Jakarta, Gizmologi – Google merilis teknologi hologram cangih yang memungkinkan seseorang dapat mengobrol dengan lawan bicara dalam bentuj 3D Chat Booth, tanpa harus bertemu langsung. Ini merupakan hasil dari proyek eksperimen Google bernama Project Starline.

Dengan teknologi ini, kamu bisa melihat lawan bicara dengan jelas, mirip seperti aslinya. Bahkan si pembicara selama pembicaraan tak menyadari bahwa citra gambar yang berada di depannya bukan orang aslinya.

“Kami pikir kami sudah menemukan terbosan dalam hal teknologi komunikasi yang bisa membuat anda merasa lebih dekat dan terhubung dengan orang-orang yang berlokasi di manapun di dunia,” jelas Andrew Nartker, director of product management untuk Starline, seperti dilansir dari The Verge, Senin (17/10/2022).

Sejatinya, proyek eksperimen ini pertama kali dipamerkan di ajang I/O 2021. Namun baru kali ini Google memamerkan teknologi itu ke publik setelah dipendam sejak pertama dipamerkan pada Mei 2021.

Perangkat ini menggunakan panel layar light field besar dan sejumlah kamera untuk merekam video 3D dari dua orang yang lokasinya berbeda. Agar dapat berbicara ke lawan bicara, seseorang harus duduk di depan sebuah ‘jendela ajaib’ yang nantinya akan memproyeksikan si lawan bicara berbentuk 3D imaging.

“Seolah-olah saya bisa mengambil apel (milik lawan bicara) yang dia pegang. Warnanya merah dan cerah,” imbuhnya.

Baca Juga: Samsung Makin Mesra dengan Google, Demi Wujudkan Rumah Pintar

3D Chat Booth Masih Dalam Tahap Pengembangan

3D Chat Booth Google
3D Chat Booth Google

Kendati demikian Nartker juga mengakui, kalau perjalanan Starline ini masih sangat panjang sebelum bisa dijual ke publik, itu pun kalau bisa mencapai tahap tersebut. Pasalnya tim menguji device Starline harus berada di dalam ruang konferensi kecil untuk bisa mendapatkan citra gambar 3D masing-masing lawan bicara.

Dilansir The Verge, para para penguji menganggap teknologi ini membuat obrolan maupun ekspresi akan terlihat jauh lebih alami ketimbang bicara lewat Zoom. Tak ada latensi dalam gerakan maupun percakapan.

Dalam pengetesan itu tak ada juga delay audio maupun visual yang dikhawatirkan akan terjadi. Namun peneliti tak memungkiri pergerakan visual yang dihasilkan masih jauh dari kata sempurna.

“Teknologi ini masih berada pada tahap awal, namun kami pikir ini sangat seru dan merupakan sebuah terobosan. Namun ini belum menjadi sebuah produk untuk saat ini,” tambah Nartker.

Prototipe Starline ini dipasang di kantor Salesforce, WeWork, T-Mobile, dan Hackensack Meridian Health — semua di Amerika Serikat, sebagai bagian dari early akses untuk program tersebut. Menurut Google, sudah ada 100 perusahaan yang menjajal Project Starline di kantor Google.

Google percaya kalau Starline ini bisa membantuk komunikasi antara perusahaan dan konsumennya yang lokasinya berjauhan. Dibanding video chat biasa, teknologi hologram ini dinilai bisa lebih “hadir”, dan memberikan kedekatan antara perusahaan dan konsumennya.



from Gizmologi https://ift.tt/u3eC6AB
via IFTTT