Jakarta, Gizmologi – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebut platform Merdeka Mengajar berhasil menjangkau guru di daerah terdepan, tertinggal dan terluar (3T). Termasuk membantu lebih dari 1,8 juta tenaga pendidik dalam memberikan materi pendidikan.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin), Kemendikbudristek, Hasan Chabibie menjelaskan bahwa produk-produk dalam platform Merdeka Mengajar disediakan untuk membantu Guru menerapkan pembelajaran paradigma baru, baik dengan menyediakan referensi pengajaran maupun melalui peningkatan kompetensi.
“Tidak hanya para guru di kota-kota besar maupun daerah yang secara infrastruktur jaringan sudah mapan, kami juga bangga melihat antusiasme para guru di daerah 3T untuk memaksimalkan fitur-fitur platform Merdeka Mengajar,” ujar Hasan Chabibie, Senin (17/10/2022).
Menurutnya saat ini dari daerah 3T di Indonesia sudah ada 100 ribu akun belajar.id teraktivasi, 29 ribu guru pengguna sudah mengakses platform Merdeka Mengajar, dan sebanyak 20 ribu guru aktif menggunakan lima menu utama di platform Merdeka Mengajar.
Produk-produk dalam platform Merdeka Mengajar disediakan untuk membantu guru menerapkan pembelajaran paradigma baru, baik dengan menyediakan referensi pengajaran maupun melalui peningkatan kompetensi.
“Dari pantauan kami, saat ini daerah 3T di Indonesia sudah ada 100.000 akun belajar.id teraktivasi, 29.000 guru pengguna sudah mengakses platform Merdeka Mengajar, dan sebanyak 20.000 guru aktif menggunakan lima menu utama di platform Merdeka Mengajar,” kata dia.
Baca Juga: Digitalisasi Sistem Pendidikan, Kearney Dorong Investasi Edutech di Indonesia
Kurikulum Merdeka Mengajar
Pihaknya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada para guru yang pantang menyerah dan antusias memaksimalkan platform Merdeka Mengajar. Selain itu, lebih dari 141 ribu sekolah telah terbantu dalam mengetahui kondisi literasi, numerasi, karakter siswa, serta kualitas pembelajaran mereka melalui Rapor Pendidikan.
“Kami sejak awal menyadari tantangan tersebut, sehingga dari sisi teknologi, aplikasi Merdeka Mengajar sudah dirancang supaya lebih ringan daripada aplikasi serupa. Sehingga, diharapkan setiap guru dengan berbagai tipe ponsel pintar bisa lebih mudah dalam mengunduh dan mengoperasikan platform Merdeka Mengajar,” kata Hasan.
Tidak hanya itu, tranformasi teknologi telah membantu terfasilitasinya pengembangan diri lebih dari 724 ribu mahasiswa melalui program Kampus Merdeka, bergabungnya lebih dari 2.700 mitra industri ke dalam Kampus Merdeka, bergabungnya lebih dari 43 ribu praktisi ke dalam program Praktisi Mengajar.
“Saat ini, keberadaan platform Merdeka Mengajar memampukan guru untuk belajar dan berlatih secara mandiri, sehingga menjadi solusi efektif untuk menjembatani tantangan jarak dan waktu,” kata Pelaksana tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Plt. Dirjen GTK), Kemendikbudristek, Nunuk Suryani.
from Gizmologi https://ift.tt/W8u3pH7
via IFTTT
0 Komentar