IFTTT
0 Komentar