Gaya hidup yang semakin aktif pasca dua tahun pandemi COVID-19 membuat masyarakat lebih banyak bergerak di luar rumah. Namun begitu, belum tentu berarti membuat kita lebih sehat dari masa-masa sebelumnya. Perangkat seperti smartwatch Garmin Venu Sq 2 cocok buat kamu yang ingin memantau kesehatan harian plus lebih aktif berolahraga.

Membawa slogan “Dear Body, Find a Way to Move”, saya berekspektasi kalau smartwatch terbaru dari Garmin satu ini bisa memotivasi saya untuk lebih banyak bergerak demi hidup lebih sehat, lewat beberapa fitur eksklusif yang memang jadi unggulan dari smartwatch Garmin. Menariknya lagi, Garmin Venu Sq 2 jadi yang paling terjangkau dengan sensor GPS.

Setelah menggunakannya selama sekitar satu pekan, saya bisa memahami kenapa smartwatch Garmin jadi andalan untuk berbagai jenis masyarakat. Mulai dari sport enthusiast, sampai pengguna kasual. Dan Garmin Venu Sq 2 bisa banget jadi pilihan untuk mereka yang baru ingin masuk ke ekosistem perangkat wearable Garmin, dan tetap bisa menikmati sejumlah fitur unggulannya. Berikut ulasan lengkapnya.

Desain

Garmin Venu Sq 2

Pertama kali melihatnya, saya langsung terasa familiar dengan desain dari Garmin Venu Sq 2. Membawa desain mengotak namun memiliki sudut tumpul, mengingatkan saya terhadap desain smartwatch jaman dulu yang kini sudah diakuisisi oleh perusahaan wearable lainnya. Nggak 100% mirip, kok.

Dan desain seperti ini menurut saya bakalan cocok untuk lebih banyak orang, termasuk pengguna awam yang ingin membeli smartwatch Garmin untuk pertama kali. Cukup terlihat muda, terutama dengan opsi warna cukup banyak. Material bodinya terbuat dari polimer, dengan bezel yang terbuat dari aluminium mengkilap plus layar lengkung 2.5D. Dua poin terakhir membuat Garmin Venu Sq 2 terlihat sedikit mewah.

Kalau mau lebih mewah lagi, kamu bisa mengganti strap-nya yang punya lebar 20mm dan bersifat universal. Ya, inilah keunggulan smartwatch Garmin dari seri terdahulu sampai terbaru, berikan fleksibilitas tinggi supaya penggunanya tak perlu beli strap khusus untuk tipe tertentu, jadi gampang untuk beli strap pengganti di e-commerce.

Kombinasi strap silikon dan bobot ringan kurang dari 40 gram membuat Garmin Venu Sq 2 nyaman digunakan sepanjang hari, meski sambal berkeringat sekalipun. Hadir dalam satu ukuran, saya kira awalnya bakal terlihat kecil di pergelangan tangan yang umumnya pas untuk jam dengan diameter 46mm. Nyatanya tidak juga.

Dan nggak cuma tahan air, Garmin Venu Sq 2 punya sertifikasi 5 ATM. Alias bakal tetap aman digunakan hingga kedalaman 50 meter di bawah permukaan air sekalipun. Penggunaan material polimer juga pas bagi mereka yang aktif berkegiatan di luar, lebih tahan dari munculnya baret maupun penyok.

Layar

Garmin Venu Sq 2

Meski tidak diinformasikan secara gamblang, semua seri Venu Sq memiliki tampilan layar mengotak (square). Dan untuk Garmin Venu Sq 2 sendiri, layarnya mencapai 1,41 inci dengan resolusi 320 x 360 piksel. Sudah cukup tajam untuk menampilkan teks dan logo kecil pada watch face. Dan yang terpenting, juga sudah pakai panel AMOLED, meningkat jauh dari panel LCD milik generasi sebelumnya.

Selain terlindungi dari Gorilla Glass 3, layar Garmin Venu Sq 2 juga bisa menyala sangat cerah saat digunakan di luar ruangan—setara smartwatch flagship, deh. Input sentuhnya juga cukup reliabel, dan juga sudah mendukung always-on display. Untuk yang satu ini, kamu harus mengaktifkannya secara manual, dan punya konsekuensi baterai jauh lebih boros dari yang dijanjikan.

Well, setidaknya ada opsi untuk mengaktifkan atau nonaktifkan AOD. Untuk ukuran bezel, memang cukup tebal, tapi karena pilihan watch face beragam dan dirancang dengan latar belakang hitam, jadi terlihat seamless dengan ornament di sisi pinggir kaca layar sentuh tersebut. Oh ya, juga sudah mendukung auto-brightness, jadi nggak perlu atur pencahayaan manual saat sedang di luar atau pada ruangan redup.

Garmin Venu Sq 2

Apakah layarnya terlalu kecil? Tidak. Tapi beberapa smartwatch lain memang bisa hadirkan layar lebih besar yang membuat kamu bisa melihat lebih banyak teks maupun informasi tanpa harus banyak scrolling. Yang satu ini pilihan, sih. Karena semakin besar layar, semakin besar pula dimensi bodinya. Sementara Garmin Venu Sq 2 dirancang agar pas untuk beragam ukuran pergelangan—baik pria maupun wanita.

Sistem Operasi

Garmin Venu Sq 2

Ini adalah pertama kalinya saya menggunakan smartwatch Garmin. Dan melihat track record serta seri pertama yang sudah dirilis sekian tahun lalu, saya percaya kalau smartwatch mereka bakal mudah digunakan. Dan dugaan saya benar ketika menggunakan Garmin Venu Sq 2.

Hampir semua menu bisa diakses lewat layar sentuhnya. Ya, hampir—tidak seperti smartwatch lainnya, beberapa menu seperti inisiasi sesi olahraga serta menu Settings, hanya bisa diakses lewat tombol di sisi kanan bodi. Memang butuh pembiasaan di awal, tapi nggak lama kok, sampai akhirnya kamu bisa memahami cara navigasi menu Garmin Venu Sq 2.

Pada tampilan awal, kamu bisa gulirkan ke atas atau bawah untuk mengakses menu Glance yang bisa dianggap sebagai widgets, menampilkan ringkasan informasi seperti tingkat stres, jumlah langkah, Body Battery dan lainnya. Sementara geser dari kiri ke kanan bisa akses pintasan sesuai selera, seperti timer atau pengaturan kecerahan layar manual.

Meski kompatibel dengan Android dan iOS, fitur balas pesan langsung dari Garmin Venu Sq 2 hanya tersedia untuk Android, di mana kamu bisa memilih beberapa preset pesan maupun menambahkannya lewat aplikasi Garmin Connect. Oh ya, buat Gizmo friends yang penasaran: notifikasi panggilan WhatsApp bisa muncul kok di smartwatch ini.

Fitur Kebugaran

Garmin Venu Sq 2

Untuk bagian ini, saya cukup excited menjajal beberapa fitur kebugaran yang ditawarkan lewat Garmin Venu Sq 2. Fitur-fitur kesehatan esensial yang umumnya dibawa oleh smartwatch premium sudah tersedia, seperti pemantauan detak jantung, tingkat stress, nilai saturasi oksigen (Pulse Ox2), jumlah kalori yang terbakar, dan kualitas tidur.

Siklus menstruasi dan kehamilan juga tersedia bagi pengguna perempuan, dengan rekomendasi olahraga, nutrisi dan lainnya. Oke, pencatatan data sudah lengkap. Yang terpenting bagi saya, adalah bagaimana smartwatch ini bisa bikin saya punya gaya hidup lebih sehat, atau setidaknya lebih aktif, selain hanya berikan pengingat untuk bergerak atau tampilan data saja. Di sinilah smartwatch Garmin lebih unggul dari yang lain.

Yang paling saya suka adalah Body Battery Energy Monitoring—sesuai dengan namanya, anggap saja ini adalah indikator baterai tubuh kita, yang bakal berkurang kalau sepanjang hari banyak beraktivitas, dan bertambah ketika kualitas tidur sudah optimal. Dengan begitu, di pagi hari, kamu bisa mengetahui apakah kondisi tubuh sudah fit untuk berolahraga atau beraktivitas di luar.

Sleep monitoring pada Garmin Venu Sq 2 juga disertai dengan skor dan informasi yang mudah dipahami, dikombinasikan dari durasi, tingkat stress selama tidur, serta fase deep/light/REM sleep. Ada satu malam di mana tingkat stress saya masih tinggi sepanjang durasi tidur 4,5 jam, sehingga disarankan untuk tidak banyak beraktivitas atau bakal merasa kelelahan.

Juga ada fitur bernama Health Snapshot yang bisa merekam data statistik seperti variabilitas detak jantung, Pulse Ox, kualitas pernapasan dan tingkat stress, yang kemudian menghasilkan dokumen untuk evaluasi pribadi atau diberikan ke pihak lain seperti dokter, misalnya. Nah, untuk olahraga, ada banyak profil kegiatan yang bisa dipilih, mulai berenang, bermain golf, sampai HIIT.

Ada lebih dari 1600 jenis latihan yang bisa dipilih lewat aplikasi Garmin Connect, atau membuat jenis latihan sendiri. Contoh, ketika saya memilih olahraga berlari, layar Garmin Venu Sq 2 memberikan sejumlah opsi seperti mixed intervals dengan sesi pemanasan dan durasi berlari serta istirahat yang disesuaikan. Alias tidak sekadar melakukan pencatatan dan menghitung waktu per kilometer saja.

Garmin Venu Sq 2
Meski saya menggunakan mode walking, informasi yang tercatat di aplikasi Garmin Connect sangat lengkap

Ketika saya gunakan untuk jogging, GPS secara akurat mencatat rute, sementara sensor yang ada di dalam bodi Garmin Venu Sq 2 bekerja untuk mencatat seberapa besar kalori yang terbakar, detak jantung sepanjang sesi olahraga, tingkat intensitas sampai kalori. Mengurangi skor Body Battery pada hari itu, di mana skor setelahnya bisa dievaluasi apakah masih ada cukup “baterai” untuk beraktivitas atau harus lebih banyak beristirahat. Jadi lebih mudah memahami kondisi tubuh setiap harinya.

Garmin Venu Sq 2
Salah satu opsi miced intervals yang terintegrasi langsung di smartwatch ketika hendak memulai sesi running

Dan lain lagi seperti Fitness Age yang menghitung usia fisik tubuh, serta Garmin Coach yang berperan sebagai pelatih lari pribadi untuk membantu hingga latihan half marathon. Fitur-fitur ini sangat layak membuat Garmin Venu Sq 2 punya harga yang memang sedikit premium, namun penggunanya tak lagi perlu membayar langganan untuk fitur-fitur latihan tersebut. Semua sudah tersedia di dalam smartwatch dan aplikasi di smartphone.

Baterai

Salah satu keunggulan dari smartwatch Garmin adalah daya tahan baterainya yang sangat awet, meski hadir dalam dimensi kompak dengan sensor lengkap. Pada halaman spesifikasi produk, tidak disebutkan secara gamblang satuan kapasitas baterai Garmin Venu Sq 2. Tetapi ditampilkan informasi lebih penting seperti masa pakainya dalam berbagai skenario penggunaan.

Disebutkan kalau untuk penggunaan standar, Garmin Venu Sq 2 bisa bertahan sampai 11 hari dalam sekali charge saja. Mengaktifkan mode Battery Saver bakal memperpanjang masa pakai ekstra satu hari. Sementara untuk penggunaan GPS secara kontinyu, bakal turun ke maksimum 26 jam.

Kalau fitur AOD pada layar diaktifkan, bisa turun hingga hanya 2-3 hari saja. Pengalaman saya sih lebih dari klaim waktu tersebut, bisa menyala dari Kamis siang sampai Minggu tengah malam, dengan penggunaan GPS untuk satu sesi olahraga. Tapi cukup banyak notifikasi yang masuk, yang juga tidak kalah habiskan daya.

Sementara kalau digunakan sepanjang hari termasuk berolahraga seperti lari 90 menit tanpa AOD, bakal berkurang kisaran 10% setiap harinya, sudah termasuk fitur pemantauan kesehatan yang aktif ya. Buat kamu yang menginginkan smartwatch dengan baterai awet tanpa harus mematikan fitur-fitur bawaan, Garmin Venu Sq 2 bakal jadi opsi yang sangat pas.

Untuk mengisi daya, memerlukan kabel khusus yang harus ditancapkan ke bagian belakang bodi Garmin Venu Sq 2. Proses pengisiannya cukup cepat kok, sekitar 90 menit saja. Dan kamu hanya perlu mengisinya lagi kurang lebih satu pekan kemudian.

Kesimpulan

Garmin Venu Sq 2

Meski tampilan luarnya terkesan sederhana, fitur kebugaran yang dibawa oleh Garmin Venu Sq 2 tergolong sangat lengkap, bahkan lebih dari sejumlah smartwatch flagship di pasaran. Terutama bagaimana semua data lengkap yang bisa dicatat, digunakan untuk berikan informasi secara tepat untuk memotivasi para penggunanya.

Baterai yang awet, layar berkualitas, adanya sensor GPS serta strap yang bersifat universal juga berikan poin plus tambahan. Plus, semua fitur latihan yang bisa didapatkan atau ditambahkan lewat aplikasi, tanpa harus mengeluarkan budget ekstra. Membuat Garmin Venu Sq 2 semakin layak menjadi pilihan.

Slogan Dear Body nampaknya sangat pas disematkan di Venu Sq 2. Karena kalau ditelaah lebih jauh lagi, kapan coba terakhir kali kita mendengarkan sinyal yang dikirim oleh tubuh. Jam tangan pintar seharga Rp 3,399,000 ini akan mendengarkan, berkomunikasi dan mengamati tubuh kamu.

Tak hanya untuk pengguna dewasa, anak muda yang mencari smartwatch dengan fitur lengkap seperti balas notifikasi langsung, juga bisa memilih Garmin Venu Sq 2. Apalagi hadir dalam banyak opsi warna menarik. Sudah tersedia di Garmin Official Store Online dan Garmin Brand Store Offline, kecuali warna Cool Mint yang secara eksklusif hanya tersedia di Garmin Official Store Online.

Spesifikasi dan Harga Garmin Venu Sq 2

LENS MATERIAL Corning® Gorilla® Glass
BEZEL MATERIAL Anodized aluminum
CASE MATERIAL fiber-reinforced polymer
QUICK RELEASE BANDS Yes (20 mm, industry standard)
STRAP MATERIAL silicone
COLOR Shadow Gray/Slate, White/Cream Gold, Black/Slate, Ivory/Peach Gold, French Gray/Cream Gold, Cool Mint/Metallic Mint
PHYSICAL SIZE 40.6 x 37.0 x 11.1 mm
Fits wrists with a circumference of 125-190 mm
DISPLAY SIZE 1.41” (35.9 mm) diameter
DISPLAY RESOLUTION 320 x 360 pixels
DISPLAY TYPE AMOLED (always-on)
WEIGHT 38 gram
BATTERY LIFE Smartwatch: Up to 11 days (smartwatch mode)
Battery Saver Watch Mode: Up to 12 days
GPS Only GNSS Mode: Up to 26 hours
All-Systems GNSS Mode: Up to 20 hours 
WATER RATING 5 ATM
MEMORY/HISTORY 200 hours of activity data
SENSORS GPS, GLONASS, GALILEO, GARMIN ELEVATE WRIST HEART RATE MONITOR, COMPASS, ACCELEROMETER, THERMOMETER, AMBIENT LIGHT SENSOR, PULSE OX BLOOD OXYGEN SATURATION MONITOR
HEALTH MONITORING WRIST-BASED HEART RATE (CONSTANT, EVERY SECOND), DAILY RESTING HEART RATE, ABNORMAL HEART RATE ALERTS, RESPIRATION RATE (24X7), BODY BATTERY™ ENERGY MONITOR, ALL-DAY STRESS, SLEEP SCORE AND INSIGHTS, HYDRATION, WOMEN’S HEALTH, HEALTH SNAPSHOT, RELAXATION REMINDERS, RELAXATION BREATHING TIMER
DAILY SMART FEATURES CONNECTIVITY (Bluetooth®, ANT+®), CONNECT IQ™, TEXT RESPONSE/REJECT PHONE CALL WITH TEXT (ANDROID™ ONLY), SMART NOTIFICATIONS, CALENDER, WEATHER, ON DEVICE CONNECT IQ STORE, REALTIME SETTINGS SYNC WITH GARMIN CONNECT MOBILE, BATTERY SAVER, CONTROLS SMARTPHONE MUSIC, FIND MY PHONE, FIND MY WATCH
SMARTPHONE COMPATIBILITY iPhone®, Android™
SAFETY & TRACKING FEATURES Livetrack, Incident Detection during Select Activities, Assistance
PRICE IDR 3,399,000


from Gizmologi https://ift.tt/gjQFNhw
via IFTTT