Jakarta, Gizmologi – Meskipun namanya terbilang kurang familiar di pangsa consumer, HPRT ternyata memiliki kiprah yang mentereng di industri printing. Tak heran, jika brand ini percaya diri bakal sukses menjaring konsumen di Indonesia.

Di industri printing, PRT dikenal sebagai OEM (Original Equipment Manufacturer) alias perusahaan manufaktur yang membuat produk printer dan Automatic Identification and Data Capture (AIDC) untuk brand-brand global terkemuka sejak tahun 2004. Dengan pengalaman ini, tak heran jika pihaknya percaya diri untuk menghadirkan brand sendiri bernama HPRT di berbagai negara, salah satunya Indonesia.

Dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta, Selasa (16/8/2022), HPRT mengaku memang sedang mengincar pangsa korporasi dan UMKM di Indonesia. Apalagi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara yang mampu tumbuh 5,44% year-on-year pada kuartal kedua 2022 yang menandakan negara ini tahan terhadap tekanan inflasi global dan ancaman resesi.

Data BPS di atas menyebut berbagai industri seperti transportasi dan pergudangan, perhotelan, makanan dan minuman, finansial, kesehatan, manufaktur, perdagangan, hingga pertanian berkontribusi pada pencapaian tersebut. Tak ketinggalan, ada peran UMKM juga, di mana berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, saat ini ada sebanyak 64,19 juta pelaku UMKM dan kontribusinya terhadap PDB mencapai 61,97%.

Bermodalkan data-data pertumbuhan dan pencapaian tersebut, tak heran jika HPRT melihat Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi tinggi. Selain itu, dengan bonus demografi dari kalangan generasi Z dan milenial, membuat negeri ini semakin menggiurkan dari sisi daya beli.

Meskipun Indonesia sudah dibanjiri brand-brand global ternama dalam industri printing, hal ini tidak membuat HPRT gentar. Menurut Yusuf Suparto, Country Director HPRT, dengan pengalaman sebagai OEM untuk brand lain, pihaknya mengalami kedewasaan bisnis.

“Melihat potensi yang besar, PRT masuk ke Indonesia tidak mau bergantung pada brand tertentu. Kami membawa brand sendiri, yakni HPRT. Apalagi ini brand Asia, produk kebanggaan Asia yang saat ini sudah banyak mendunia,” ujarnya.

Menjalankan peran sebagai OEM untuk produk lain sekaligus berbisnis dengan brand sendiri, Yusuf mengaku PRT tetap profesional. Meskipun diakui akan terjadi persaingan yang terbilang ketat.

“Pesanan dari brand lain tetap kami deliver, tentunya tetap berkomitmen. Pesaingan itu hal yang biasa, kami pede masuk ke market dengan brand sendiri dan bersaing secara fair. Dengan manufaktur yang kuat, kami tentunya memiliki after sales support yang lebih bagus karena spare part akan mudah kami berikan,” tandasnya.

Yusuf menambahkan, HPRT merupakan brand komersial yang didirikan oleh induk perusahaan PRT, sebuah perusahaan manufaktur yang setiap tahunnya memproduksi lebih dari 20 juta thermal printer. Dengan market share sebesar 25,4% secara global, perusahaan ini diklaim sebagai pabrikan nomor 1 terbesar di dunia.

“PRT bukan penyuplai printer, bukan branding company, tetapi punya pabrik sendiri dan merek sendiri, yakni HPRT. Kami punya 3 pabrik di China dengan 22 production line yang bisa membuat 10 ribu printer per hari,” pungkas Yusuf.

HPRT Menunjuk TTi Sebagai Distributor di Indonesia

Nah, sebagai distributor produk-produknya, HPRT menggandeng PT Teknologi Timur Internasional (TTi) yang merupakan subsidiary dari PT Harrisma Informatika Jaya, perusahaan distributor produk TIK yang cukup dikenal di Indonesia dengan pengalamannya lebih dari 36 tahun. Selain membawa produk HPRT, pihaknya juga memberikan layanan purna jual untuk scanner dan mobile computer dengan skema 1-on-1 replacement.

“Kami merasa terhormat ditunjuk HPRT sebagai sole distributor. Pastinya akan ada banyak roadshow terkait produk knowledge dan kami berikan first class quality dengan competitive pricing. Hal ini didukung dengan talenta-talenta profesional yang berpengalaman dan jaringan distribusi di seluruh Indonesia,” ujar Daniel Tirto Utama, Direktur TTi.

Daniel mengatakan, produk HPRT telah tersedia di pasar Indonesia sejak bulan Juni lalu di berbagai marketplace, toko-toko spesialis EDC, dan produk TIK. Adapun salah satu produk yang dijual adalah POS Printer TP809 yang merupakan produk thermal printer yang ukurannya 25% lebih ramping dibandingkan printer yang beredar di pasaran saat ini.

HPRT POS Printer TP809
HPRT POS Printer TP809 (foto: HPRT)

Dihadirkan untuk penggunaan di departement store, katering, perbankan, telekomunikasi, dan sebagainya, printer ini mendukung kertas berukuran lebih 2-3 inci serta mampu mengeliminasi cutter jam secara otomatis dengan membuka tutup bagian atas.

Baca juga: Harrisma Ungkap Keunggulan Teknologi PoC dari Hytera Dibandingkan Ponsel

Selain itu, ada juga printer A4 MT800 yang merupakan mobile printer untuk kertas A4 yang ukurannya compact, ringan, dan mendukung mobilitas karena bisa dimasukkan ke dalam ransel dan tas lainnya. Meskipun mungil, printer ini diklaim mampu mencetak dengan resolusi tinggi sampai 300dpi dan memiliki koneksi Bluetooth 4.0 yang terhubung dengan perangkat berbasis Android, Windows, dan iOS.



from Gizmologi https://ift.tt/qVoOjKy
via IFTTT