Setiap tahunnya, momen ketika saya berkesempatan untuk mengulas smartphone layar lipat terbaik dari Samsung selalu saya nantikan. Melalui Galaxy Z Fold4 5G, dihadirkan peningkatan-peningkatan esensial yang memang tidak terlihat dari tampilan luarnya saja. Kecuali opsi warna baru.
Sensor kamera baru, layar yang semakin kuat, chipset yang lebih hemat daya adalah beberapa benefit yang benar-benar saya rasakan. Kalau tahun lalu bagian tersebut masih bisa “dikalahkan” dengan Galaxy S Series, kali ini bisa dianggap setara. Artinya, ketika kamu memilih Galaxy Z Fold4 5G, kamu tetap bisa merasakan kemampuan flagship all-rounder tahun ini.
Kalau kamu berminat untuk membeli smartphone baru yang berbeda, Galaxy Z Fold4 5G kini tak lagi hadir sebagai smartphone yang cocok untuk produktivitas. Perangkat ini juga bisa jadi pilihan tepat untuk kebutuhan hiburan—bahkan sebagai smartphone yang pas untuk festival musik. Berikut ulasannya.
Desain
Disempurnakan dari generasi sebelumnya, secara dimensi, Galaxy Z Fold4 5G dibuat sedikit lebih tipis dan lebih ringan di 263 gram—tak jauh lebih berat dari iPhone 14 Pro Max di 240 gram. Gunakan bingkai Armor Aluminum dan permukaan kaca Gorilla Glass Victus+ depan belakang.
Unit yang saya pegang berwarna Graygreen, terlihat seperti hijau tidak terlalu pekat dan banyak yang tertarik dengan opsi warna baru ini. Permukaan bodinya tidak terlalu licin, dan bekas sidik jari cukup bisa tersamarkan. Walaupun modul kamera belakangnya memang cukup menonjol, jadi harus lebih berhati-hati untuk meletakkannya di meja supaya tidak baret.
Sertifikasi IPX8 menurut saya cukup penting hadir di Galaxy Z Fold4 5G. Selama tiga hari menonton konser hampir satu hari penuh, saya genggam smartphone ini dengan tangan basah berkeringat, supaya siaga mengabadikan momen dan mengecek jadwal panggung. Bobotnya tidak sampai memberatkan, termasuk ketika masuk kantong—yah paling-paling kantong jadi sedikit menyembul.
Perbedaan lainnya yang terasa adalah mekanisme layar lipat lebih kokoh. Galaxy Z Fold4 5G juga tetap hadir dengan stylus S Pen yang terpisah—sebagai alternatif, setidaknya ada paket dengan S Pen dan case untuk menyimpannya secara terintegrasi.
Layar
Secara spesifikasi di atas kertas, kurang lebih masih sama dengan seri terdahulu, di mana ada layar 6,2 inci di sisi luar dan layar 7,6 inci pada bagian dalam. Sama-sama pakai panel AMOLED dan punya refresh rate sampai 120Hz, tapi dalam penggunaan harian terasa cukup jauh lebih menyenangkan. Nah, kok bisa?
Pertama, rasio layarnya sudah diubah menjadi sedikit lebih “normal”. Layar luarnya dibuat lebih lebar, jadi lebih nyaman untuk ketik-ketik atau mengakses beragam aplikasi hanya dari layar luar. Sementara di bagian dalam, rasionya dibuat lebih mengotak, jadi lebih pas untuk multitasking—walaupun bakal tampilkan black border lebih tebal saat digunakan untuk menonton konten seperti film.
Kedua, material Ultra Thin Glass pada bagian layar utama juga terasa lebih keras, jadi lebih terasa seperti menyentuh layar konvensional dan bakal lebih nyaman saat digunakan bersama S Pen. Bagian crease atau lipatannya juga sedikit lebih minim. Ketiga, piksel di atas kamera under display-nya juga dibuat lebih padat, jadi lebih tersembunyi saat tidak digunakan.
Nah, buat Gizmo friends yang berencana untuk pakai Galaxy Z Fold4 5G dalam jangka waktu lama, menurut saya perlu untuk menambahkan proteksi layar untuk layar luarnya. Yes, tak seperti sebelumnya, Samsung tidak memberikan screen protector bawaan. Dan untuk penggunaan Flex Mode, layar tersebut bakal lebih sering “terpapar” permukaan meja dan lainnya.
Gorilla Glass Victus+ yang digunakan pada layar depan dan bodi belakang memang bisa menahan dari goresan dan potensi retak saat terjatuh. Tapi meski begitu, setelah dua pekan, sudah bisa muncul goresan-goresan tipis pada layar Galaxy Z Fold4 5G.
Kamera
Lewat Galaxy Z Fold4 5G, kini penggunanya bisa merasakan kualitas fotografi dan videografi yang setara dengan flagship masa kini. Pasalnya, sensor utama dan telefotonya sudah ditingkatkan, bisa dibilang setara dengan Galaxy S22 & S22+. Bahkan lebih—karena lebih mudah untuk ambil selfie dengan setup kamera utamanya.
Sensor utamanya kini beresolusi 50MP dan bisa tangkap detail lebih baik berkat piksel lebih besar, sementara sensor telefotonya bisa berikan 3x optical zoom & 30x Space Zoom. Kamera di layar depan beresolusi 10MP, sementara di bagian layar dalam tetap berjenis under-display beresolusi 4MP—kamera yang paling jarang saya gunakan, hanya ketika sedang lakukan panggilan video dari layar dalam saja. Saking mudahnya ambil foto pakai sensor utamanya.
Saat mengakses kamera dari layar luar, ada tombol “selfie” di atas kiri, yang memungkinkan kamu ambil foto selfie dengan pilihan ketiga sensor kamera belakang. Kalau sekarang lagi ada tren foto dengan sensor ultra-wide, lewat Galaxy Z Fold4 5G, kamu jadi bisa lihat preview-nya sekaligus, tanpa perlu mengira-ngira. Fitur ini sangat memudahkan, terutama untuk acara seperti konser.
Lewat layar utama juga bisa, dan kamu bisa mengaktifkan layar luar (supaya subyek yang difoto juga bisa melihat viewfinder), atau membagi layar utama untuk preview foto yang sudah ditangkap. Mode kameranya sendiri sama lengkapnya dengan flagship Samsung lain, termasuk Director’s View maupun mode manual yang benar-benar fleksibel. Untuk kualitas, Galaxy Z Fold4 5G punya setup kamera yang tergolong memuaskan.
Foto dalam kondisi cahaya berlimpah sudah bisa dipastikan berkualitas, dengan dynamic range yang sangat lebar dan shutter cukup cepat. Saat low-light, ambil foto dengan sensor utama terkadang tak perlu menggunakan mode malam, karena sudah bisa hasilkan foto cerah secara instan berkat sensornya yang memang lebih baik dari generasi sebelumnya.
Hasil foto lengkap dari kamera Galaxy Z Fold4 5G bisa kamu akses pada album berikut ini ya.
Selain fotografi, kemampuan videografinya juga tergolong memuaskan. Sensor utamanya bisa rekam video sampai resolusi 8K 24fps kalau diperlukan. Tapi selama pakai resolusi 4K 30fps, kamu bisa berpindah ke semua sensor kamera—kecuali kamera under-display ya. Saya jajal langsung untuk mengabadikan momen di Pestapora kemarin.
Saya sangat mengapresiasi kualitas sensor telefotonya, bisa berikan kualitas video yang masih relatif oke bahkan hingga 5x zoom, dengan footage yang stabil dan kualitas suara prima. Rasanya campur tangan AI cukup tinggi—ada kalanya saat lakukan 5x zoom, video tetap buram seolah belum berhasil mendeteksi obyek sebelum akhirnya membuat tampilan lebih jelas. Sangat jarang, sih, ketika sudah berhasil, video bisa tetap sangat stabil walaupun bukan dari sensor utama.
Fitur
Maksimalkan produktivitas lebih jauh, One UI 4.1.1 yang digunakan oleh Galaxy Z Fold4 5G sudah berbasis Android 12L—versi OS khusus layar besar. Samsung memperkenalkan Taskbar baru yang serupa dengan tampilan Samsung DeX, dan bar tersebut sangat-sangat memudahkan untuk percepat multitasking.
Kalau sebelumnya hanya ada tiga tombol virtual saja, sekarang jadi lebih “berguna” dengan menampilkan daftar aplikasi favorit, dua aplikasi terakhir, pintasan menu, sampai pintasan untuk jalankan beberapa aplikasi sesuai preferensi (yang disebut dengan Apps Pair). Sisanya kurang lebih masih sama seperti sebelumnya.
Yang saya sayangkan, tampilan aplikasi Instagram masih sering kurang pas, baik di layar luar maupun dalam, baik dalam rasio default sampai layar penuh. Bukan sepenuhnya salah Samsung, sih, tapi akan lebih baik kalau dioptimalkan, mengingat tak sedikit pengguna Galaxy Z Fold4 5G yang bakal menggunakannya untuk hiburan.
Opsi Samsung DeX tetap hadir ketika disambungkan ke layar eksternal. Flex Mode juga bisa berikan fungsi lebih banyak, termasuk dengan aplikasi yang memang belum dioptimalkan. Soal hiburan, kualitas speaker stereonya sudah cukup kencang dan memuaskan.
Performa
Samsung Galaxy Z Fold4 5G sudah dibekali dengan chipset terbaik Qualcomm saat ini, yakni Snapdragon 8+ Gen 1 4nm yang jauh lebih efisien daya dibandingkan varian non-Plus. Untuk performa, meski skor Antutu-nya memang bukan yang paling tinggi, setidaknya pengalaman penggunaannya sangat lancar dan menyenangkan. Termasuk ketika sedang multitasking “tingkat tinggi”.
Secara natural, hadirnya Taskbar membuat saya lebih banyak akses aplikasi dalam satu waktu (atau jalankan 2-3 aplikasi sekaligus memanfaatkan layar utamanya). Dibandingkan seri tahun lalu, sebenarnya terasa sama-sama lancar, tapi secara suhu bodi lebih terjaga. Tak lagi mudah panas terutama saat digunakan siang hari di luar ruangan—seperti di area outdoor sebuah kafe.
Suhu yang lebih dingin juga membuat Galaxy Z Fold4 5G lebih nyaman saat digunakan bermain gim dalam durasi waktu cukup lama, terutama ketika menggunakan layar utama yang memuaskan. RAM 12GB juga tentunya sudah lebih dari cukup, dan masih tersedia opsi RAM Plus sampai 8GB—membuatnya bisa sampai 20GB!
Rasanya kemunculan Galaxy Z Fold4 5G di semester kedua 2022 menjadi pas, ketika Qualcomm sudah bisa mengoptimalkan performa chipset-nya lebih jauh lagi. Membuat perangkat dengan fokus multitasking satu ini jadi sangat nyaman digunakan, dengan durasi penggunaan yang juga lebih lama.
Baterai
Memiliki form factor yang lebih besar dari seri Flip, pada generasi sebelumnya, baterai versi Fold memang terasa lebih awet. Dan pada Galaxy Z Fold4 5G, kapasitas baterainya masih dibuat sama persis, yakni 4,400 mAh yang terbagi ke dalam dua sisi bodinya. Kabar baiknya, kamu bisa menggunakan smartphone ini seharian dengan lebih nyaman lagi.
Selama dua pekan penggunaan, saya tidak merasakan ada perbedaan penurunan daya baterai yang signifikan ketika saya lebih banyak menggunakan layar utama alih-alih layar pada sisi luar. Rata-rata dengan kombinasi Wi-Fi plus data seluler, screen-on time yang saya dapatkan ada di kisaran 4-4,5 jam, pada durasi 24 jam penggunaan. Ini adalah masa pakai yang juga sama seperti smartphone flagship konvensional dengan baterai yang mungkin lebih besar.
Penggunaan chipset Snapdragon 8+ Gen 1 rasanya benar-benar efektif untuk menambahkan masa pakai baterainya. Proses isi dayanya pun terasa lebih cepat dari generasi sebelumnya. Dari kisaran 5%, bisa mencapai 50% dalam 30 menit dan 100% pada kisaran waktu 1 jam 20 menit. Wireless charging & reverse wireless charging? Hadir ketika saya lupa mengisi daya Galaxy Buds 2 Pro.
Kesimpulan
Seperti yang saya sebutkan di awal, walaupun dari luar terlihat mirip, ada cukup banyak peningkatan baik dari segi software maupun hardware yang dibawa lewat Galaxy Z Fold4 5G. Meski memang, sejumlah fitur baru juga bakal diturunkan ke generasi-generasi sebelumnya. Untuk itu, tidak wajib bagi pengguna seri lawas untuk upgrade.
Tapi kalau kamu berencana untuk membeli smartphone layar lipat Samsung untuk pertama kalinya, inilah saat yang tepat. Setidaknya pada banderol harga sama, opsinya tidak hanya iPhone terbaru saja. Ada sebuah perangkat multifungsi yang juga futuristik, dan juga sudah jauh dari kata “ringkih”.
Spesifikasi Samsung Galaxy Z Fold4 5G
General
Device Type | Smartphone |
Model / Series | Samsung Galaxy Z Fold 4 5G |
Released | 10 Agustus, 2022 |
Status | Available |
Price | Rp 24.999.000 (256GB), Rp 26.999.000 (512GB), Rp 30.999.000 (1TB) |
Platform
Chipset | Qualcomm SM8475 Snapdragon 8+ Gen 1 (4 nm) |
CPU | Octa-core (1x3.19 GHz Cortex-X2 & 3x2.75 GHz Cortex-A710 & 4x1.80 GHz Cortex-A510) |
GPU | Adreno 730 |
RAM (Memory) | 12 GB RAM LPDDR5 |
Storage | 256/512GB/1TB UFS 3.1 |
External Storage | - |
Operating System | Android 12L |
User Interface | One UI 4.1.1 |
Design
Dimensions | Unfolded: 155.1 x 130.1 x 6.3 mm, Folded: 155.1 x 67.1 x 14.2-15.8 mm |
Weight | 263 gr |
Design Features | Gorilla Glass Victus+ (front, back) Gorilla Glass DX (camera) Armor Aluminum frame IPX8 water resistant Colors: Phantom Black, Beige, Burgundy, Graygreen |
Battery | Non-removable 4.400 mAh battery Fast battery charging 25W Fast wireless charging 15W Reverse wireless charging 4,5W |
Display
Screen Type | Foldable Dynamic AMOLED 2X |
Size and Resolution | 7.6-inch (1812x2176), (~373ppi density) |
Touch Screen | capacitive touchscreen |
Features | Ultra Thin Glass PET screen protector 120Hz refresh rate Cover display: Dynamic AMOLED 2X, 120Hz, 6.2 inches, 832 x 2268 pixels, 25:9 ratio |
Network
Network Frequency | GSM/ HSPA/ LTE/5G SA/NSA/Sub6 |
SIM | Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by) |
Data Speed | HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A (7CA) Cat20 2000/200 Mbps, 5G |
Camera
Multi Camera | Yes (Rear) |
Rear | 50 MP, f/1.8, 23mm (wide), 1.0µm, Dual Pixel PDAF, OIS; 10 MP, f/2.4, 66mm (telephoto), 1.0µm, PDAF, OIS, 3x optical zoom; 12 MP, f/2.2, 123˚, 12mm (ultrawide), 1.12µm |
Front | 10MP f/2.2 (cover display), 4MP f/1.8, 2.0um (under display) |
Flash | Yes |
Video | 8K 24fps, 4K 30/60fps |
Camera Features | LED flash, panorama, HDR, Night mode, Super steady video, Pro video mode, gyro-EIS+OIS, audio zoom, |
Connectivity
Wi-fi | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac/6e, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot |
Bluetooth | 5.2, A2DP, LE, aptX HD |
USB | 3.2, Type-C 1.0 reversible connector |
GPS | Yes, with A-GPS, GLONASS, BDS |
HDMI | No |
Wireless Charging | Yes |
NFC | |
Infrared | No |
Smartphone Features
Multimedia Features | - Active noise cancellation with dedicated mic |
FM Radio | Yes |
Web Browser | HTML5 |
Messaging | SMS; MMS |
Sensors | Fingerprint (side), accelerometer, gyro, proximity, compass, barometer, UWB |
Other | Samsung Pay, Bixby Home, Bixby Reminder, Dolby Atmos, Samsung Knox, S Pen, Samsung Notes, DeX Mode, Flex Mode, |
from Gizmologi https://ift.tt/AZxDEv9
via IFTTT
0 Komentar