Jakarta, Gizmologi – Elon Musk telah mengisyaratkan untuk segera menuntaskan proses akuisisi platform media sosial Twitter. Bos Tesla dan SpaceX itu bahkan sempat mendatangai kantor pusat Twitter sembari membawa wastafel.

“Memasuki Kantor Pusat Twitter – Camkan itu,” tulis Musk diakun pribadinya, Kamis (27/10/2022).

Dalam video tersebut, Musk terlihat memakai kaos dan celana jeans hitam. Ia menenteng westafel sembari tersenyum. “Bertemu banyak orang luar biasa di Twitter hari ini,” tulis Musk dalam lanjutan cuitannya.

Perlu diketahui, miliarder teknologi itu memiliki waktu hingga hari Jumat (28/10) untuk menyelesaikan proses akuisisi senilai US$44 miliar atau dengan terpaksa Musk harus menghadapi persidangan pada bulan November. Melansir Bloomberg, Musk telah menyediakan total dana sekitar $13 miliar atau Rp201 triliun (1USD= Rp15.509) kepada pengatur sekuritas.

Salah satu pemberi pinjaman Wall Street, Morgan Stanley disebut sedang menyiapkan diri untuk mendanai utang tersebut. Di mana mereka sedang menunggu kabar pasti dari Musk untuk merampungkan kesepakatan pinjaman tersebut dan menandatangani dokumen akusisi yang diperlukan.

Selain Morgan Stanley -pemberi pinjaman terbesar (27%)- ada pula Bank of America, Barclays, MUFG, BNP Paribas, Mizuho, dan Societe Generale yang menjadi pemberi pinjaman untuk mendanai akuisisi Twitter. Kabar ini juga membuat saham Twitter naik ke angka $53,18, atau mendekati harga akuisisi yang disepakati Musk yakni $54,20 per lembar saham.

Baca Juga: Tanpa Nawar Lagi! Elon Musk Lanjut Mau Beli Twitter Rp668 Triliun

Wacana Elon Musk Rombak Twitter

Elon Musk mau Rombak Twitter
Bos Tesla dan SpaceX Elon Musk

Di sisi lain, ada indikasi baru tentang rencana Musk untuk Twitter melibatkan fitur video terintegrasi yang akan bersaing dengan YouTube dan menghasilkan pendapatan tambahan untuk aplikasi tersebut. Termasuk kabar, jika Musk akan mem-PHK banyak karyawan dan staf Twitter ketika sudah diakuisisi.

“Rencana Elon Musk untuk memberhentikan 75 persen pekerja di Twitter akan mencederai kemampuan Twitter untuk melayani percakapan publik,” demikian salah satu bunyi surat tersebut.

Merespon hal tersebut, Penasihat Umum Twitter Sean Edgett mengatakan dalam sebuah memo bahwa perusahaan tidak memiliki rencana tersebut setelah penutupan akuisisi dan merekomendasikan untuk tidak mengikuti rumor atau dokumen yang bocor, melainkan menunggu fakta dari perusahaan dan pembeli secara langsung.

Tak hanya itu, dalam suratnya, para pekerja juga memasukkan daftar tuntutan kepada para pemimpin perusahaan saat ini dan yang akan datang. Mereka juga meminta adanya kebijakan yang adil soal uang pesangon, termasuk benefit yang lain seperti bekerja di luar kantor.



from Gizmologi https://ift.tt/yxg4Nso
via IFTTT